backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Jamur pada Kulit [Part 2]: Kurap, Jamur yang Merayap

Ditulis oleh dr. Lusiana, SpDV · Spesialis Kulit dan Kelamin · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Tanggal diperbarui 25/02/2021

    Jamur pada Kulit [Part 2]: Kurap, Jamur yang Merayap

    Kurap, atau yang memiliki nama medis tinea, adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita. Ia bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh dengan sebutan medis yang berbeda-beda. Jika di kepala disebut tinea kapitis, di wajah bernama tinea fasialis, di badan disebut tinea korporis, di sela paha tinea kruris, di kaki tinea pedis, dan di kuku disebut tinea unguium. 

    Berbeda dengan panu, yang disebabkan oleh mikroorganisme normal pada kulit, jamur tinea adalah patogen (mikroorganisme penyebab penyakit) yang seharusnya tidak ada di kulit normal. Jika sudah menempel dikulit dan tidak segera dibersihkan, maka jamur ini akan berkembang dan menyebabkan bercak kurap. 

    Mengapa kurap (tinea) disebut jamur yang merayap?  

    Jamur Pada Kulit [Part 2]: Kurap, Jamur yang Merayap

    Ketika menempel di kulit manusia, jamur penyebab tinea ini memakan sel keratinosit (sel kulit lapisan atas). Jika keratinosit pada bagian kulit yang ditempati sudah habis, maka jamur ini akan meninggalkan area awal dan merayap mencari sel-sel keratinosit baru. 

    Oleh karena itu secara klinis kita akan melihat, kurap/tinea ini berupa bercak yang lebih aktif (merah/tebal) di area pinggir. Sedangkan area tengah lebih tipis dan bersisik, kondisi bersisik ini diakibatkan keratinosit yang telah mati. 

    Kondisi kurap ini disebut juga dengan istilah ringworm atau central healing

    Sumber penularan jamur kulit penyebab kurap

    Jamur kulit penyebab kurap ini bisa ditularkan dari tiga sumber penularan, yakni manusia, hewan (paling sering kucing dan anjing), serta dari lingkungan seperti tanah atau tanaman. 

    Berikut beberapa hal yang perlu diketahui untuk menghindari potensi penularan jamur:

    • Perhatikan kondisi kesehatan hewan peliharaan, misalnya ketika bulu rontok atau tampak bercak jamur di badannya.
    • Penularan jamur dari lingkungan biasanya setelah aktivitas di luar, berjibaku dengan tanah dan tanaman. 
    • Sedangkan penularan dari manusia ke manusia, umumnya melalui penggunaan pakaian bersama, handuk, pakaian, topi, kaus kaki, dan lain sebagainya.

    Tanda dan gejala kurap di setiap bagian tubuh yang berbeda

    Keluhan utama tinea dibadan adalah bercak merah dengan tepi yang lebih aktif, terasa gatal, dan jika tidak diobati akan makin melebar.

    Jika keluhan terdapat di kepala, bercak jamur dapat menyebabkan rambut rontok dan kebotakan.

    Tinea di kuku ditandai dengan permukaan kuku yang rusak, rapuh, berwarna putih atau kekuningan, kuku yang menebal, dan lainnya.

    Jika penyebabnya adalah jamur dari hewan dan lingkungan, bercak kurap umumnya lebih berat, lebih merah, meradang, dan terkadang sampai bengkak. Kondisi ini harus segera di bawa ke dokter, begitu juga hewan peliharaan yang sakit harus diobati ke dokter hewan.

    Bagaimana cara penanganan kurap?

    kurap

    Pertama, sebaiknya dipastikan bahwa bercak tersebut memang benar kurap. Sebab, cukup banyak bercak merah di kulit yang mirip bercak kurap namun penanganannya berbeda-beda. Beberapa contoh penyebab bercak merah di kulit adalah penyakit kulit psoriasis, dermatitis seboroik, dermatitis atopik, dermatitis kontak, atau jenis dermatitis lainnya.

    Jika ragu, dokter biasanya melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan diagnosis. Sampel kerokan kulit yang berjamur tersebut diambil dan diperiksa di laboratorium dengan kalium hidroksida (KOH). 

    Setelah mengetahui secara pasti bahwa bercak tersebut adalah kurap dari jamur kulit glolongan dermatofia, maka terapinya adalah dengan obat anti-jamur yang sesuai etiologi. Umumnya adalah obat golongan allylamine (terbinafine). 

    Jika bercak masih dalam kondisi kecil, maka dapat diobati dengan obat jamur topikal. Tetapi jika bercak kurap luas, maka diperlukan obat jamur oral atau sistemik. Obat ini harus dengan resep dokter dan akan dilakukan evaluasi terapi 2-4 minggu. 

    Khusus tinea kapitis atau bercak jamur tinea di kepala, maka harus disertai obat minum. Pengobatannya juga terkadang butuh waktu lebih lama yaitu 6-10 minggu, tergantung respons terapi.

    Tatalaksana linen infeksius

    Penting untuk diketahui, tatalaksana tinea bukan hanya obat jamur, tetapi harus telaten memutus rantai penularan. 

    Jamur tinea ini bisa hidup beberapa hari di serat pakaian, dan tidak mati dengan pencucian biasa. Sehingga pakaian, handuk, sprei, kaus kaki, topi, dan lainnya yang kontak dengan bercak jamur ini harus direndam dengan cairan karbol (4 tutup botol karbol+2 liter air) selama 2 jam untuk pakaian berwarna. Sedangkan untuk pakaian putih bisa menggunakan cairan pemutih (3 tutup botol+2 liter air) selama 5-10 menit. 

    Setelah melalui proses perendaman, baru dicuci seperti biasa dengan deterjen. Prosedur ini dilakukan sampai kurap atau tinea dinyatakan sembuh.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditulis oleh

    dr. Lusiana, SpDV

    Spesialis Kulit dan Kelamin · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Tanggal diperbarui 25/02/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan