backup og meta

Stenosis Laring

Stenosis Laring

Definisi

Apa itu stenosis laring?

Stenosis laring adalah penyempitan struktur pipa saluran pernapasan (laring), baik di supraglotis, glotis, atau subglotis, yang dapat menyebabkan tersumbatnya pernapasan, dyspnea, dan suara serak. Kondisi ini dapat disebabkan oleh trauma eksternal ataupun internal, operasi yang pernah dijalani, intubasi berkepanjangan, radiasi, kemoradiasi, atau penyebab lainnya. Pada anak-anak, stenosis dapat bersifat kongenital atau bawaaan.

Stenosis laring dapat bersifat akut ataupun kronis. Penyakit ini ditandai dengan adanya penyempitan jangka pendek pada laring yang menyebabkan gangguan oksigen pada saluran pernapasan. Gejala stenosis bergantung pada tingkat penyempitan gap suara.

Stenosis akut terjadi dengan pesat, menyebabkan mekanisme perlindungan tubuh tidak memiliki waktu untuk beroperasi. Akibatnya, kekurangan oksigen (sekaligus kelebihan karbondioksida) dalam darah menyebabkan gangguan serius pada organ vital dan sistem sampai mengakibatkan lumpuh dan kematian pada pasien.

Stenosis akut membutuhkan proses pengobatan dan penyembuhan yang cepat. Namun, jika setelah upaya penyelamatan pasien dengan trakeostomi penyebab stenosis tidak juga menghilang, kondisi ini dapat berubah menjadi kronis. Stenosis kronis meningkat secara bertahap dan dapat menyebabkan stenosis akut.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Kondisi ini dapat mengenai pasien pada usia berapa pun. Ini dapat diatasi dengan mengurangi faktor risiko Anda. Diskusikanlah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-Tanda dan Gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala stenosis laring?

Gejala umum stenosis laring adalah suara serak, sesak napas yang disertai kesulitan bernapas, napas berbunyi, wajah pucat, dan perilaku gelisah.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah pada dokter.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda mengalami satu pun tanda atau gejala yang disebutkan di atas, atau memiliki pertanyaan apa pun, konsultasikanlah pada dokter. Tubuh setiap orang bereaksi dengan cara berbeda. Selalu lebih baik untuk mendiskusikan apa yang terbaik untuk keadaan Anda dengan dokter.

Penyebab

Apa penyebab stenosis laring?

Paling umum, kondisi ini disebabkan oleh trauma sekunder pada intubasi endotrakeal (prosedur medis yang merupakan upaya memasukkan pipa ke dalam trakea untuk membantu udara luar tetap masuk ke dalam tubuh pasien yang mengalami kesulitan/tidak bisa bernapas sendiri), terutama jika periode intubasi melebihi 10 hari.

Penyebab umum yang termasuk infeksi sering kali berupa demam scarlet, malaria, campak, tifus dan demam tifoid, tuberkulosis, sifilis, dan lainnya.

Faktor lokal dari stenosis laring termasuk cedera mekanis dan kimia pada laring, benda asing, prosedur medis, luka tembak, peradangan bawaan pada laring dan trakea (tonsilitis, tracheitis, laringitis). Penyebabnya termasuk penyakit dan tumor jinak, paresis bilateral dan kanker laring, lesi yang berdekatan dengan tubuh laring.

Faktor Pemicu

Apa yang membuat seseorang lebih berisiko terkena kondisi ini?

Beberapa faktor pemicu yang membuat seseorang terkena stenosis laring adalah:

  • Intubasi berkepanjangan
  • Berat lahir yang rendah
  • Refluks
  • Sepsis

Diagnosis dan Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Bagaimana stenosis laring didiagnosis?

Agar seseorang diketahui bahwa dia mengalami penyempitan laring (stenosis) membutuhkan kunjungan ke spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) untuk pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan evaluasi endoskopi pada saluran napas.

Anak-anak dengan kondisi ini dapat mengalami gejala termasuk ketidakmampuan untuk membatukkan lendir, sesak napas berat, napas berisik, kesulitan makan, atau infeksi seperti croup yang berulang dengan frekuensi atau pada usia yang tidak lazim. Di waktu lain, anak-anak dengan stenosis dapat tidak mengalami gejala.

