1. Mengelola emosi
Wajar Anda merasa gelisah bila positif hamil tapi belum siap. Berbagai emosi mungkin berkecamuk di dalam diri Anda seperti terkejut, panik, sedih, takut, kesal, atau bingung.
Ingatlah bahwa perasaan-perasaan tersebut adalah reaksi yang sepenuhnya wajar, bukan sesuatu yang memalukan atau salah.
Jangan menyalahkan diri sendiri karena Anda memendam emosi negatif terkait kondisi ini.
Merasakan hal-hal tersebut justru menunjukkan bahwa Anda memahami sepenuhnya kehadiran anggota keluarga baru.
Ini merupakan anugerah sekaligus tanggung jawab yang besar bagi Anda dan suami.
Jadi, sebaiknya ibu dan ayah menerima hasil positif hamil dengan senang, ya!
2. Hindari memutuskan saat sedang emosi
Pada saat Anda baru menerima kabar bahwa hamil lagi, kendalikanlah emosi sebisa mungkin. Berusahalah untuk menenangkan diri.
Bila perlu, lakukanlah kegiatan lain untuk melupakan sejenak apa yang sedang terjadi.
Hindari mengambil keputusan bila Anda masih terbawa emosi sebab bisa saja Anda akan menyesali keputusan tersebut di kemudian hari.
Ketika emosi sudah mulai stabil, barulah memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
3. Sikapilah dengan positif
Meskipun sedang dilanda dilema, pada akhirnya Anda perlu menerima kenyataan bahwa tengah hamil lagi. Oleh karena itu, berusahalah menyikapinya dengan pikiran-pikiran positif.
Penting untuk meyakini bahwa setiap kejadian pastinya memiliki sisi positif dan negatif. Bila berfokus pada hal-hal negatif maka hanya akan semakin memperburuk keadaan.
Sebaiknya, Anda mengambil sisi positifnya agar bisa menyambut kehamilan dengan hati yang lapang.
4. Bicara dengan pasangan
Setelah membereskan perasaan diri sendiri, cobalah mencari waktu dan cara yang tepat untuk menyampaikan kabar tersebut kepada suami.
Fakta bahwa Anda kebobolan hamil lagi mungkin saja akan membuat suami terpukul bila ia merasa belum siap.
Maklumilah reaksi yang mungkin ia lakukan seperti marah, kecewa, atau bahkan menyalahkan Anda.
Sebisa mungkin berusahalah untuk diam saat ia marah, hindari membantah atau balas menyalahkan. Tindakan tersebut hanya akan memperkeruh suasana.
Jangan halangi bila ia ingin pergi sejenak untuk menenangkan pikiran. Hal ini mungkin membutuhkan proses.
Oleh karena itu, jangan desak suami untuk segera menjawab. Bila tiba saatnya ia siap, cobalah memulai lagi percakapan tentang hal itu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar