Salah satu efek samping kemoterapi kanker kelenjar getah bening dan leukimia (kanker darah) adalah kulit gatal. Gatal-gatal memang tidak berbahaya, namun hal ini lama-lama bisa menyebabkan gangguan tidur dan stres. Ditambah lagi, pasien kanker darah memiliki ketahanan tubuh yang lemah dan mudah terinfeksi. Kulit gatal yang terus digaruk dapat menyebabkan luka dan terinfeksi. Lantas, bagaimana mengatasi kulit gatal selama kemoterapi kanker?
Cara mengatasi kulit gatal selama kemoterapi kanker
- Usahakan untuk menjaga kelembapan kulit Anda. Kulit yang kering akan mudah untuk mengalami iritasi dan gatal, sehingga Anda harus melembapkannya dengan berbagai pelembap kulit yang tentunya aman. Untuk mengetahui apakah produk pelembap Anda aman, sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter Anda. Gunakan pelembap kulit sebanyak 2-3 kali dalam sehari.
- Hindari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung alkohol dan parfum. Pasalnya, produk seperti ini cenderung membuat kulit Anda mudah kering.
- Mandi dengan air yang suhunya suam-suam kuku, atau setara dengan suhu tubuh. Hindari mandi dengan air yang agak panas, hal ini akan bikin kulit kering dan rasa gatal akan semakin terasa.
- Hindari berpanas-panasan sehingga Anda keringatan. Sebaiknya, istirahat di dalam ruangan yang dingin.
- Jangan lupa penuhi kebutuhan cairan harian Anda
- Gunakan pakaian yang nyaman, longgar, dan lembut
Kulit gatal jangan digaruk! Coba lakukan ini
Ketika kulit gatal, insting pertama Anda akan menyuruh Anda untuk menggaruknya. Namun, menggaruk kulit justru dapat membuat rasa gatal semakin parah dan malah membuat kulit iritasi dan luka. Hal ini menyebabkan Anda lebih rentan terinfeksi bakteri maupun virus dari lingkungan sekitar.