backup og meta

Tak Perlu Tarik Urat, Ini 10 Cara Mendidik Anak yang Keras Kepala

Tak Perlu Tarik Urat, Ini 10 Cara Mendidik Anak yang Keras Kepala

Cara mendidik anak yang keras kepala atau suka melawan mungkin tidak mudah untuk setiap orangtua. Ketika misalnya anak malas mandi, anak susah makan, atau kabur dari kebiasaan tidur siang mungkin membuat orangtua meluapkan emosinya dengan marah-marah.

Padahal, cara paling ampuh untuk menghadapi anak yang keras kepala bukanlah dengan marah-marah atau membentak anak, tetapi justru dengan memberikan perhatian secara penuh.

Nah, bagaimana cara tepat untuk mendidik anak yang keras kepala? Baca terus ulasan berikut ini, ya!

Kenali penyebab anak keras kepala dan suka melawan

anak pendiam

Sikap keras kepala adalah bentuk penolakan terhadap sesuatu yang bertentangan dengan kemauan, tak terkecuali di masa perkembangan anak 6—9 tahun.

Ada banyak perkembangan yang anak lalui pada usia ini, termasuk perkembangan kognitif, sosial, emosi, hingga perkembangan fisik anak.

Salah satu bagian dari perkembangan emosi yang perlu Anda terapkan pada anak yakni mengajarkan bila ia keras kepala.

Anak yang keras kepala, entah itu anak perempuan atau laki-laki, cenderung menjadi sangat sensitif dan tidak dapat dibujuk oleh orang-orang di sekitarnya.

Ini karena mereka ingin permintaannya segera terpenuhi.

Di sisi lain, sifat keras kepala sebenarnya merupakan cara si Kecil untuk belajar soal kebebasan dan batasan-batasan perilaku yang bisa diterima dan tidak.

Ketika si Kecil melakukan sesuatu, misalnya ia tidak mau mandi atau tidak mau tidur, ia akan melihat seperti apa reaksi Anda.

Saat anak berubah menjadi keras kepala dan suka melawan bisa jadi perilaku tersebut terjadi karena mereka melihat contoh yang sama.

Oleh karena itu, sebaiknya hati-hati jika bersikap di depan si Kecil karena anak-anak sangat mudah meniru orang di sekitarnya.

Selain itu, anak yang keras kepala cenderung mencari perhatian dari orang lain.

Kondisi ini sama halnya dengan anak tantrum. Namun pada anak yang keras kepala lebih sering membuat ulah demi mendapatkan perhatian.

Meski merupakan bagian alami dari tumbuh kembang anak, sifat keras kepala tidak boleh terus dibiarkan hingga ia dewasa nanti.

Itu sebabnya, usahakan sebagai orangtua Anda menerapkan cara mendidik anak yang keras kepala.

Cara mendidik anak yang keras kepala

mengajarkan anak peduli sesama

Menghadapi anak yang keras kepala memang membutuhkan kesabaran yang lebih dari biasanya, tapi tidak perlu dengan cara tarik urat apalagi menjewer dan mencubit.

Salah satu cara untuk menghadapi anak yang keras kepala adalah menanggapi luapan emosinya.

Ini bukan berarti Anda menyerah dengan setiap permintaan si Kecil. Anda bisa bersikap tegas sekaligus menunjukkan kasih sayang terhadapnya.

Nah, cara efektif dalam mendidik anak yang keras kepala dan suka melawan tanpa harus marah-marah adalah sebagai berikut.

1. Dengarkan pendapat dan kemauan si Kecil

Komunikasi dengan anak adalah hal terpenting sebagai cara menghadapi sikap anak yang keras kepala. Jika ingin si Kecil mendengarkan Anda, Anda pun harus mau mendengarkannya terlebih dahulu.

Bila belum apa-apa Anda langsung melarangnya untuk begadang, anak akan cenderung membantah dan marah.

Sebab, anak keras kepala cenderung memiliki pendapat yang kuat dan senang berdebat demi keinginannya terpenuhi.

Jadi, cobalah dekati si Kecil dan dengarkan apa yang ia mau. Hal ini akan membuatnya merasa penting dan menjadi lebih tenang tanpa melawan.

2. Tidak memaksa

Ketika Anda cenderung memaksa anak untuk melakukan sesuatu, biasanya si Kecil akan memberontak dan melakukan apa yang seharusnya tidak mereka lakukan.

Ambil contoh, Anda memaksa anak untuk berhenti main gadget dan beranjak tidur karena anak sudah terlanjur kecanduan gadget.

Sebenarnya, mendidik anak yang keras kepala dengan cara ini tidak akan membantu, malah akan memicu perlawanan dari si Kecil.

Sebaliknya, saat Anda menunjukkan perhatian dengan apa yang anak tonton, maka si Kecil akan memberikan respons tertentu dan lebih merasa nyaman. Ia pun akan merasa bahwa orangtuanya sedang memberikannya perhatian.

3. Memberikan anak pilihan

Pada dasarnya, anak-anak memiliki jalan pikirannya sendiri dan tidak suka diberi tahu tentang apa yang harus dilakukan.

Cara mendidik anak yang keras kepala ini bisa dengan menggunakan trik-trik khusus dengan memberikannya pilihan.

Misalnya, saat Anda menginginkan si Kecil tidur dan melepaskannya dari TV, coba berikan si Kecil pilihan buku cerita anak mana yang akan ia pilih untuk didongengkan sebelum tidur.

Alihkan perhatian si Kecil dengan cerita menarik si kancil atau timun mas yang bisa ia pilih. Kalau si Kecil masih menolak, tetaplah bersikap tenang sembari mengulangi hal yang sama sebanyak mungkin dan tidak menunjukkan emosi.

4. Hadapi dengan tenang

Kunci utama dalam mendidik dan menghadapi anak yang keras kepala adalah dengan cara bersikap tenang dan sabar.

Jika Anda cenderung marah-marah atau membentak, sikap Anda justru akan memperburuk keadaan dan malah membuat si Kecil semakin melawan.

Lakukan berbagai kegiatan yang dapat membantu Anda menjadi lebih tenang, seperti meditasi, olahraga, mendengarkan musik, atau lainnya.

Bila Anda suka menyetel musik di rumah, hal ini juga bisa memengaruhi suasana hati si Kecil untuk lebih tenang dan jauh dari tantrum.

5. Biarkan anak belajar dari pengalaman

Melarang anak melalui kata-kata kadang tidak cukup berhasil. Cara mendidik anak yang keras kepala bisa dilakukan dengan memberinya sedikit kebebasan.

Melansir dari laman New Kids Center, ini dapat membuat mereka memahami apa yang ingin Anda sampaikan melalui pengalaman

Cara ini akan memberikan pelajaran penting dalam mendidik anak yang keras kepala sehingga ia tidak mengulangi hal yang sama.

Sebagai contoh, Anda tidak memperbolehkan anak main air karena akan terpeleset, tapi anak mungkin sulit mendengarkannya.

Bila Anda sudah berkali-kali memberi tahu tapi anak tetap keras kepala, ia akan menyadari alasan Anda melarangnya saat ia sudah mengalami ganjarannya mungkin karena terjatuh atau terpeleset.

6. Ajak si Kecil bekerja sama

Ketimbang menyuruh-nyuruh si Kecil untuk melakukan suatu hal, alangkah lebih baik jika Anda mengajak si Kecil untuk bekerja sama.

Gunakan kata-kata, “ayo kita lakukan bersama,” atau “bagaimana kalau kita mencobanya bersama-sama?” daripada kalimat yang terkesan menyuruh.

Jadi, berusahalah untuk menjadi teman anak agar mereka merasa nyaman.

7. Ajak berdiskusi

Terkadang, Anda perlu melakukan negosiasi atau tawar-menawar dengan si Kecil.

Hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak serta merta menolak permintaan si Kecil, tetapi memberikan pertimbangan yang akan melatihnya mengambil keputusan yang baik.

Ambil contoh, anak Anda tetap tak mau tidur meski sudah Anda minta dengan baik-baik. Nah, cara yang tepat bukanlah dengan memaksanya untuk segera tidur, tetapi dengan memberikan pertimbangan.

Tanyakan padanya kapan ia mulai ingin tidur dan apa alasannya. Setelah itu, Anda bisa mengajaknya berdiskusi dan menentukan jam tidur yang cocok untuk Anda dan si Kecil.

8. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan di rumah

Anak-anak adalah pembelajar yang baik sekaligus peniru yang ulung.

Jadi, usahakan mendidik anak yang keras kepala dengan cara menciptakan lingkungan yang menyenangkan serta memberi contoh yang baik.

Jika mereka sering melihat orangtuanya bertengkar, kemungkinan ia akan menirunya saat beranjak dewasa apalagi bila terjadi kekerasan pada anak.

