Halo dok...
Anak saya itu kenapa ya dok kok ngga bisa pipis di toilet. Ditahan terus, entah itu pas main atau apapun. Sampai celananya basah
... Lihat Lainnya🔥 Diskusi Menarik
Putri saya ada acara barbeque dengan teman2 sebayanya,masih ada kekerabatan keluarga sebenarnya,hanya saja karena sudah larut malam jadi saya jemput. Apakah tindakan saya sudah tepat ya? Jika kurang tepat,bagaimana saya memperbaikinya? Sikap anak tidak ada perubahan pada saya,namun memang dari sebelum kejadian ini juga memang dia sangat tertutup. Terima kasih
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Aldina, terima kasih atas pertanyaannya.
Perkembangan setiap anak tentunya tidak bisa disamaratakan. Hal ini karena remaja mempunyai perkembangan emosi serta kognitif yang berbeda. Dikutip dari Kids Health, masa perkembangan remaja menjadi hal yang cukup menantang bagi keluarga karena ada kemungkinan terjadinya pergolakan. Hubungan anak dengan orangtua pun bisa saja berubah karena ada perdebatan saat anak berada di fase ini. Namun, sudah menjadi hal yang wajib pula bagi orangtua memberikan pengertian mengenai nilai-nilai kehidupan untuk bekalnya kelak. Walaupun akan ada fase anak sulit untuk dihadapi dan diajak berkomunikasi, Anda perlu mengerti karena memang ini adalah masa-masa anak bertumbuh. Adapun beberapa cara mendidik remaja yang bisa dilakukan orangtua, seperti:
1. Jadilah pendengar yang baik -> Di usia remaja biasanya anak mulai mengalami berbagai gejolak dalam dirinya, dari masalah pubertas hingga pergaulannya. Ada banyak hal yang mungkin ingin disampaikannya untuk sekadar bertanya atau mengutarakan berbagai kegelisahan dan pertanyaan yang muncul dalam pikirannya. Untuk itu, orangtua wajib menjadi pendengar yang baik. Jangan sampai anak justru mencari pelampiasan lain yang negatif seperti melakukan kenakalan remaja hanya karena merasa tidak didengar dan tidak punya teman bicara. Selain itu, hindari menyalahkan anak terhadap apa yang dia ceritakan. Pasalnya, hal ini dapat membuat anak enggan bercerita kembali. Alih-alih menyalahkan lebih baik diskusikan penyelesaian terbaik jika anak mengalami masalah. Selain itu, ketika orangtua menjadi pendengar yang baik, anak juga akan melakukan sebaliknya ketika Anda yang berbicara atau memberi saran.
2. Hormati privasi anak -> Orangtua sering kali menganggap urusan anak adalah urusannya juga. Hal ini memang berlaku saat anak masih kecil. Akan tetapi, ketika anak beranjak remaja, orangtua perlu memahami bahwa anak mulai memiliki privasi yang harus dijaga dan dihormati. Seiring dengan pertambahan usianya, orangtua terkadang lupa bahwa anak juga memiliki privasi. Kamar dan telepon genggam termasuk bagian dari privasi anak yang sebaiknya tidak dicampuri. Sebagai salah satu cara mendidik anak remaja, jangan lagi asal membuka ponsel anak tanpa seizinnya hanya karena penasaran dengan siapa ia chatting tiap harinya.
3. Sepakati aturan-aturan penting -> Menyepakati aturan penting merupakan hal yang perlu dilakukan antara anak dan orangtua. Saat remaja, Anda tak lagi bisa mengaturnya dengan mudah. Bahkan anak terkadang lebih suka menghabiskan waktu bersama teman-temannya di luar ketimbang di rumah. Untuk itu, Anda perlu membuat berbagai kesepakatan penting. Misalnya pulang tidak boleh lewat dari jam 9 malam atau tidak boleh merokok dan minum alkohol. Usahakan untuk membuat kesepakatan bersama sebagai cara mendidik anak remaja. Ketika anak menyepakatinya dan dilibatkan dalam diskusi, ia akan memiliki tanggung jawab dan tidak merasa terpaksa dalam menaatinya. Kuncinya adalah memberi pengertian kenapa aturan tersebut diterapkan. Jadi jangan cuma melarang dan memarahi, tapi perlakukan anak layaknya orang dewasa yang bisa diajak diskusi.
