Setelah menjalani operasi pengangkatan kista, kebanyakan orang berharap kistanya benar-benar sudah sembuh dan tak muncul kembali. Namun alih-alih memikirkan kesembuhan, beberapa orang justru merasa cemas akan kemungkinan kista tumbuh kembali setelah operasi. Apakah hal ini mungkin terjadi? Apa ciri kista tumbuh lagi setelah operasi? Berikut ulasannya.
Apakah kista bisa tumbuh lagi setelah operasi?
Kista merupakan sebuah kantong atau benjolan yang terisi cairan atau nanah, udara, hingga zat lainnya. Hal ini dapat terjadi karena cedera, infeksi, hingga masalah lainnya.
Meski sebagian besarnya bersifat jinak dan tidak berbahaya, kista yang membesar dan berisiko menyebabkan infeksi mungkin perlu diangkat melalui prosedur operasi.
Namun sayangnya, tidak semua bagian kista dapat terangkat selama operasi. Masih ada kemungkinan sisa-sisa kista yang tertinggal di bagian tubuh tersebut.
Hal inilah yang dapat menyebabkan kista kambuh atau tumbuh kembali.
Menurut Cleveland Clinic, ada beberapa jenis kista yang biasanya dapat timbul kembali meski telah dilakukan pengangkatan, misalnya kista endometriosis dan kista dermoid.
Apa saja ciri kista tumbuh lagi setelah operasi?
Saat timbul kembali, ada beberapa gejala yang mungkin terjadi pada pasien. Berikut adalah beberapa ciri kista yang tumbuh lagi setelah operasi.
1. Muncul gejala yang sama
Salah satu tanda yang dapat menandakan bahwa kista kambuh kembali adalah munculnya gejala yang sama seperti sebelumnya.
Misalnya, pada kasus penderita kista endometriosis, penderita mungkin akan mengalami gejala berupa nyeri panggul, sakit saat berhubungan seksual, mual, hingga adanya darah pada urine.
Sementara pada penderita kista dermoid, penderita mungkin akan mengalami gejala, seperti sembelit, mual, perubahan nafsu makan, hingga nyeri saat berhubungan seksual atau dispareunia.
2. Mengalami perubahan pada tubuh
Ciri kista tumbuh lagi setelah operasi yang selanjutnya adalah adanya benjolan yang mungkin teraba di daerah di mana kista sebelumnya diangkat.
Ini dapat menunjukkan bahwa kista mulai berkembang lagi dan kantong atau benjolan yang timbul lebih besar dari sebelumnya.
3. Timbulnya gejala baru
Selain timbulnya gejala yang sama seperti sebelumnya, kista yang kambuh juga dapat menyebabkan gejala baru pada penderitanya.
Namun, gejala yang timbul ini biasanya bergantung pada jenis dan lokasi terjadinya kista. Misalnya, jika kista tumbuh kembali di ovarium, penderita mungkin saja mengalami ketidakseimbangan hormon atau masalah pada reproduksinya.
Bila kista dicurigai kambuh setelah menjalani operasi, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti ultrasonografi (USG) atau CT scan, untuk membantu mengonfirmasi keberadaan kista ini.
Apa yang menyebabkan kista tumbuh kembali?
- Jenis kista. Beberapa jenis kista, seperti kista ovarium, endometriosis, dan dermoid, memiliki risiko lebih tinggi untuk tumbuh kembali setelah operasi.
- Kebersihan operasi. Bila operasi yang dilakukan masih menyisakan jaringan kista, maka risiko kista untuk kambuh dapat meningkat.
- Faktor hormonal. Beberapa jenis kista ovarium terkait dengan keseimbangan hormon tertentu. Bila ketidakseimbangan hormon tersebut tidak diatasi setelah operasi, kista dapat tumbuh kembali.
Bagaimana cara mengatasi kista yang tumbuh lagi setelah operasi?
Pada dasarnya, untuk mengatasi kista yang kambuh kembali perlu disesuaikan dengan ukuran dan gejala kista yang muncul.
Tidak hanya itu, kondisi kesehatan pasien juga menjadi hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan pengobatan yang tepat.
1. Obat-obatan
Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk mengurangi gejala yang disebabkan oleh kista yang kambuh kembali.
Ini dapat berupa obat analgesik untuk meredakan nyeri atau antiinflamasi-nonsteroid (NSAID) untuk mengurangi peradangan.
2. Terapi hormonal
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk mengatasi kista yang kambuh perlu disesuaikan dengan jenis kistanya.
Misalnya, bila kista yang tumbuh kembali itu terkait dengan gangguan hormonal, seperti PCOS, dokter mungkin merekomendasikan terapi hormonal untuk mengatur siklus menstruasi dan menghambat pertumbuhan kista.