Oleh karena itu, ciptakan lingkungan yang menyenangkan di dalam rumah agar si Kecil merasa lebih tenang dan nyaman. Ketenangan di dalam rumah juga dapat membuat suasana hati anak menjadi lebih stabil sehingga mengurangi sikap keras kepala pada anak.

9. Pahami cara berpikir anak

Pada dasarnya, untuk mendidik anak susah diatur dan keras kepala adalah mencoba untuk memahami sudut pandang dan cara berpikir si Kecil.

Apakah Anda tahu apa yang anak rasakan? Apakah anak sedang stres, takut, atau sedih? Semakin banyak Anda mengenal anak, semakin baik pula cara Anda menghadapi si Kecil termasuk mendidik sifatnya yang keras kepala.

Misalnya, bila si Kecil tidak mau mengerjakan pekerjaan rumahnya, jangan langsung membentak dan memarahi anak.

Sebab, anak mungkin menemukan kesulitan untuk menyelesaikan tugasnya. Alhasil, si Kecil akan menjadi uring-uringan dan semakin enggan mengerjakan tugasnya. Ketimbang marah-marah, bantulah si Kecil menyelesaikan tugasnya bersama Anda.

10. Ajarkan anak agar berperilaku baik

Jangan sesekali mendidik anak yang keras kepala dengan cara mencubit atau bertindak kasar.

Sebab kembali lagi, hal ini akan diserap dalam ingatannya dan mungkin saja akan dilakukannya di masa depan.

Oleh karena itu, tunjukkan perilaku baik di depan si Kecil agar ia ikut bersikap baik kepada Anda.

Mengutip dari Healthy Children, berikan pujian-pujian saat si Kecil berhasil menyelesaikan perintah Anda dengan baik.

Ingatlah, sekeras apa pun sikap anak, percayalah bahwa Anda mampu mengatasinya dengan sikap tenang. Dengan demikian, anak keras kepala Anda kelak berubah menjadi anak yang lebih disiplin dan penurut.

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mendidik anak yang keras kepala.

Perlu diingat dalam menghadapi anak yang keras kepala, penting bagi orangtua untuk tetap tenang dan sabar. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak adalah kunci utama.

Selain itu, memahami sifat dan kebutuhan anak serta memberikan batasan yang jelas juga sangat penting. Mendidik anak yang keras kepala membutuhkan kesabaran dan konsistensi dalam pendekatan.

Orangtua perlu memberikan contoh yang baik dan memberikan pujian saat perilaku anak sesuai dengan harapan.

Kesimpulan

Terkadang, mendidik anak yang keras kepala akan membuat orangtua merasa gemas dan akhirnya meluapkan emosinya.  Padahal, untuk menghadapi anak keras kepala membutuhkan kesabaran yang lebih dari biasanya. Nah, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendidik anak yang keras kepala tanpa harus marah-marah, di antaranya berikut ini.
  • Dengarkan pendapat si Kecil.
  • Hindari memaksa.
  • Berikan anak pilihan.
  • Hadapi dengan tenang.
  • Biarkan anak belajar dari pengalaman.
  • Ajak anak bekerja sama.
  • Ajak berdiskusi.
  • Ciptakan lingkungan yang menyenangkan.
  • Pahami cara berpikir anak.
  • Ajarkan anak berperilaku baik.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dealing With a Stubborn Child. Retrieved 27 March 2024, from https://www.newkidscenter.org/Dealing-with-a-Stubborn-Child.html

Strategies and Solutions for Handling a Diffcult Child. Retrieved 27 March 2024, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/gradeschool/Pages/Strategies-and-Solutions-For-Handling-A-Difficult-Child.aspx

How to Cope With a Stubborn Toddler. Retrieved 27 March 2024, from https://www.rileychildrens.org/connections/how-to-cope-with-a-stubborn-toddler

8 Tricks to Dealing With Stubborn Child. Retrieved 27 March 2024, from http://sahm.org/children-parenting/8-tricks-to-dealing-with-stubborn-children/

Cleveland Clinic. (2024). Best Tips for Dealing With Your Stubborn Tween. Retrieved 27 March 2024, from https://health.clevelandclinic.org/how-to-deal-with-stubborn-tween-behavior 

How to deal with a stubborn child: tips and advice – Child Appeal Charity. (2023). Retrieved 27 March 2024, from https://child-appeal.org/how-to-deal-with-a-stubborn-child-tips-and-advice/

Versi Terbaru

02/04/2024

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

9 Bahaya Membentak Anak dan Cara Mencegahnya

5 Cara Menghadapi Anak Tantrum di Tempat Umum


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 02/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan