Anda tentu ingin memiliki kulit kepala yang sehat, bukan? Kulit kepala yang sehat menjaga kekokohan rambut dan semua mendukung aktivitas Anda. Sebaliknya, jika kulit kepala bermasalah akibat infeksi jamur, parasit, atau bakteri, kulit kepala akan terasa gatal bukan main, kemerahan, bahkan membentuk luka. Jika Anda mengalami infeksi kulit kepala, bagaimana cara mengatasinya?
Berbagai cara mengatasi infeksi kulit kepala
Jamur dan bakteri dapat tumbuh di kulit kepala dan menyebabkan infeksi lewat folikel rambut. Jika tidak diatasi, bukan hanya gejalanya yang mengganggu, rambut Anda pun dapat rontok dan menyebabkan kebotakan. Infeksi pun dapat berkembang karena Anda terus menggaruknya tanpa henti. Jika tidak ingin hal ini terjadi, Anda harus segera mengatasi infeksi kulit kepala sesuai penyebabnya, seperti:
1. Mengatasi kurap pada kulit kepala
Kurap adalah infeksi jamur yang menyebabkan bercak kemerahan berbentuk cincin pada kulit. Jika terjadi pada kulit kepala atau disebut juga dengan tinea capitis, area tersebut akan bersisik dan cenderung botak. Tanpa pengobatan, kurap bisa menyebar ke area kulit lainnya.
Untuk mengatasi infeksi kulit kepala ini, dokter akan memberikan obat antijamur dan pereda gatal, baik itu losion, krim, atau berupa bedak. Sementara obat antijamur tablet biasanya dianjurkan untuk diminum selama 1 hingga 3 bulan.
Supaya tidak terkena penyakit ini lagi, Anda perlu menjaga kebersihan tubuh dan rumah. Biasakan untuk mencuci tangan setelah bermain di luar rumah, berenang, atau memegang hewan peliharaan.
Meski kurap pada hewan tidak menimbulkan kurap pada kulit manusia, namun infeksi pada kulit tetap bisa terjadi. Jadi, selalu pastikan jika hewan peliharaan selalu bersih. Selain itu, tidak meminjam handuk atau barang pribadi lainnya pada orang yang memiliki kurap.
2. Mengatasi folikulitis pada kulit kepala
Kulit Anda dilengkapi dengan folikel, tempat tumbuhnya rambut. Jika kebersihan tubuh Anda buruk, bakteri dapat dengan mudah masuk melalui folikel dan menyebabkan infeksi kulit kepala. Kondisi ini disebut juga dengan folikulitis. Jika terjadi pada kulit kepala, maka akan muncul ruam yang terasa gatal dan perih.
Untuk melegakan kulit dari rasa gatal, Anda bisa menempelkan kompres hangat di kepala. Kemudian, tingkatkan kebersihan rambut, seperti rajin keramas, tidak membiarkan rambut lembap, dan menggunakan ikat rambut, handuk, topi, atau kerudung yang bersih.
Selain itu, hindari juga memakai penutup kepala yang ketat dan membiarkan kulit kepala berkeringat. Pada beberapa kasus, antibiotik diperlukan untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
3. Mengatasi impetigo pada kulit kepala
Selain folikulitis, infeksi bakteri pada kulit kepala juga bisa menyebabkan impetigo. Biasanya masalah kulit ini berkembang di area kulit yang mengalami kerusakan. Impetigo menimbulkan ruam merah disertai kulit berkerak kuning kecokelatan. Selain itu, dapat menyebabkan lepuhan berisi cairan yang gatal dan nyeri.
Cara untuk mengatasinya adalah minum antibiotik dan mengoleskan salep antibiotik pada area yang terinfeksi. Meski penyakit ini mudah menular, pemberian antibiotik akan menghentikan penularan dalam waktu 48 jam. Biasanya gejala impetigo akan hilang sekitar satu minggu setelah diobati dengan antibiotik.
4. Mengatasi dermatitis seboroik pada kulit kepala
Infeksi kulit kepala yang paling umum terjadi adalah dermatitis seboroik. Infeksi kulit kepala ini menyebabkan ruam, kulit kering bersisik, kadang mengelupas seperti ketombe. Jika Anda memiliki kondisi ini, Anda harus rutin membersihkan serpihan kulit mengelupas.
Gunakan sampo antiketombe yang mudah ditemukan di toko. Selain itu, gunakan pelembap rambut untuk mencegah kulit kepala semakin kering.
5. Mengatasi infeksi jamur pada kulit kepala
Meski jarang, infeksi jamur juga bisa terjadi pada kulit kepala. Hal ini terjadi akibat terganggunya keseimbangan jamur di kulit akibat penggunaan produk perawatan rambut yang tidak cocok, stres, dan masalah kesehatan lain, seperti diabetes.
Sama seperti perawatan rambut lainnya, Anda harus memperhatikan kebersihan rambut. Tidak membiarkan rambut dalam keadaan lembap atau menggunakan penutup kepala dalam waktu lama. Minum obat antijamur atau oleskan salep antijamur pada kulit kepala.