Gangguan organ reproduksi merupakan salah satu penyebab utama masalah kesuburan atau infertilitas pada wanita. Salah satu pemeriksaan medis yang digunakan untuk mendiagnosis kondisi ini adalah histerosalpingografi.
Apa itu histerosalpingografi?
Histerosalpingografi (HSG) adalah prosedur rontgen atau sinar-X yang bertujuan untuk mengamati isi rahim, tuba falopi, dan area di sekitarnya.
Tes pencitraan ini sering disarankan untuk wanita yang susah hamil atau mengalami masalah kesuburan.
Dikutip dari American College of Obstetricians and Gynecologists, HSG sering digunakan untuk melihat apakah saluran tuba falopi hanya tersumbat sebagian atau seluruhnya.
Histerosalpingografi juga bisa dilakukan untuk mengetahui apakah bagian dalam rahim memiliki ukuran dan bentuk yang normal.
Hasil pengamatan tersebut dapat menunjukkan kelainan yang mungkin menyebabkan infertilitas dan masalah kehamilan di kemudian hari.
Prosedur HSG juga digunakan beberapa bulan pasca-operasi tuba falopi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa operasi pada saluran tuba berhasil dilakukan.
Siapa yang memerlukan histerosalpingografi?
Jika Anda susah hamil atau sudah mengalami masalah kehamilan, seperti keguguran berulang, dokter mungkin merekomendasikan tes ini.
Dokter juga dapat menyarankan HSG setelah Anda menjalani operasi tuba falopi, seperti ligasi tuba atau tubektomi.
Dengan prosedur HSG, dokter bisa memastikan bahwa saluran tuba telah tertutup dengan baik.
Selain itu, perlu diperhatikan juga bahwa histerosalpingografi sebaiknya tidak dilakukan ketika Anda mengalami:
- kehamilan,
- infeksi dan penyakit radang panggul, serta
- perdarahan rahim yang tidak kunjung berhenti saat prosedur dilakukan.
Prosedur lain untuk memeriksa kondisi rahim
- Histeroskopi: pemeriksaan bagian dalam rahim dengan bantuan teleskop kecil (histeroskop).
- Sonohisterografi: prosedur ultrasonografi khusus dengan bantuan larutan saline untuk mengamati bagian dalam rahim dengan lebih jelas.
- Laparoskopi: prosedur bedah minimal invasif menggunakan tabung tipis yang memiliki kamera (laparoskop) untuk memeriksa kondisi rahim dan organ di sekitarnya.
Persiapan histerosalpingografi
Prosedur HSG paling baik dilakukan seminggu setelah menstruasi tetapi sebelum ovulasi. Hal ini untuk memastikan Anda tidak hamil selama pemeriksaan.
Histerosalpingografi tidak boleh dilakukan apabila Anda memiliki penyakit radang panggul (PID).
Anda harus memberitahu pada dokter jika mengalami infeksi panggul kronis atau infeksi menular seksual yang tidak terobati pada saat prosedur dilakukan.
Pada malam sebelum prosedur, Anda mungkin akan diminta mengonsumsi obat antibiotik untuk mencegah infeksi setelah pemeriksaan HSG.
Anda juga dapat diresepkan obat pencahar untuk mengosongkan usus sehingga kondisi rahim dan struktur organ di sekitarnya bisa terlihat jelas melalui hasil rontgen.
Beri tahu dokter mengenai obat apa pun yang sedang Anda gunakan, riwayat alergi, serta penyakit atau kondisi medis yang Anda alami belakangan ini.
Prosedur histerosalpingografi
HSG biasanya dilakukan oleh ahli radiologi di klinik atau rumah sakit. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (OBGYN) mungkin juga akan membantu selama tes ini dilakukan.
Sebelum memulai prosedur ini, dokter mungkin memberikan obat penenang dan pereda nyeri agar Anda lebih rileks dan tidak mengalami kram saat tindakan nanti.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan histerosalpingografi atau HSG.
- Dokter akan meminta Anda untuk berbaring telentang dengan kedua kaki diangkat dan disangga pada tempat khusus.
- Kemudian, corong logam atau spekulum akan dimasukkan ke dalam vagina Anda. Spekulum akan menjaga vagina tetap terbuka sehingga leher rahim bisa terlihat.
- Leher rahim atau serviks akan dibersihkan, lalu ujungnya disuntik dengan anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman.
- Tabung tipis atau kanula akan dimasukkan ke dalam rahim lewat serviks, lalu spekulum akan dikeluarkan dari vagina.
- Selanjutnya, pewarna kontras akan dimasukkan melalui kanula hingga mengalir ke rahim dan tuba falopi.
- Dokter akan menempatkan Anda di bawah mesin rontgen atau sinar-X untuk melakukan tes pencitraan.
- Anda mungkin diminta untuk mengubah posisi tubuh beberapa kali agar dokter bisa mengambil gambar dari sudut yang berbeda.
- Setelah prosedur selesai, dokter akan mengeluarkan kanula dari dalam vagina Anda.