4. Jadi teladan yang baik -> Merupakan hal yang wajar saat orangtua memiliki harapan untuk anak-anaknya. Oleh karena itu, beri tahu dan beri contoh nyata mengenai harapan Anda padanya. Misalnya berharap anak berperilaku baik dan selalu menolong orang, belajar dengan giat, dan sederet harapan lainnya. Nah mudahnya, Anda sendiri sebagai orangtua juga harus bisa mencontohkan sikap-sikap tersebut sebagai bukti bahwa Anda tak hanya mengajarkan tetapi juga mempraktikkan. Meski ia mungkin merasa banyak dituntut pada awalnya, lama-lama anak akan mengerti bahwa ingin semua yang terbaik bagi anaknya. Dengan begitu, anak jadi bisa lebih memilah mana sikap yang sebaiknya dilakukan dan mana yang tidak.
5. Berikan motivasi untuk cita-citanya -> Doronglah anak untuk terus berkembang dan mengeksplorasi diri serta kemampuannya. Ini merupakan salah satu cara mendidik anak remaja baik untuk laki-laki maupun perempuan. Tak lupa, ajak anak untuk mencoba hal-hal lain di luar kebiasaannya agar pikirannya senantiasa terbuka. Biarkan ia mengambil risiko dan mengikuti dorongan hatinya. Misalnya anak perempuan Anda sangat suka mengotak-atik mesin dan ingin sekali belajar teknik di perguruan tinggi. Dukung cita-citanya ini agar ia tumbuh menjadi wanita yang percaya diri dan berbakat. Jangan terpaku pada stereotip bahwa jurusan teknik adalah jurusan laki-laki dan sebagainya.
6. Berikan informasi dalam bergaul -> Remaja merupakan usia yang rentan karena di usia ini mereka akan melihat banyak hal di lingkungannya. Maka dari itu, Anda perlu memberanikan diri untuk membicarakan tentang pergaulan remaja saat ini. Anda perlu memberikan informasi yang tepat kepada mereka (termasuk tentang edukasi seks, rokok, narkoba, alkohol, dan lain-lainnya). Jika tidak, mereka akan mendapatkan informasi yang belum tentu benar dari orang lain. Sebagai cara mendidik anak remaja, hal ini dilakukan untuk membangun pondasi yang kuat dalam bergaul dan memberikan mereka informasi yang sesuai. Hal ini juga berhubungan dengan perkembangan emosi remaja sebagai identitas diri.
7. Sampaikan cara mengelola stres -> Ada berbagai tantangan dan sumber stres yang harus dihadapi setiap orang termasuk remaja. Jika tidak dilatih sejak dini, anak akan kewalahan menghadapi stres di masa depan sehingga mentalnya tidak cukup kuat. Untuk menghindari terjadinya depresi pada remaja, hal yang perlu Anda lakukan adalah membekalinya dengan berbagai cara mengelola stres dengan sehat. Misalnya daripada memarahi anak ketika ia sedang banyak pikiran, dekati anak dan ajak bicara baik-baik soal masalah yang merundungnya. Dengarkan keluh kesahnya tanpa menghakimi atau mencari kesalahan anak. Hibur dirinya dengan kata-kata yang memotivasi dan memberi harapan. Kemudian ajak ia untuk mencari solusi atau menyalurkan emosinya dengan berolahraga, menekuni hobinya seperti bermusik, menulis, dan lain-lain. Sebagai cara mendidik anak remaja, tunjukkan bahwa stres adalah bagian yang normal dari kehidupan. Stres tak selalu jadi musuh yang harus ditakuti.
Sekian dan Terima Kasih