Mengenal Otot Masseter yang Berperan dalam Proses Mengunyah

Dalam sistem gerak manusia, ada peran otot, tulang, dan sendi. Khususnya pada wajah, ada otot yang dikenal dengan sebutan otot masseter. Sebenarnya, apa fungsi dari otot ini? Yuk, cari tahu kegunaannya sekaligus gangguan yang bisa terjadi.

Anatomi otot masseter

Otot masseter adalah otot utama yang digunakan tubuh dalam proses mengunyah makanan.

Jenis otot ini saling bekerja sama dengan otot di sekitar rahang dan wajah untuk menggerakkan sendi temporomandibular (TMJ) dan tulang rahang.

Setiap orang memiliki dua otot masseter, satu otot di sisi kiri wajah dan satu lagi di sisi kanan wajah.

Di setiap sisinya, terdapat tiga lapisan otot yang berbeda, yakni lapisan superfisial (luar), intermediet (tengah), dan dalam.

Otot-otot pengunyahan ini berasal dari serat otot di tulang pipi (lengkung zygomatik), lalu menyatu dan menempel pada tulang rahang (ramus mandibula).

Anatomi otot masseter didukung oleh saraf dan pembuluh darah untuk menjalankan fungsinya. Berikut adalah masing-masing penjelasannya.

1. Saraf

Otot pengunyahan ini bergerak berdasarkan sinyal dari saraf trigeminal, yakni saraf kranial terbesar, melalui cabang mandibula.

Dari proses pengiriman sinyal ini, otot dapat bergerak dan membantu proses mengunyah.

2. Pasokan Darah

Otot pengunyahan mendapatkan pasokan darah dari arteri masseterik, yang berasal dari arteri maksilaris di dalam tengkorak.

Ada tiga bagian utama dari arteri maksilaris, yaitu bagian mandibula, pterigoid, dan pterigopalatina.

Bagian pterigoid memiliki empat cabang, salah satunya disebut arteri masseterik. Arteri ini masuk ke dalam otot masseter secara mendalam dan terhubung dengan cabang lain seperti arteri fasial dan arteri fasial transversal.

Secara bersamaan, arteri tersebut membantu menyuplai darah ke area wajah.

Fungsi otot masseter

Berikut kegunaan otot masseter pada sistem otot tubuh yang perlu Anda ketahui.

1. Membantu proses mengunyah

Fungsi utama otot masseter adalah mengangkat tulang rahang, sehingga gigi atas dan bawah bertemu untuk menghasilkan gerakan mengunyah. 

Dalam proses ini, otot masseter bekerja sama dengan otot temporalis serta otot pterigoid lateral dan medial. 

Jadi, lapisan dalam dan tengah otot ini membantu menarik rahang ke belakang, sehingga gigi masuk ke posisi overbite (gigi atas lebih maju).

Sementara itu, lapisan luar ototnya mendorong rahang ke depan, menciptakan posisi underbite (gigi bawah lebih maju).

2. Menstabilkan sendi rahang

Satu lagi fungsi otot masseter adalah menjaga kestabilan sendi rahang (sendi temporomandibular atau TMJ).

Jadi, saat Anda mengatupkan gigi dengan kuat, otot ini akan berkontraksi untuk menjaga posisi TMJ tetap di tempatnya.

Masalah kesehatan pada otot masseter

Ada banyak masalah kesehatan yang bisa menyerang otot masseter. Akan tetapi, berikut daftar gangguannya yang paling sering terjadi.

1. Temporomandibular joint disorder (TMD)

Gangguan sendi temporomandibular merupakan gangguan yang memengaruhi otot masseter. Kondisi ini menyebabkan nyeri pada rahang ketika mengunyah.

Terkadang, juga bisa menimbulkan rahang kaku sehingga tidak bisa digerakan.

Penyebab TMD sangat beragam, bisa jadi karena cakram sendi terkikis atau bergeser dari soketnya, atau arthritis (adanya peradangan pada sendi).

Dokter biasanya akan meresepkan obat antinyeri, antidepresan jika kondisinya berkaitan dengan kecemasan, dan obat untuk mengurangi kekakuan pada rahang.

Di samping itu, rasa nyeri juga bisa diredakan dengan kompres es atau air hangat. 

Penggunaan pelindung mulut bisa dipertimbangkan jika nyeri cukup parah, dan latihan rahang mungkin disarankan oleh dokter.

Hindari mengatupkan gigi, mengunyah permen karet, dan menggigit kuku karena bisa menggeser sendi ke posisi yang tidak seharusnya.

2. Trauma atau rahang retak

Kecelakaan, pukulan, atau tertimpa benda berat di sekitar wajah dapat menyebabkan rahang retak. Kondisi ini tentu berpengaruh pada otot masseter.

Anda akan mengalami memar, pembengkakan, dan rasa nyeri luar biasa pada wajah dan rahang. Rasa nyerinya bisa menyebar hingga ke telinga.

Bila gigi juga terkena, Anda akan kesulitan untuk membuka, menutup mulut, dan mengunyah.

Penanganan fraktur rahang dan masalah pada otot masseter bergantung pada tingkat keparahannya.

Jika frakturnya ringan, satu-satunya penanganan mungkin adalah obat nyeri rahang dan diet dengan mengonsumsi makanan lunak.

Jika frakturnya sedang hingga parah, Anda mungkin memerlukan pembedahan. Pelat penstabil dan kawat akan dipasang pada rahang untuk mendorong pemulihan dan mencegah pergeseran.

Untuk membantu menstabilkan rahang, hindari membuka mulut lebar-lebar selama enam minggu. Dokter mungkin juga akan memasang perban yang menutupi rahang dan kepala untuk menopangnya.

3. Trigeminal Neuralgia

Neuralgia trigeminal memengaruhi saraf trigeminal yang terhubung dengan otot di area rahang ini.

Kondisi ini sering jadi penyebab sakit pada rahang yang berlangsung selama beberapa detik hingga menit dan biasanya hanya terjadi di satu sisi wajah.

Rasa nyeri digambarkan seperti kesemutan, sensasi panas terbakar, berdenyut kencang, dan sensasi tidak nyaman lainnya.

Gejala ini sering muncul ketika Anda memakai riasan, mencuci muka, bercukur, atau aktivitas apa pun yang memberikan getaran pada pipi bawah. 

Untuk mengatasi masalah pada otot masseter, dokter akan meresepkan obat nyeri, terapi akupunktur, atau pembedahan. 

Itulah yang perlu Anda pahami mengenai jenis otot ini, baik fungsi hingga masalah kesehatan yang sering terjadi.

Menjaga kesehatan otot, tulang, dan sendi sangatlah penting. Mengingat organ ini membantu Anda menjalani berbagai aktivitas harian.

Jika Anda mengalami rasa nyeri pada rahang yang intens, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum kondisinya bertambah parah.

[embed-health-tool-bmi]