backup og meta

5 Jenis Pantangan Makanan yang Harus Dihindari Anak Autisme

5 Jenis Pantangan Makanan yang Harus Dihindari Anak Autisme

Memperhatikan asupan makanan jadi hal yang penting saat anak Anda mengidap autisme. Pasalnya, makanan tertentu bisa memperparah kondisinya. Jadi, jangan sembarangan memberi makan pada anak. Sudah saatnya bagi Anda untuk memikirkan pantangan makanan untuk anak autisme, seperti dalam penjelasan berikut ini.

Berbagai pantangan makanan untuk anak autisme

Autisme, atau gangguan spektrum autisme (GSA), adalah gangguan perkembangan otak.

Anak atau orang dewasa dengan autisme memiliki kesulitan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Untuk mengurangi gejala autisme, pola makan khusus sebaiknya Anda pertimbangkan.

Meskipun bukti ilmiah terbatas, beberapa ahli percaya bahwa menghilangkan atau mengurangi konsumsi jenis makanan tertentu dapat membantu mengurangi gejala atau meningkatkan kondisi anak dengan autisme.

Ada beberapa jenis makanan yang menjadi pantangan untuk anak autisme, di antaranya sebagai berikut.

1. Makanan yang mengandung gluten dan kasein

cara memilih susu formula anak 1-3 tahun

Dalam banyak kasus, anak dan orang dewasa dengan autisme menderita alergi atau sangat sensitif, sehingga memiliki pantangan terhadap makanan yang mengandung protein khusus bernama gluten dan kasein.

Pasalnya, tubuh mereka memproses dua kandungan protein tersebut dengan cara yang berbeda dengan orang-orang pada umumnya.

Respons tubuh terhadap bahan kimia tersebut dapat mengubah perilaku seseorang.

Sementara itu, para ahli telah menemukan kadar protein yang tidak wajar dalam cairan tubuh orang yang hidup dengan autisme.

Gluten sebenarnya adalah protein khusus yang dapat ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum dan jelai (sejenis padi). Roti, kue, dan pasta dari gandum juga biasanya mengandung gluten.

Mungkin sedikit sulit untuk menghindari gluten, tetapi Anda bisa memeriksa label produk untuk memastikan produk tersebut bebas gluten.

Sementara itu, kasein dapat ditemukan dalam makanan yang mengandung laktosa. Berarti produk-produk susu dan olahannya, seperti mentega dan keju, kemungkinan besar mengandung kasein.

Bahkan, makanan yang berlabel “bebas susu” atau “bebas laktosa” pun masih bisa mengandung kasein dan menjadi pantangan makanan untuk anak autisme.

Hal ini patut disayangkan karena produk susu yang mengandung laktosa merupakan sumber vitamin D dan kalsium yang baik.

Maka dari itu, Anda harus mencari makanan lain untuk memastikan bahwa anak Anda mendapatkan asupan kalsium dan vitamin D yang memadai dan tidak menjadi pantangan untuk anak autisme, misalnya dari konsumsi sayuran hijau dan ikan laut. 

2. Kacang kedelai dan produk turunan kedelai

Saat ini banyak kedelai dan produk kedelai yang sudah direkayasa secara genetik dan menyebabkan alergi makanan. Hal ini sayangnya bisa memperparah gejala autisme pada anak Anda.

Selain itu, ada kaitan antara penggunaan susu formula berbahan dasar kedelai dengan kejang pada anak-anak penderita autisme.

Ini berarti jika diberi produk bayi yang mengandung protein kedelai, maka anak Anda yang mengidap autisme lebih berisiko untuk mengalami kejang.

Kedelai dapat ditemukan dalam kecap, minyak kedelai, tahu, tempe, edamame, dan susu kedelai. 

3. Gula dan pewarna buatan

mengurangi asupan gula anak

Beberapa anak dengan autisme diyakini lebih sensitif terhadap gula dan pewarna buatan dalam makanan, sehingga bahan makanan ini termasuk yang menjadi pantangan baginya.

Faktanya, beberapa orangtua melaporkan peningkatan perilaku anak setelah menghilangkan atau mengurangi gula dan pewarna buatan dari diet dan pola makan anak.

