Sebagai obat terapi hormon, leuprorelin umumnya digunakan untuk membantu mengatasi kanker prostat. Namun, obat ini juga bisa memengaruhi jumlah hormon lain di dalam tubuh. Oleh karena itu, leuprorelin terkadang digunakan untuk sejumlah kondisi yang lain.
Golongan obat: Terapi hormon
Merek obat: Divalin, Tapros, Tapros 3M, Tapros Depot, Eligard, Endrolin
Apa itu obat leuprorelin?
Leuprolelin adalah hormon sintetis yang menyerupai hormon natural manusia yang diproduksi di otak.
Jika diberikan sebagai tambahan ke dalam tubuh, hormon ini dapat menurunkan kadar hormon testosteron dan estrogen dalam tubuh.
Istilah atau nama lain dari zat aktif dalam leuprorelin adalah leuprolide.
Fungsi leuprorelin untuk pria yakni sebagai obat terapi hormon bagi pengobatan kanker prostat stadium lanjut. Obat ini tidak menyembuhkan, tetapi hanya meredakan gejala kanker prostat.
Sebagian besar kanker prostat membutuhkan hormon pria testosteron untuk tumbuh dan menyebar.
Leuprorelin bekerja dengan mengurangi jumlah hormon testosteron yang diproduksi tubuh.
Ini membantu memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker dan membantu meredakan gejala seperti sulit atau sakit saat buang air kecil.
Leuprorelin dapat diberikan sebelum atau setelah operasi atau terapi radiasi. Namun, obat ini juga bisa digunakan sebagai metode pengobatan tunggal.
Bukan hanya testosteron, leuprorelin dapat mengurangi sejumlah hormon lain di dalam tubuh. Oleh karena itu, obat ini bisa digunakan untuk menangani kondisi lainnya.
Pada wanita, leuprorelin dapat membuat ovarium menghentikan produksi hormon estrogen. Obat ini dapat menghentikan pertumbuhan kanker payudara.
Obat ini juga bisa digunakan untuk menangani endometriosis serta anemia akibat tumor rahim.
Selain itu, leuprorelin bekerja dengan mengurangi jumlah hormon seks yang diproduksi tubuh anak-anak.
Leuprorelin dapat digunakan untuk mengatasi pubertas dini (precocious puberty) pada anak-anak.
Obat ini membantu menunda perkembangan seksual, misalnya pertumbuhan payudara/testikel dan mulainya menstruasi.
Obat ini juga membantu memperlambat kecepatan pertumbuhan tulang agar anak memiliki tinggi dewasa yang normal.
Gunakan obat ini untuk kondisi yang dilampirkan pada bagian ini apabila telah diresepkan oleh penyedia layanan kesehatan Anda. Konsultasikan pada dokter mengenai risiko dan manfaat penggunaan obat.
Dosis obat leuprorelin
Leuprorelin tersedia dalam bentuk dosis berikut ini.
- Injeksi 1,88 mg.
- Injeksi 3,75 mg.
- Injeksi 7,5 mg.
- Injeksi 11,25 mg.
- Injeksi 22,5 mg.
- Injeksi 45 mg.
Dosis leuprorelin untuk orang dewasa
Berikut dosis obat leuprorelin untuk orang dewasa sesuai kegunaannya.
1. Dosis untuk kanker prostat
Berikut dosis leuprorelin untuk mengobati kanker prostat pada orang dewasa:
- 1 mg injeksi subkutan (SC) sekali sehari,
- 3,75 mg depot intramuskular (IM) atau depot SC sekali tiap bulan atau,
- 11,25 mg depot SC sekali tiap 3 bulan atau,
- 7,5 mg depot IM/SC sekali tiap bulan atau,
- 22,5 mg depot IM/SC sekali tiap 3 bulan atau,
- 30 mg depot IM/SC sekali tiap 4 bulan atau,
- 45 mg injeksi SC tiap 6 bulan.
2. Dosis untuk endometriosis
3,75 mg depot IM/SC sekali tiap bulan hingga 6 bulan atau 11.25 mg depot tiap 3 bulan.
3. Dosis untuk tumor rahim
3,75 mg depot IM sekali tiap bulan hingga 6 bulan atau 11.25 mg depot tiap 3 bulan
4. Dosis untuk operasi intrauterin
3,75 mg depot IM/SC diberikan di hari ke 3—5 menstruasi pada 5—6 minggu sebelum operasi
Dosis leuprorelin untuk anak-anak
Berikut dosis obat leuprorelin untuk orang anak-anak sesuai kegunaannya.
1. Dosis untuk pubertas dini pada anak-anak
Dosis injeksi leuprorelin untuk mengatasi pubertas dini pada anak yakni sebagai berikut.
- Berat tubuh kurang dari atau sama dengan 25 kg: 7,5 mg IM sekali tiap bulan.
- Berat tubuh lebih besar dari 25 kg hingga 37,5 kg: 11.25 mg IM sekali tiap bulan.
- Berat tubuh lebih besar dari 37,5 kg: 15 mg IM sekali tiap bulan.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Aturan pakai obat leuprorelin
Obat ini diberikan melalui injeksi di bawah kulit (subkutan) atau ke dalam otot (intramuskular). Biasanya, obat diberikan sekali sehari atau sebagaimana diinstruksikan oleh dokter.
Pada anak-anak, dosis didasarkan pada berat badan dan respons terhadap terapi.
Dokter harus mempertimbangkan menghentikan pengobatan sebelum usia 11 tahun untuk anak perempuan dan usia 12 tahun untuk anak lelaki. Konsultasikan pada dokter untuk informasi lebih lanjut.
Apabila Anda diinstruksikan untuk menyuntikkan obat ini sendiri, pelajari semua persiapan dan instruksi penggunaan pada kemasan produk.
Pelajari bagaimana cara penyimpanan dan pembuangan jarum suntik dan perlengkapan medis dengan aman.
Sebelum menggunakan, periksa produk ini untuk partikel atau perubahan warna. Jika ada, jangan digunakan.
Ganti lokasi injeksi setiap kali penggunaan untuk menghindari area bermasalah di bawah kulit.
Gunakan obat ini dengan teratur untuk mendapat hasil terbaik. Untuk membantu Anda mengingat, gunakan pada jam yang sama tiap hari.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa sepengetahuan dokter Anda.
Beri tahu dokter apabila gejala tidak membaik atau apabila gejala-gejala tersebut memburuk.
Efek samping obat leuprorelin
Segera cari pertolongan gawat darurat apabila Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi berikut ini:
- ruam,
- kesulitan bernapas, dan
- pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Hubungi dokter segera apabila Anda mengalami efek samping serius seperti berikut ini.
- Nyeri tulang, kehilangan kemampuan bergerak di bagian tubuh manapun.
- Pembengkakan, peningkatan berat badan secara cepat.
- Rasa sakit, terbakar, tersengat, lebam, atau kemerahan dimana obat disuntikkan.
- Merasa seperti akan pingsan.
- Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman, mengi, batuk kering atau berdahak.
- Rasa sakit saat atau sulit buang air kecil.
- Gula darah tinggi.
- Mati rasa atau lemas tiba-tiba (khususnya pada satu sisi tubuh), gangguan berbicara atau keseimbangan tubuh.
- Sakit kepala tiba-tiba dengan masalah penglihatan, muntah, kebingungan, detak jantung yang lambat, denyut lemah, pingsan, pernapasan lambat.
- Nyeri dada yang menyebar ke lengan dan bahu, mual, berkeringat, dan perasaan tidak enak.
Efek samping serius yang jarang terjadi di antaranya sebagai berikut.
- Sakit atau sensasi tidak biasa pada punggung.
- Mati rasa, lemah, atau kesemutan pada kaki.
- Kehilangan kontrol pencernaan atau saluran kencing.
- Mual, sakit pada perut bagian atas, gatal, kehilangan nafsu makan, urin gelap, feses berwarna pucat, dan kuning pada mata atau kulit.
Efek samping yang lebih ringan meliputi berikut ini.
- Jerawat, pertumbuhan rambut di wajah yang meningkat.
- Perdarahan breakthrough pada anak perempuan di dua bulan pertama pengobatan leuprorelin.
- Pusing, lemah, merasa lelah.
- Merasa panas tiba-tiba, berkeringat saat tidur, menggigil, kulit lembap.
- Muntah, diare, konstipasi, nyeri perut.
- Kemerahan pada kulit, gatal, atau kulit mengelupas.
- Nyeri otot atau sendi.
- Gatal atau pengeluaran cairan dari vagina.
- Pembengkakan payudara atau nyeri.
- Nyeri pada testikel.
- Impoten, kehilangan ketertarikan pada seks.
- Depresi, masalah tidur (insomnia), masalah pada ingatan.
- Kemerahan, rasa terbakar, tersengat, atau nyeri di area obat disuntikkan.
Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat leuprorelin
Sebelum menggunakan leuprorelin, beri tahu dokter dan apoteker apabila Anda memiliki alergi terhadap leuprorelin maupun obat-obatan lainnya.
Obat-obatan lainnya meliputi goserelin, histrelin, nafarelin, triptorelin, dan obat-obatan lain maupun komposisi apa pun dalam produk leuprorelin. Tanyakan daftar komposisi pada apoteker Anda.
Beri tahu dokter dan apoteker apa obat-obatan resep dan resep, vitamin, suplemen, dan produk herbal yang Anda konsumsi atau berencana untuk mengonsumsi.
Pastikan Anda menyebutkan obat-obatan berikut ini.
- Obat untuk detak jantung tidak beraturan, seperti amiodarone, disopyramide, procainamide, quinidine, dan sotalol.
- Obat-obatan untuk kejang.
- Obat steroid oral, seperti dexamethasone, methylprednisolone, dan prednisone.
Dokter mungkin perlu mengganti dosis obat-obatan atau mengawasi Anda untuk kemungkinan efek samping.
Beri tahu dokter apabila Anda mengalami perdarahan vaginal yang tidak biasa. Dokter Anda mungkin menyarankan untuk tidak menggunakan injeksi leuprorelin.
Beri tahu dokter jika Anda atau anggota keluarga mengalami atau memiliki riwayat osteoporosis.
Informasikan pada dokter apabila Anda memiliki riwayat meminum alkohol atau menggunakan produk tembakau dalam waktu yang lama.
Hindari paparan berlebihan terhadap sinar matahari dan pakai pakaian, kacamata, dan sunscreen untuk melindungi diri dari matahari. Injeksi leuprorelin dapat membuat kulit sensitif terhadap cahaya matahari.
Adanya masalah kesehatan lain dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Beri tahu dokter apabila Anda memiliki masalah kesehatan lain, khususnya sebagai berikut.
- Faktor risiko untuk tulang keropos, seperti riwayat osteoporosis sendiri atau di keluarga, merokok, penggunaan alkohol, menggunakan steroid atau obat-obatan kejang dalam jangka waktu yang lama.
- Diabetes, tekanan darah tinggi, kenaikan berat badan yang baru terjadi, kolesterol tinggi (khususnya pada pria).
- Penyakit jantung, seperti gagal jantung bawaan dan riwayat sindrom Long QT.
- Ketidakseimbangan elektrolit, seperti tingkat potassium atau magnesium rendah dalam darah.
- Epilepsi.
- Asma.
- Migrain.
- Penyakit ginjal.
- Riwayat depresi.
- Kanker tulang yang mempengaruhi tulang punggung.
- Darah pada urin.
- Tidak bisa buang air kecil.
Cara menyimpan obat leuprorelin
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan.
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.
Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Apakah leuprorelin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.
Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori X (kontraindikasi) menurut US Food and Drugs Administration (FDA) atau setara dengan Badan POM di Indonesia.
Belum diketahui apabila leuprorelin dapat keluar melalui ASI dan dapat membahayakan bayi menyusui. Jangan menyusui saat menggunakan obat ini.
Interaksi obat leuprorelin dengan obat lain
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko Anda untuk terkena efek samping serius.
Obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan leuprorelin sebagai berikut.
- Antibiotik, seperti azithromycin, clarithromycin, erythromycin, levofloxacin, moxifloxacin, pentamidine; obat-obatan anti malaria–chloroquine, halofantrine.
- Obat-obatan kanker, seperti arsenic trioxide, vandetanib; heart rhythm medicine–amiodarone, disopyramide, dofetilide, dronedarone, flecainide, ibutilide, quinidine, sotalol.
- Obat-obatan untuk mengobati depresi dan gangguan kejiwaan, seperti citalopram, chlorpromazine, escitalopram, haloperidol, pimozide, thioridazine.
Daftar ini tidak lengkap dan banyak obat lain dapat berinteraksi dengan leuprorelin termasuk obat resep dan nonresep, vitamin, dan produk herbal.
Simpan daftar produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan beri tahu dokter dan apoteker Anda.
[embed-health-tool-bmi]