Narsis adalah istilah populer di kalangan anak muda Indonesia yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan orang-orang yang terlalu percaya diri dan hobi pamer selfie. Meski begitu, arti istilah ini meleset dari definisi yang dibuat oleh psikolog ternama, Sigmund Freud. Ia mendefinisikan narsisme sebagai gangguan kepribadian narsistik (narcissistic personality disorder). Lalu, seperti apa ciri orang narsis?
Berbagai ciri-ciri orang narsis yang perlu diwaspadai
Secara umum, orang yang suka membanggakan diri sendiri secara berlebihan, arogan, manipulatif, dan senang menuntut sesuatu dari orang lain adalah deskripsi yang tepat untuk orang narsis.
Mereka juga terobsesi pada diri sendiri serta merasa sangat yakin bahwa mereka harus dan berhak mendapatkan perlakuan khusus dari orang di sekitarnya.
Selain itu, berikut ciri orang narsis yang paling umum.
1. Merasa dirinya spesial dibandingkan dengan orang lain
Tidak hanya sekedar arogan atau sombong, ciri orang narsis adalah merasa dirinya jauh lebih penting dibandingkan orang lain.
Orang narsis merasa dirinya sangat unik dan spesial. Maka itu, mereka merasa hanya bisa dimengerti oleh orang spesial lainnya.
Dengan pemikiran tersebut, orang narsis juga merasa bahwa dirinya tidak pantas jika hanya mendapatkan atau merasakan hal yang biasa-biasa saja.
Baginya, hal-hal sederhana sangat tidak sepadan dengan dirinya yang luar biasa dan spesial.
Tak hanya itu, ciri orang narsis yang satu ini membuatnya merasa selalu memiliki kontribusi dan pengorbanan yang lebih daripada orang lain dalam melakukan sesuatu.
Tak ayal, orang narsis menganggap bahwa orang lain sangat beruntung bisa berkenalan, dekat, dan menjalin hubungan dengannya.
2. Hidup dalam dunianya sendiri
Ciri orang narsis berikutnya adalah suka menciptakan dunia sendiri di dalam pikirannya.
Artinya, saat dunia yang sesungguhnya tidak mendukung pola pikir betapa spesial dirinya, maka orang narsis akan membentuk dunia fantasi yang sesuai dengan pemikirannya.
Di dalam dunia imajinasi tersebut, orang narsis berpikiran seolah dirinya adalah yang paling sukses, kuat, brilian, menarik, dan sempurna.
Dunia fantasi itu sebenarnya dibuat untuk membuatnya terhindar dari perasaan kosong dan malu yang dimiliki jauh di dalam lubuk hatinya.
Ciri orang narsis yang satu ini membuatnya menjadi lebih defensif terhadap orang lain yang tidak setuju dengan pemikiran bahwa dirinya sempurna.
Bahkan, tak jarang orang narsis membenci mereka yang tidak sependapat dengan dirinya.