Salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan selama kehamilan adalah tensi alias tekanan darah. Menjaga tensi dalam rentang yang normal sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan. Lantas, berapa tensi normal ibu hamil?
Rentang tensi normal pada ibu hamil
Kisaran tekanan darah normal ibu hamil sama seperti orang dewasa pada umumnya, yakni ada di bawah angka 120/80 mmHg.
Angka 120 menunjukkan tekanan sistolik, yakni kondisi ketika jantung sedang memompa darah.
Sementara itu, angka 80 menunjukkan tekanan diastolik, yakni saat jantung sedang beristirahat sebentar untuk memompa darah alias relaksasi.
Dikutip dari situs American Heart Association, berikut ini adalah tabel pembacaan tekanan darah saat hamil yang perlu Anda perhatikan.
Tingkatan | Tekanan sistolik (mmHg) | Tekanan diastolik (mmHg) |
Normal | Kurang dari 120 | Kurang dari 80 |
Prehipertensi | 120–129 | Kurang dari 80 |
Hipertensi stadium 1 | 130–139 | 80–89 |
Hipertensi stadium 2 | 140 atau lebih tinggi | 90 atau lebih tinggi |
Krisis hipertensi | Lebih dari 180 | Lebih dari 120 |
Perlu dipahami bahwa sangat normal bagi ibu hamil untuk mengalami peningkatan dan penurunan tensi selama mengandung.
Namun, peningkatan tensi yang drastis dan berlangsung cukup lama perlu diwaspadai sebagai salah satu tanda komplikasi kehamilan.
Jika Anda mengalaminya, segera konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Gangguan tekanan darah pada ibu hamil
Tensi atau tekanan darah pada ibu hamil mungkin mengalami kenaikan atau penurunan selama masa kehamilan, tetapi tidak terlalu jauh dari rentang normalnya.
Namun, bila tekanan darah naik atau turun secara signifikan, hal ini bisa menimbulkan beberapa gangguan berikut pada ibu hamil.
1. Tekanan darah rendah
Tekanan darah rendah atau hipotensi terjadi bila tensi ibu hamil turun lebih rendah dari rentang normal, yakni kurang dari 90/60 mmHg.
Umumnya, tekanan darah rendah pada ibu hamil terjadi pada trimester pertama dan kedua. Ini lebih sering terjadi di bawah usia kehamilan 24 minggu.
Hipotensi selama masa kehamilan bisa menimbulkan gejala umum berupa:
- pusing,
- sensasi berputar atau kliyengan,
- mual,
- penglihatan kabur dan berkunang-kunang,
- kesulitan untuk berkonsentrasi,
- wajah tampak pucat dan berkeringat,
- permukaan kulit terasa dingin,
- jantung berdebar, serta
- lemas, lesu, dan perasaan tidak bertenaga.
2. Tekanan darah tinggi
Sementara itu, tekanan darah tinggi atau hipertensi dalam kehamilan (HDK) terjadi ketika hasil pembacaan tensi lebih tinggi dari kisaran normal, yakni di atas 140/90 mmHg.
Anda juga dapat dikatakan mengalami HDK jika memiliki riwayat hipertensi kronis yang berlanjut selama kehamilan.
HDK juga mencakup hipertensi gestasional yang biasanya muncul setelah usia kehamilan 20 minggu dan bisa hilang setelah melahirkan.
Beberapa gejala umum hipertensi dalam kehamilan yakni:
- pusing,
- sakit kepala,
- sesak napas,
- pembengkakan pada tangan atau kaki,
- buang air kecil lebih sedikit,
- mual dan muntah berlebihan,
- sakit perut, terutama pada bagian kanan atas,
- berat badan naik secara tidak wajar, serta
- penglihatan kabur atau buram.
Komplikasi hipertensi dalam kehamilan
Cara menjaga tekanan darah normal pada ibu hamil
Tensi darah normal tentu sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin. Berikut ini adalah beberapa perubahan gaya hidup yang dapat Anda lakukan.
- Konsumsi makanan sehat. Pastikan pola makan Anda saat hamil kaya akan buah, sayuran, biji-bijian, dan protein rendah lemak.
- Batasi asupan natrium. Batasi penggunaan garam dalam makanan dan selalu cermati komposisi garam dalam produk makanan yang bisa meningkatkan tekanan darah.
- Penuhi kebutuhan cairan. Minumlah setidaknya 8–12 gelas air putih setiap hari untuk menjaga volume darah selama kehamilan.
- Olahraga rutin. Lakukan olahraga yang aman untuk ibu hamil, misalnya jalan kaki, renang, atau yoga. Aktivitas fisik membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
- Istirahat yang cukup. Ibu hamil harus beristirahat saat merasa lelah dan tidur yang cukup pada malam hari, yakni sekitar 7–9 jam setiap hari.
- Kelola stres. Lakukan teknik relaksasi dengan cara meditasi, pernapasan dalam, atau bahkan mendengarkan musik yang menenangkan untuk membantu mengurangi stres.
- Batasi kafein. Batasi atau hindari konsumsi kafein, seperti dari minum kopi, karena berpotensi memengaruhi tekanan darah.
Selama kehamilan, ibu disarankan untuk memantau tekanan darah secara berkala, baik dengan menggunakan tensimeter digital di rumah atau saat melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter.
Dengan mengetahui tensi normal ibu hamil dan mengikuti panduan dari dokter, Anda tentu bisa mencegah komplikasi yang membahayakan kehamilan.
Kesimpulan
- Tensi normal pada ibu hamil berkisar di bawah angka 120/80 mmHg.
- Ibu hamil perlu mewaspadai kelainan tekanan darah, yakni hipotensi (kurang dari 90/60 mmHg) dan hipertensi (lebih dari 140/90 mmHg), karena bisa memicu komplikasi.
- Beberapa contoh penerapan gaya hidup sehat untuk menjaga tensi normal saat hamil yakni mengonsumsi makanan sehat, minum cukup air putih, berolahraga yang rutin, dan tidur yang cukup.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]