Mengurangi konsumsi gula dan pewarna buatan diketahui bisa membantu meningkatkan keseimbangan kognitif dan perilaku anak dengan autisme.

Pasalnya, ada anak autisme yang mungkin lebih responsif terhadap gula daripada anak lain.

Mereka mungkin mengalami lonjakan energi yang singkat setelah mengonsumsi gula, yang kemudian diikuti oleh kelelahan atau perubahan perilaku.

Beberapa anak dengan autisme juga diketahui memiliki hipersensitivitas terhadap zat tambahan pangan, termasuk pewarna buatan.

4. MSG (Monosodium Glutamat)

Beberapa orangtua percaya bahwa menghindari MSG, yaitu sejenis penyedap rasa yang digunakan dalam banyak makanan olahan, dapat bermanfaat bagi anak dengan autisme.

Hal ini dipercaya bahwa mengurangi MSG dalam diet anak dapat membantu menciptakan keseimbangan nutrisi yang lebih baik dan mengurangi risiko reaksi negatif.

Dilansir dari Leaf Wing Center, mengonsumsi MSG terlalu banyak bisa menimbulkan overstimulasi pada otak anak dan menyebabkan hiperaktif.

5. Jagung

Jagung merupakan jenis makanan biji-bijian, bukan sayuran, sehingga nilai gizinya rendah.

Namun, bukan hanya itu, jagung juga diketahui sebagai makanan yang bisa memicu peradangan karena mengandung tinggi asam lemak omega-6.

Oleh karena itu, jagung juga menjadi salah satu makanan yang menjadi pantangan bagi anak autisme, sehingga mungkin perlu dibatasi atau dihindari konsumsinya.

Kesimpulan

  • Faktanya, ada makanan tertentu yang dapat memperburuk gejala autisme. Oleh karena itu, pastikan Anda menghindari memberikan makanan pantangan untuk anak autisme yang telah disebutkan di atas. 
  • Meski demikian, penting untuk diingat bahwa setiap anak berbeda. Sebelum membuat perubahan signifikan dalam diet anak, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter anak atau ahli gizi.
  • Dokter dapat memberikan panduan yang lebih baik berdasarkan kebutuhan khusus anak dan memastikan bahwa diet tetap seimbang dan memenuhi kebutuhan gizi si Kecil.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Study suggests potential association between soy formula and seizures in children with autism. (2014). Retrieved 15 December 2023, from https://news.wisc.edu/study-suggests-potential-association-between-soy-formula-and-seizures-in-children-with-autism/

Center, L. (2023). Foods to avoid with autism. Retrieved 15 December 2023, from https://leafwingcenter.org/avoid-foods-autism/

Parents Seek Help: Child with Severe Autism Eats Only Sweets. (2023). Retrieved 15 December 2023, from https://www.autismspeaks.org/expert-opinion/parents-seek-help-child-severe-autism-eats-only-sweets

Bakthavachalu P, Kannan SM, Qoronfleh MW. Food Color and Autism: A Meta-Analysis. Adv Neurobiol. 2020;24:481-504. https://doi.org/10.1007/978-3-030-30402-7_15

Bakthavachalu, P., Kannan, S. M., & Qoronfleh, M. W. (2020). Advances in Neurobiology, 481–504. https://doi.org/10.1007/978-3-030-30402-7_15

Buie T. The relationship of autism and gluten. Clin Ther. 2013 May;35(5):578-83. https://doi.org/10.1016/j.clinthera.2013.04.011

Whiteley P, Shattock P, Knivsberg AM, Seim A, Reichelt KL, Todd L, Carr K, Hooper M. Gluten- and casein-free dietary intervention for autism spectrum conditions. Front Hum Neurosci. 2013 Jan 4;6:344. https://doi.org/10.3389/fnhum.2012.00344

Versi Terbaru

04/01/2024

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Anak Penyandang Autisme Lebih Riskan Mengalami Gangguan Makan, Ini Faktanya

5 Jenis Terapi Perilaku untuk Anak dengan Autisme


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 04/01/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan