backup og meta

6 Manfaat Kencur untuk Mengatasi Berbagai Penyakit

6 Manfaat Kencur untuk Mengatasi Berbagai Penyakit

Kencur atau dikenal juga dengan cikur adalah bumbu dapur yang memiliki aroma rempah menyeruak. Selain digunakan sebagai penambah cita rasa masakan, manfaat kencur sudah lama dikenal sebagai obat alami. Ini berkat kandungan fitonutrien yang memberikan sejumlah khasiat untuk kesehatan.

Kandungan kencur

Banyak orang sering keliru membedakan kencur dengan jahe, lengkuas, dan kunyit karena bentuknya mirip. Secara silsilah ilmiah, kencur memang masih satu keluarga dengan jahe, lengkuas, dan kunyit

Kencur yang punya nama latin Kaempferia galanga L termasuk ke dalam keluarga suku temu-temuan alias Zingiberaceae. 

Tanaman kencur banyak tumbuh di wilayah beriklim tropis dan subtropis. Daerah penyebaran umumnya berada di Asia, antara lain di Indonesia, India, Bangladesh, Thailand, dan Malaysia.

Rimpang, akar, dan daun kencur menjadi bagian yang umumnya digunakan sebagai bumbu atau ramuan obat herbal. Bagian tersebut mengandung  senyawa aktif seperti berikut ini.

  • Alkaloid.
  • Etil–trans p–metoksi.
  • Cinnamate.
  • Pentadecane.
  • Sineol.
  • G–carene.
  • Borneol.
  • Camphene.
  • Kaempferol.
  • Kaempferide.
  • Cinnamaldehyde.
  • Pmethoxycinnamic acid.
  • Ethyl cinnamate.

Manfaat kencur untuk kesehatan

gambar kencur

Berkat kandungan berkhasiat, kencur menawarkan sejumlah potensi manfaat untuk kesehatan. Berikut ini daftarnya.

1. Antiradang dan antinyeri

Beberapa pengujian laboratorium ekstrak daun dan rimpang cikur menunjukkan kandungan ethyl-p methoxycinnamate memiliki sifat antiradang dan antinyeri.

Ethyl-p methoxycinnamate mampu menekan dan menghalangi aktivitas komponen peradangan seperti interleukin-1, tumor necrosis factor-α, dan angiogenesis.

Peradangan pada tubuh bisa jadi pemicu berbagai penyakit, mulai dari penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, gangguan saraf, hingga masalah sendi dan otot.

Sebuah penelitian bahkan menyebut ekstrak cikur memiliki cara kerja yang sama efektifnya dengan obat meloxicam dalam mengurangi nyeri pada pasien osteoartritis lutut.

2. Memberikan efek tenang (antidepresan)

Peneliti dari Departemen farmasi Universitas Jahangirnagar Bangladesh menemukan khasiat cikur sebagai antidepresan.

Ekstrak rimpang, akar, dan daun kencur diketahui memiliki efek sedatif atau menenangkan sistem saraf pusat. Khasiat ini berpotensi mengurangi stres, cemas berlebihan, dan depresi.

Meski demikian, penelitian ini masih membutuhkan riset lebih lanjut mengenai khasiat kencur untuk kesehatan tubuh manusia.

3. Mengobati diare

Hasil sebuah penelitian dalam International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, menemukan potensi manfaat kencur dalam melawan bakteri penyebab diare.

Penelitian yang dilakukan pada hewan ini menunjukkan ekstrak kencur memiliki kandungan zat sitotoksik dan antibakteri.

Hewan uji coba yang menerima ekstrak kencur menunjukkan gejala diare khas yang lebih ringan, bahkan berangsur hilang.

Sementara itu, kelompok hewan coba lainnya yang tidak mendapatkan ekstrak kencur, mengalami gejala seperti feses berair, sakit perut, dan frekuensi buang air besar yang lebih sering.

4. Mengobati batuk berdahak

Ramuan tradisional kencur yang dicampur dengan garam sudah lama dikenal sebagai obat tradisional batuk berdahak.

Ramuan ini bersifat ekspektoran, yakni membantu mengencerkan dahak yang menyumbat saluran napas dan memberikan rasa hangat di tenggorokan. Alhasil, batuk pun mereda lebih cepat. Konsumsi rutin ramuan kencur juga menjaga kondisi pita suara.

Komponen anti-inflamasi kencur juga membantu mengurangi peradangan di tenggorokan yang menjadi penyebab utama batuk berdahak.

5. Mencegah masalah gigi dan mulut

Sifat antiradang dan antimikroba kencur ternyata ikut membantu menjaga kesehatan mulut dan gigi.

Kandungan aktif menghambat perkembangan bakteri penyebab sariawan dan karies gigi. Masalah mulut ini lebih jauh bisa menyebabkan infeksi dan gigi berubang.

Manfaat kencur ini ditemukan dalam penelitian dari Universitas Moestopo Jakarta.

Dalam uji coba di laboratorium, peneliti mendapati bahwa ekstrak kencur bisa menghambat perkembangan bakteri Lactobacillus acidophilus. Pertumbuhan bakteri Lactobacillus yang tidak terkendali menjadi salah satu penyebab karang gigi.

