Cygest adalah obat yang mengandung hormon progesteron. Biasanya, obat ini diberikan pada wanita untuk menguatkan kandungan. Selain itu, obat ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah reproduksi wanita lainnya, seperti gangguan menstruasi. Pemakaian obat ini perlu dimasukkan ke dalam vagina atau lubang anus dan harus berdasarkan resep dokter.
Golongan obat: Progestin
Kandungan obat: Progesteron
Apa itu Cygest?
Melansir Badan Pengawas Obat dan Makanan, Cygest adalah obat topikal untuk terapi yang berkaitan dengan reproduksi wanita.
Bentuk obat ini berupa suppositoria yaitu tablet berbentuk lonjong yang dipakai dengan cara dimasukkan ke dalam vagina atau rektum (anus).
Obat ini terbentuk dari semacam krim yang dipadatkan dan sangat mudah meleleh pada suhu ruang atau bila dipegang terlalu lama.
Oleh karena itu, disarankan untuk menjaga kemasannya agar tidak terbuka dan menyimpan obat ini di dalam lemari pendingin (chiller)
Obat ini juga dikenal dengan nama Cygest Pessary. Di Indonesia, ia tersedia dalam kadar 400 mg dan 200 mg.
Kegunaan Cygest
Melansir situs Medicine dan brosur produk edisi revisi Oktober 2018, kegunaan utama cygest adalah sebagai berikut.
- Terapi perdarahan uterus disfungsional (PUD) atau dukungan fase luteal pada siklus konsepsi berbantuan atau fertilisasi in-vitro (bayi tabung), abortus mengancam, kehamilan dengan riwayat abortus habitualis.
- Terapi sindrom premenstruasi.
Sediaan dan Dosis Cygest
Berikut dosis penggunaan obat ini sesuai dengan tujuan pengobatannya.
- Penyokong fase luteal: sehari 2 kali 400 mg.
- Sindrom premenstrual: sehari 1 kali 200 mg sampai 2 kali 400 mg. Pengobatan dimulai pada hari ke-14 siklus menstruasi dan terus dilanjutkan sampai terjadi menstruasi. Jika keluhan muncul pada saat ovulasi, pengobatan dimulai pada hari ke-12.
Cara pakai Cygest
Obat ini berupa tablet berbentuk lonjong yang sangat mudah meleleh.
Cara konsumsinya bukan dengan diminum, melainkan memasukkannya ke dalam lubang vagina atau lubang anus.
Berikut tips-tips saat memakai obat suppositoria.
- Pastikan Anda dalam keadaan rileks dan berada di ruangan yang privat seperti kamar tidur atau kamar kecil.
- Setelah membuka kemasan obat ini, pastikan Anda segera memakainya karena sangat mudah meleleh.
- Anda bisa memasukkan obat ini dalam posisi jongkok dengan kaki mengangkang atau dalam posisi berbaring sambil meninggikan panggul dengan bantal.
- Masukkan obat ini secara perlahan saat Anda siap.
- Anda bisa menggunakan aplikator bila disediakan.
- Masukkan obat ini secara keseluruhan ke dalam vagina/anus.
- Hindari posisi berdiri setelah obat masuk ke dalam vagina/anus untuk mencegahnya merembes keluar.
Efek samping Cygest
Penggunaan obat ini dapat menimbulkan efek samping seperti:
- menstruasi tidak teratur (lebih cepat atau terlambat),
- tukak lambung (gastrointestinal),
- diare, dan
- perut kembung (bila Cygest dimasukkan ke dalam anus).
Pada kasus tertentu, Anda mungkin akan mengalami efek samping lainnya antara lain:
- payudara mengendur atau terasa tidak nyaman,
- sakit kepala,
- suhu tubuh meningkat,
- mengalami refluks esofagus (GERD),
- muncul jerawat di wajah,
- perubahan suasana hati,
- amenore atau perdarahan dari vagina yang tidak teratur,
- nafsu makan meningkat,
- berat badan naik,
- batuk,
- ruam kulit,
- edema (tangan atau kaki bengkak),
- depresi mental, dan
- susah bernapas.
Meskipun efek samping di atas tidak selalu terjadi, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter bila tersebut terus berlanjut.
Peringatan dan perhatian saat menggunakan Cygest
Sebelum menggunakan obat ini, pastikan Anda berkonsultasi lebih dulu ke dokter bila Anda memiliki riwayat kondisi-kondisi berikut:
- kanker payudara,
- riwayat kejang,
- gangguan fungsi hati,
- gangguan tromboemboli,
- hipersensitivitas terhadap progesteron, dan
- perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya.
Kondisi-kondisi di atas merupakan kontraindikasi Cygest sehingga tidak memungkinkan Anda untuk mengonsumsi obat tersebut.
Selain itu, Anda perlu memahami kondisi berikut saat mengonsumsi Cygest.
Obat ini perlu digunakan per-rektal bila dalam kondisi berikut:
- kontrasepsi dalam rahim digunakan, atau
- mengalami infeksi vagina (khususnya moniliasis) atau sistitis berulang.
Obat ini perlu digunakan pervagina bila dalam kondisi berikut:
- mengalami kolitis atau inkontinensia fekal, atau
- pasien yang baru melahirkan.
Apakah obat Cygest aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Sesuai indikasi dari produk ini khususnya sebagai penunjang kehamilan.
Cygest aman digunakan pada saat kehamilan, baik sebagai penunjang pada saat awal kehamilan maupun pada kehamilan lanjut.
Interaksi obat Cygest dengan obat lainnya
Sampaikan pada dokter bila Anda mengonsumsi obat atau suplemen tertentu.
Beberapa obat lainnya dapat berinteraksi dengan obat ini bila dikonsumsi dalam kurun waktu yang bersamaan.
Konsumsi obat-obatan berikut dapat memengaruhi efikasi Cygest dan berisiko menyebabkan efek samping yang lebih parah.
- Carbamazepine.
- Estradiol (estriol).
- Phenytoin.
- Rifampin.
[embed-health-tool-bmi]