Bayi prematur dengan stenosis laring sering kali didiagnosis hanya setelah selang pernapasan dilepas dan mereka tidak mampu untuk bernapas sendiri dengan benar. Pada anak-anak dengan kecurigaan stenosis laring, dilakukan mikrolaringoskopi dan bronkoskopi. Ini melibatkan penggunaan mikroskop dan kamera untuk melihat ke laring dan trakea, mengidentifikasi dan mengukur penyempitan saluran napas, dengan anak tersebut berada di bawah anestesi di ruang operasi.

Apa saja pengobatan untuk stenosis laring?

Pengobatan stenosis laring bergantung pada tingkat keparahan stenosis, serta kesehatan medis pasien secara umum. Pilihan terapi juga bergantung pada tingkat gejala dan penyebabnya. Tujuannya adalah untuk dengan segera mengurangi dan mengeliminasi gejala gangguan pernapasan dan sesak napas.

Dikutip dari jurnal yang dipublikasikan oleh Indian J Otolaryngol Head Neck Surg, stenosis laring adalah salah satu kondisi yang paling kompleks dan sulit untuk diobati di bidang bedah kepala dan leher. 

Pasien dapat menjadi kandidat untuk berbagai endoskopi, prosedur invasif-minimal untuk membuka jalan napas dan meningkatkan pernapasan, yang dapat melibatkan penggunaan obat tambahan khusus untuk mengoptimalkan penyembuhan luka. Yang lain mungkin membutuhkan operasi terbuka untuk rekonstruksi jalan napas menggunakan teknik khusus untuk meningkatkan caliber saluran napas.

Beberapa pilihan pengobatan termasuk:

  • Observasi medis: Untuk kasus ringan stenosis, biasanya dianjurkan perawatan tindak lanjut standar dan manajemen infeksi pernapasan atas yang agresif.
  • Suntikan atau aplikasi intralesi: Untuk kasus yang disebabkan oleh infeksi atau gangguan peradangan pada saluran napas, kondisi ini dapat diatasi dengan penggunaan antibiotik dan/atau steroid.
  • Prosedur endoskopi (endolaryngeal): Prosedur invasif minimal (misalnya penggunaan laser karbon dioksida) dapat digunakan untuk melebarkan (membuka) saluran napas pasien dengan stenosis laring tingkat sedang.
  • Rekonstruksi bedah terbuka: Untuk kebanyakan kasus yang parah, prosedur bedah terbuka (misalnya trakeostomi) biasanya diperlukan untuk membuka saluran napas dan mengembalikan pernapasan yang normal.
  • Setelah pengobatan, pasien dengan kondisi ini membutuhkan perawatan tindak lanjut dari seorang dokter ahli paru untuk memonitor fungsi pernapasan dan memeriksa jika ada obstruksi lebih lanjut pada saluran napas.

Pencegahan

Apa saja yang dapat saya lakukan di rumah untuk mencegah dan mengobati stenosis laring?

Gaya hidup dan langkah-langkah berikut dapat Anda lakukan di rumah untuk membantu Anda mengatasi stenosis laring, yaitu:

  • Pastikan pasien mendapatkan cukup udara yang segar dan lembap
  • Melakukan upaya mengatasi sesak napas dengan segera
  • Batasi aktivitas fisik

Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter untuk memahami solusi terbaik untuk Anda.

Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Laryngeal and Tracheal Stenosis – Stanford Children’s Health. (2020). Retrieved 11 May 2020, from https://www.stanfordchildrens.org/en/service/ear-nose-throat/conditions/laryngeal-tracheal-stenosis

Nair, S., Nilakantan, A., Sood, A., Gupta, A., & Gupta, A. (2015). Challenges in the Management of Laryngeal Stenosis. Indian Journal Of Otolaryngology And Head & Neck Surgery, 68(3), 294-299. doi: 10.1007/s12070-015-0936-2

Laryngotracheal Stenosis. (2020). Retrieved 11 May 2020, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/laryngotracheal-stenosis

Versi Terbaru

29/05/2023

Ditulis oleh Rena Widyawinata

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Gagal Napas

Mengenal Penyebab Stridor serta Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Rena Widyawinata · Tanggal diperbarui 29/05/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan