Bahasan tentang slow living tengah ramai diperbincangkan. Mereka yang ingin menerapkannya kerap kali berangan-angan untuk tinggal dan hidup di kota kecil atau pedesaan. Lantas, apa saja manfaat dan bagaimana cara menerapkan konsep hidup lambat ini?
Apa itu slow living?
Slow living adalah suatu konsep gaya hidup dengan mengambil pendekatan yang sederhana, lebih lambat, dan lebih sadar terhadap semua aspek kehidupan sehari-hari.
Gaya hidup ini mendorong Anda untuk memperlambat langkah dan menikmati momen-momen kecil yang sering kali terlewatkan dalam kehidupan modern.
Dengan menerapkan slow living artinya Anda akan lebih fokus pada kualitas daripada kuantitas, serta mengutamakan kesejahteraan personal, hubungan sosial, dan kelestarian lingkungan.
Konsep hidup lambat ini juga berakar dari filosofi mindfulness (kesadaran) yang menganjurkan Anda untuk hidup dengan lebih sadar dan bersyukur akan segala hal yang dimiliki.
Kesadaran ini dapat berupa menikmati makanan dengan penuh perhatian, rutin meditasi, atau berhenti sejenak untuk mengamati keindahan alam di sekitar Anda.
Manfaat slow living
Slow living bisa memberikan berbagai manfaat, baik secara fisik dan mental, seperti berikut ini.
1. Menurunkan stres
Dengan manajemen waktu yang baik, Anda memiliki lebih banyak momen untuk menghilangkan stres, seperti untuk meditasi, olahraga, jalan-jalan di taman kota, atau melakukan hobi.
Mengelola stres dengan baik juga memberikan sejumlah manfaat kesehatan, misalnya menurunkan tekanan darah, meningkatkan kualitas tidur, dan menjaga kekebalan tubuh.
2. Mendukung kebugaran fisik
Hidup lambat juga memengaruhi gaya hidup Anda secara keseluruhan. Ini artinya, Anda mampu makan lebih sehat, tidur cukup, dan rutin olahraga.
Ketika Anda lebih sadar tentang apa yang Anda makan dan lakukan, Anda lebih mungkin untuk membuat keputusan yang sehat yang bermanfaat untuk kebugaran fisik.
3. Memperkuat hubungan harmonis
Terlalu sibuk menjalani rutinitas sehari-hari dapat menegangkan hubungan Anda dan pasangan. Slow living dapat membantu memperkuat hubungan dengan orang yang Anda cintai.
Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan quality time dan menghabiskan waktu bersama. Pada saat itu, luangkan waktu untuk benar-benar mendengarkan satu sama lain.
4. Meningkatkan produktivitas
Konsep hidup lambat bukan berarti Anda bermalas-malasan serta menunda pekerjaan. Namun, Anda berusaha mengatur waktu secara baik guna meningkatkan produktivitas.
Aturlah waktu secara efisien supaya pekerjaan Anda lebih cepat selesai. Sebagai contoh, Anda bisa menerapkan teknik Pomodoro dengan membagi pekerjaan dalam interval waktu dengan jeda istirahat.
5. Mengurangi dampak lingkungan
Salah satu aspek slow living ialah kelestarian lingkungan. Hidup lambat dapat membantu Anda mengurangi dampak buruk pada lingkungan akibat aktivitas sehari-hari.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengedepankan kesadaran konsumsi dan pengurangan limbah, misalnya mengurangi sampah makanan dan membatasi penggunaan plastik.
Tips melakukan slow living
Beberapa orang salah paham dengan slow living. Mereka lebih menekankan hidup di pedesaan atau kota kecil, dengan kehidupan yang lebih lambat daripada kota besar.
Padahal konsep ini tetap bisa Anda lakukan meski tinggal atau bekerja di perkotaan. Berikut ini beberapa tips pola hidup lambat yang bisa Anda praktikkan.
1. Tetapkan batasan waktu
Tentukan batas waktu untuk bekerja, bermain, dan beristirahat. Jangan biarkan pekerjaan Anda mengganggu waktu bersantai, begitu pula sebaliknya.
Hindari procrastination atau kebiasaan menunda pekerjaan. Sebaiknya lakukan pekerjaan Anda sesegera mungkin agar Anda memiliki banyak waktu untuk menikmati momen santai.
2. Batasi penggunaan perangkat elektronik
Pekerjaan Anda mungkin tidak lepas dari laptop, ponsel, atau perangkat elektronik lain. Namun, tidak salahnya untuk membatasi penggunaannya untuk sementara waktu.
Coba luangkan waktu Anda setiap hari untuk melepaskan diri dari penggunaan gadget tersebut.
Waktu luang ini bisa Anda manfaatkan untuk pergi berjalan-jalan di taman, membaca buku, atau meditasi untuk menikmati kedamaian dan ketenangan.
3. Coba tetap terhubung dengan alam
Meski tinggal di tengah hutan beton sekalipun, Anda tetap bisa terhubung dengan alam dengan pergi ke taman kota atau melihat pemandangan saat bersantai balkon rumah.
Sebuah studi yang dimuat dalam Frontiers in Psychology (2019) menemukan bahwa menikmati suasana alam di perkotaan dapat mengurangi tingkat stres seseorang.
Penting untuk diingat bahwa slow living adalah sebuah pilihan. Konsep ini mungkin tidak cocok untuk semua orang terapkan dalam rutinitas sehari-harinya.
Namun, mengadopsi konsep hidup lambat ini dapat membantu Anda menciptakan kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan.
Kesimpulan
- Slow living adalah konsep gaya hidup yang sederhana, lambat, dan sadar terhadap aspek kehidupan sehari-hari.
- Manfaat dari gaya hidup ini termasuk menurunkan stres, mendukung kebugaran fisik, memperkuat hubungan, dan bahkan mengurangi dampak lingkungan.
- Tidak perlu tinggal di kota kecil atau pedesaan bila Anda ingin menerapkan slow living.
- Hal ini bisa Anda lakukan di perkotaan, misalnya dengan menetapkan batasan waktu, batasi penggunaan gadget, dan coba terhubung dengan alam.