6. Mengusir kutu dan membasmi nyamuk

Ekstrak kencur yang diproses menjadi minyak atsiri bisa mengusir kutu Liposcelis bostrychophila Badonnel yang bisa mengakibatkan masalah kulit.

Khasiat tersebut berasal dari komponen etil sinamat, etil-metoksisinamat, dan trans-sinamaldehid yang punya efek beracun bagi serangga, seperti kutu dan nyamuk.

Komponen aktif tersebut juga bisa menghilangkan larva nyamuk penyebab penyakit demam berdarah, sekaligus menghalau gigitan nyamuknya.

Anda bisa memperoleh manfaat ini ketika mengoleskan minyak atsiri kencur pada kulit.

Cara mengonsumsi kencur

manfaat jamu beras kencur

Umumnya, kencur menjadi bahan penambah rasa pada olahan pecel, urap, karedok, sambal, ataupun seblak.

Pengolahan kencur sebagai obat herbal biasanya dalam bentuk minuman hangat. Berikut beberapa resep minuman kencur yang bisa Anda coba di rumah.

1. Kencur shot

Minuman kencur ini menggunakan campuran jahe, air lemon atau air jeruk nipis, dan diperkaya cita rasanya dengan madu asli.

Bahan-bahan

  • 50 g kencur.
  • 50 g jahe.
  • ½ cangkir air perasan lemon.
  • ½ cangkir madu.
  • 100 ml air matang.

Cara membuat

  1. Kupas kencur dan jahe, kemudian parut sampai halus.
  2. Peras dengan menggunakan saringan halus, sampai menghasilkan air sarinya.
  3. Letakkan air sari tersebut ke dalam gelas, kemudian tambahkan dengan madu dan sari buah lemon.
  4. Anda bisa menambahkan air matang secukupnya, untuk menghilangkan rasa pedas dan pahit dari jahe dan kencur.

2. Beras kencur

Jamu beras kencur ini juga menggunakan campuran kunyit, jahe, asam jawa, gula jawa, hingga daun pandan.

Selain nikmat dan membuat tubuh lebih hangat,  juga dipercaya memiliki manfaat baik.

Bahan-bahan 

  • Beras putih 50 g.
  • 1 buah kencur berukuran sedang.
  • 1 buah kunyit berukuran kecil.
  • 1 buah jahe berukuran sedang.
  • 2 sdm asam jawa.
  • 260 g gula jawa.
  • 2 lembar daun pandan.
  • Air matang secukupnya.

Cara membuat:

  1. Rendam beras dalam air bersih selama kurang lebih 3 jam.
  2. Rebus air matang bersama kencur, kunyit, jahe, asam jawa, daun pandan, dan gula jawa.
  3. Aduk rata dan masak sampai semua bahan tersebut matang serta mendidih. Setelah agak dingin, saring air rebusan tersebut.
  4. Tumbuk ampas dari kencur, kunyit, jahe, dan asam jawa yang sebelumnya direbus, bersama dengan rendaman beras putih hingga halus.
  5. Saring dan peras hasil tumbukan tersebut hingga keluar airnya, usahakan sampai benar-benar kering.
  6. Pastikan rasa minuman telah sempurna sebelum dihidangkan.

Kesimpulan

Kencur jadi salah satu rempah yang sejak lama digunakan sebagai ramuan obat. Khasiat utamanya memberikan efek antiradang, antinyeri, dan antibakteri. Anda bisa mendapatkan manfaatnya dengan mengonsumsi jamu kencur.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Preetha, T. S., Hemanthakumar, A. S., & Krishnan, P. N. (2016). A comprehensive review of Kaempferia galanga L.(Zingiberaceae): A high sought medicinal plant in Tropical Asia. Journal of Medicinal Plants Studies4(3), 270-276.

Ali, M., Dash, P., & Nasrin, M. (2015). Study of sedative activity of different extracts of Kaempferia galanga in Swiss albino mice. BMC Complementary And Alternative Medicine, 15(1).

Saraswati, J., & Septalita, A. (2017). Antibacterial Effect Of Kaempferia Galanga L Extract On Lactobacillus Acidophilus–In Vitro. The Indonesian Journal of Infectious Diseases1(01), 22-28.

Dash, P. R., Nasrin, M., & Ali, M. S. (2014).In vivo cytotoxic and In vitro antibacterial activities of Kaempferia galanga. Journal of pharmacognosy and Phytochemistry3(1), 172-177.

Kanjanapothi, D., Panthong, A., Lertprasertsuke, N., Taesotikul, T., Rujjanawate, C., Kaewpinit, D., … & Pitasawat, B. (2004). Toxicity of crude rhizome extract of Kaempferia galanga L.(Proh Hom). Journal of Ethnopharmacology90(2-3), 359-365.

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Pilihan Bahan Herbal yang Ampuh Sebagai Obat Usus Buntu

Lengkuas, Rempah Kaya Manfaat untuk Kesehatan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan