Jamur shitake adalah jamur yang berasal dari Asia dan tumbuh di hutan. Jamur ini menduduki posisi kedua sebagai jamur yang sering dibudidayakan di dunia untuk kepentingan tertentu. Salah satu alasan mengapa jamur shitake dibudidayakan adalah karena jamur ini bisa menjadi makanan pencegah kanker. Selain jamur shitake, ada juga tomat yang didapuk bisa cegah kanker. Apa benar?
Dua makanan pencegah kanker
Jamur shitake adalah jamur yang mengandung Likopen, ini adalah senyawa yang memberi warna merah pada tomat dan sayuran lain yang berwarna merah. likopen merupakan nutrisi yang larut dalam lemak, sehingga minyak dalam saus tomat dianggap membantu penyerapan likopen di dalam tubuh.
Ada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa mengonsumsi jamur shitake dan tomat bisa menjadi makanan pencegah kanker. Benarkah klaim ini?
Penelitian tentang shitake
Jamur shitake diketahui dapat melawan pertumbuhan dan sebagai makanan pencegah kanker, juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jamur ini juga dapat mencegah penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol, dan membantu mengobati infeksi seperti hepatitis. Selain itu, jamur shitake juga mengandung interferon dan protein alami yang dapat menghentikan virus dan mengandung senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan. Senyawa lentinan yang terkandung dalam jamur shitake diyakini dapat menghentikan dan menghambat pertumbuhan tumor.
Komponen lainnya dapat mengurangi aktivitas tumor dan mengurangi efek samping dari pengobatan kanker. Jamur shitake juga mengandung senyawa eritadenine yang diduga dapat menurunkan kolesterol di dalam tubuh dengan cara menghalangi kolesterol saat kolesterol akan diserap ke dalam aliran darah. Pendapat dan dugaan terhadap manfaat dan efek jamur ini masih dipelajari.
Penelitian yang dilakukan pada hewan untuk mengetahui manfaat jamur shitake ini menunjukkan hasil yang positif, yakni jamur shitake merupakan anti kanker, mengandung kolesterol rendah, dan mampu menghambat virus. Penelitian pada manusia menunjukkan bahwa jamur shitake bermanfaat untuk memperpanjang hidup pasien penderita kanker gastrointestinal yang sedang menjalani kemoterapi.
Beberapa zat yang berpontensi untuk melawan kanker ditemukan dalam jamur shitake dan zat ini sedang dimurnikan dan diteliti sebagai pengobatan untuk kanker pencernaan. Suplemen jamur shitake dan jamur shitake di supermarket belum diketahui apakah memiliki manfaat yang sama dengan jamur shitake segar. Uji klinis juga masih meneliti sejauh mana jamur shitake bermanfaat bagi kesehatan dan dapat mencegah kanker.
Lalu, benarkah tomat yang mengandung likopen juga bisa cegah kanker?
Penelitian menunjukan bahwa tomat mampu mengurangi kanker faring atau laring, kanker mulut, dan kanker prostat. Konsumsi jumlah karetenoid yang tinggi memiliki manfaat untuk mengurangi jumlah kanker di dalam tubuh termasuk kanker paru-paru, perut, leher rahim, payudara, pankreas, usus besar, rektum, dan kerongkongan. Akan tetapi, bukti yang menunjukan hubungan langsung antara tomat dan perlindungan terhadap kanker ini masih belum terbukti.
Bukti paling kuat ditunjukkan dengan perlindungan yang diberikan likopen dalam melawan kanker paru-paru, perut dan prostat. likopen juga dapat membantu melindungi tubuh dari kanker serviks, payudara, mulut, pankreas, esofagus, usus besar dan rektum.
Beberapa studi epidemiologi observasional telah menemukan bahwa makanan pencegah kanker yang mengandung likopen yang tinggi mampu menurunkan risiko kanker prostat, namun manfaat ini tidak berlaku pada produk olahan tomat.
Beberapa eksperimen yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa likopen mampu mencegah dan mengobati kanker. Asupan likopen dalam jangka panjang juga menekan pertumbuhan kanker payudara pada tikus. Sayangnya, kanker payudara yang menyerang manusia tidak sama dengan yang menyerang tikus, dan manfaat yang didapatkan oleh manusia pun tidak sama dengan manfaat yang didapatkan pada tikus.
Masalah atau komplikasi yang mungkin terjadi akibat likopen
Beberapa orang mengalami diare dan kembung setelah makan jamur shitake meskipun hal ini sangat jarang terjadi. Orang yang alergi terhadap jamur shitake dapat mengalami efek berbahaya pada kulit, hidung, tenggorokan dan paru-paru.
Likopen dapat diperoleh dari buah dan sayuran, dan tidak memiliki efek samping sehingga dianggap aman bagi manusia. Sedangkan efek samping dari suplemen likopen tidak sepenuhnya diketahui. Pasien yang mengonsumsi suplemen tomat dan kaya akan likopen dalam jumlah lebih dari lima belas miligram akan mengalami beberapa efek samping pada usus seperti mual, muntah, diare, gangguan pencernaan, dan kembung. Bila suplemen dikonsumsi dalam jangka panjang dan dalam jumlah yang besar, ini akan menyebabkan kulit berwarna oranye.
Suplemen yang mengandung antioksidan seperti likopen dapat mengganggu terapi radiasi dan kemoterapi jika dikonsumsi selama pengobatan kanker. Walaupun penelitian tentang ganguan yang disebabkan oleh likopen ini belum dilakukan pada orang yang sedang menjalani perawatan, antioksidannya dikenal dapat mencegah efek berbahaya dari radikal bebas. likopen ini menggangu proses kemoterapi dalam menghancurkan sel-sel kanker. Namun mengonsumsi buah dan sayuran yang mengandung anti oksdan tinggi dianggap aman selama pengobatan. Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter jika Anda ingin mengonsumsi sumplemen yang mengandung likopen.
[embed-health-tool-bmi]