backup og meta

Kenali Subsisi, Prosedur untuk Hilangkan Bopeng dan Bekas Luka

Kenali Subsisi, Prosedur untuk Hilangkan Bopeng dan Bekas Luka

Kulit bopeng yang parah akibat jerawat atau cedera bisa menurunkan rasa percaya diri bahkan memicu depresi. Salah satu perawatan yang bisa Anda coba untuk mengatasi kondisi tersebut, dan kembali mendapatkan tampilan kulit yang mulus, adalah subsisi. Berikut ulasan mengenai perawatannya!

Apa itu subsisi?

Subsisi adalah prosedur bedah kecil untuk menghilangkan bekas luka (kulit bopeng) dan mengatasi kerutan kulit wajah. Pembedahan ini juga dikenal dengan sebutan operasi sayatan subkutan.

Subsisi bertujuan memperbaiki jaringan kulit yang hilang sehingga bopeng tertutupi dengan jaringan kulit baru yang sehat, dan tekstur kulit kembali rata dan mulus.

Namun, prosedur bedah yang dilakukan bukan menambah jaringan kulit baru, melainkan memecah ikatan jaringan di area bekas luka dan menariknya ke bagian bawah. Dengan begitu, jaringan kulit baru bisa tumbuh dan mengisi bagian yang hilang.

Siapa pun bisa menjalani perawatan kulit ini. Namun, Anda biasanya dianjurkan untuk melakukan konsultasi lebih dahulu dengan dokter kulit untuk mempertimbangkan kebutuhan, manfaat, dan efek samping yang mungkin terjadi. 

Kapan subsisi perlu dilakukan?

Keputusan untuk melakukan subsisi akan bergantung pada jenis, lokasi, tingkat keparahan jaringan parut, preferensi dan harapan pasien, serta harapan dokter.

Subsisi dapat digunakan untuk pengobatan beberapa kondisi kulit berikut ini, seperti yang dijelaskan dalam situs Derm Net.

  • Kulit bopeng akibat jerawat, trauma, atau operasi.
  • Bekas luka akibat infeksi virus varicella (cacar air), trauma, bekas operasi yang menimbulkan stres dan depresi.
  • Cangkok kulit yang tertekan.
  • Kerutan.
  • Lesung selulit.

Perlu diketahui, dokter akan memeriksa keparahan bopeng sebelum melakukan subsisi untuk menghilangkan bopeng jerawat.

Dokter akan menggunakan sistem penilaian bekas luka jerawat kualitatif Goodman dan Baron. Penilaian ini memungkinkan perbandingan hasil yang diperoleh sebelum dan sesudah perawatan untuk menghilangkan bopeng.

Biasanya, dokter akan merekomendasikan subsisi jika bopeng karena bekas jerawat atau luka menunjukkan kondisi berikut.

  • Adanya perbedaan antara bopeng dengan warna pada kulit sekitar.
  • Bopeng tidak terlihat jelas dari jarak 50 cm dan dapat ditutupi dengan riasan.
  • Bekas luka terlihat jelas dari jarak 50 cm dan tidak mudah ditutupi dengan riasan.
  • Bopeng terlihat sangat jelas dari jarak 50 cm, tidak mudah ditutupi dengan riasan, dan teksturnya tidak rata.

Siapa yang tidak direkomendasikan menjalani subsisi?

Treatment ini mungkin tidak cocok dilakukan pada orang dengan kondisi berikut.

  • Pasien dengan riwayat bekas luka hipertrofik atau memiliki keloid.
  • Orang yang minum retinoid oral sistemik saat ini atau baru-baru ini (dalam 12 bulan), misalnya acitretin atau isotretinoin.
  • Pasien dengan gangguan perdarahan atau pembekuan darah.
  • Mengalami infeksi bakteri atau virus aktif.

Proses subsisi

klinik kecantikan di surabaya

Demi keamanan dan hasil yang optimal, Anda perlu melalui beberapa tahapan perawatan, dari persiapan, prosedur utama, hingga perawatan setelah prosedur.

Persiapan 

Sebelum prosedur, Anda mungkin perlu beberapa kali menjalani pemeriksaan. Anda akan diminta untuk mengganti pakaian dan melepaskan aksesoris yang digunakan.

Tes alergi obat mungkin juga dilakukan karena prosedur memerlukan suntikan anestesi.

Prosedur 

Berikut ini yang dokter lakukan dalam perawatan menghilangkan bopeng dan kerutan kulit.

  • Area yang akan mendapatkan perawatan dibersihkan untuk menghilangkan kotoran dan riasan.
  • Batas bekas luka dapat ditentukan dengan penanda bedah, menyesuaikan pencahayaan di atas kepala untuk menggambarkan cekungan.
  • Anestesi lokal akan diberikan.
  • Jarum dengan tiga kemiringan yaitu jarum Nokor dimasukkan pada sudut lancip berdekatan dengan bekas luka dengan kemiringan ke atas dan sejajar dengan permukaan kulit. Jarum berukuran lebih kecil dapat digunakan untuk bekas luka kecil dan kerutan.
  • Jarum dimasukkan melalui dermis (lapisan tengah kulit) dan digerakkan maju mundur dengan gerakan, seperti kipas. 
  • Jarum diputar 90° dan digerakkan lagi dengan gerakan seperti kipas di area bekas luka (fanning subcision).
  • Jarum dicabut secara melingkar di sekitar titik keluar untuk mencegah pembentukan memar besar akibat perdarahan.
  • Tekanan diberikan pada luka selama beberapa menit.

Perawatan pascaprosedur

Setelah menjalani prosedur subsisi, Anda perlu mengikuti beberapa perawatan lanjut seperti berikut.

  • Menempelkan es pada lokasi operasi untuk menghentikan perdarahan secara cepat dan mengurangi risiko perdarahan.
  • Riasan dapat diaplikasikan untuk menyamarkan area memar.
  • Minum antibiotik dan obat antiinflamasi jika diresepkan.

Dokter akan meninjau respons pasien setelah prosedur, terutama ketika pembedahan yang dilakukan berisiko menimbulkan reaksi hipertrofik, yakni pertumbuhan jaringan parut atau jaringan luka.

Efek samping subsisi

Hampir semua prosedur medis memiliki risiko efek samping. Berikut kemungkinan komplikasi yang terjadi setelah menjalani treatment subsisi.

  • Memar karena perdarahan.
  • Nyeri pada area perawatan.
  • Bekas luka hipertrofik (5 – 10%) atau bekas luka keloid, yang kemungkinan besar terdapat pada kulit sekitar mata, bibir atas, dahi, dan sudut bibir.
  • Infeksi yang biasanya muncul sebagai papula atau pustula (jerawat nanah).
  • Respons yang kurang optimal atau kurangnya perbaikan pada jaringan parut.
  • Hiperpigmentasi sementara, sehingga dianjurkan untuk menghindari sinar matahari.
  • Cedera pada saraf atau pembuluh darah, yang kemungkinan besar terjadi di daerah sekitar rahang, pelipis, dan dekat telinga.

Penting Anda ketahui, kemampuan kulit setiap orang untuk membentuk kolagen dan jaringan kulit baru berbeda-beda. Maka dari itu, jumlah prosedur subsisi yang diperlukan setiap orang bisa berbeda.

Pengulangan treatment juga bergantung pada jenis bekas luka, lokasi bopeng, dan tingkat kedalaman bopeng. Anda umumnya perlu melakukan 3 – 6 kali prosedur untuk menghilangkan bekas luka atau bopeng yang tidak terlalu dalam.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Subcision. DermNet. (n.d.). Retrieved 17 December 2023, from https://dermnetnz.org/topics/subcision

American Academy of Dermatology Association. Acne Clinical Guideline. Retrieved 17 December 2023, from https://www.aad.org/member/clinical-quality/guidelines/acne

Vempati, A., Zhou, C., Tam, C., Khong, J., Rubanowitz, A., Tam, K., Hazany, S., Vasilev, R., & Hazany, S. (2023). Subcision for Atrophic Acne Scarring: A Comprehensive Review of Surgical Instruments and Combinatorial Treatments. Clinical, cosmetic and investigational dermatology, 16, 125–134. https://doi.org/10.2147/CCID.S397888

Mayo Foundation for Medical Education and Research. (2022). Acne. Mayo Clinic. Retrieved 22 December 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acne/symptoms-causes/syc-20368047

Garg, S., & Baveja, S. (2014). Combination therapy in the management of atrophic acne scars. Journal of cutaneous and aesthetic surgery, 7(1), 18–23. https://doi.org/10.4103/0974-2077.129964

Kraft, J., & Freiman, A. (2011). Management of acne. CMAJ : Canadian Medical Association journal = journal de l’Association medicale canadienne, 183(7), E430–E435. https://doi.org/10.1503/cmaj.090374

Versi Terbaru

28/12/2023

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Skin Cycling, Perawatan dengan Merotasi Produk Skincare

Mengenal Fenomena Pilling Saat Pakai Produk Skincare atau Make-up


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 28/12/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan