🔥 Diskusi Menarik

Selamat malm dok,saya mau nayak apakah boleh ibu hamil minum obat ranitidin

Selamat mlm dok. Mau nayak apa boleh ibu hamil minum obat ranitidin?

2
159k
1 komen

1 komentar

Hallo Salmiyanto, terima kasih atas pertanyaan nya.

Ranitidin adalah obat golongan H2 blocker atau H2 receptor antagonists. Ini merupakan obat untuk mengurangi jumlah asam lambung Anda.

Obat ranitidin digunakan untuk mengobati heartburn, maag, dan sakit perut yang disebabkan oleh tukak lambung.

Selain itu, obat ini dapat membantu mengobati gastroesophageal reflux disease (GERD), yaitu suatu kondisi ketika asam lambung mengalir naik kembali menuju kerongkongan.

Obat ranitidin bisa Anda beli secara bebas di apotik. Namun, dokter pun mungkin meresepkan obat ini untuk mengatasi kondisi-kondisi di atas.

Adapun jenis obat H2 blocker lain yang juga dapat membantu menghalangi produksi asam lambung, yaitu famotidine, nizatidine, dan cimetidine.

Obat ranitidin boleh dikonsumsi selama masa kehamilan karena dianggap aman untuk ibu hamil.

Meski demikian, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai aturan konsumsi obat ini saat hamil.

Dokter akan membantu Anda untuk mempertimbangkan manfaat dan risiko yang mungkin terjadi pada Anda dan bayi bila mengonsumsi obat ini selama masa kehamilan.

Namun, menurut badan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, obat ranitidin tergolong ke dalam kategori B, dilansir dari laman Drugs.

Artinya, obat ini tidak menunjukkan risiko pada janin berdasarkan beberapa penelitian pada hewan.

Namun, belum ada studi yang memadai mengenai keamanan konsumsi ranitidin pada ibu hamil.

Selain itu, berdasarkan Therapeutic Goods Administration (TGA) dari pemerintah Australia, obat ranitidin tergolong ke dalam kategori B1.

Artinya, ibu hamil dan wanita usia subur yang mengonsumsi obat ini dalam jumlah terbatas tidak menunjukkan adanya efek yang membahayakan janin.

Studi pada hewan pun belum menunjukkan adanya kerusakan janin bila minum ranitidin selama kehamilan.

Merangkum laman Medicinespregnancy.org, konsumsi obat ranitidin tidak menyebabkan cacat lahir pada bayi, keguguran, lahir mati, atau kelahiran prematur.

Namun, ibu tetap perlu berhati-hati mengonsumsi obat ini, terutama pada trimester awal kehamilan.

Pasalnya, sebagian besar organ dalam janin terbentuk pada usia 12 minggu pertama kehamilan.

Meski aman, nyatanya obat ranitidin bukanlah pilihan pertama dan utama untuk mengatasi gangguan asam lambung pada ibu hamil.

Umumnya, dokter akan merekomendasikan ibu hamil untuk mengubah gaya hidupnya terlebih dahulu, seperti menghindari makanan pedas, berlemak, atau bersantan, guna mengatasi masalah tersebut.

Selain itu, dokter akan meminta Anda untuk mengonsumsi makanan yang sehat untuk ibu hamil, termasuk sayuran dan buah-buahan.

Dokter biasanya juga meresepkan obat antasida, terutama bila gejala sudah mulai muncul. Jika obat-obatan tersebut tidak memperbaiki gejala, dokter baru akan meresepkan obat ranitidin.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi pada dokter sebelum mengonsumsi obat ranitidin selama hamil.

Dokter akan mempertimbangkan kondisi Anda dan janin sebelum meresepkan obat ini.

(https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/prenatal/ranitidin-untuk-ibu-hamil/?amp=1)

1 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.