backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Penis Bengkok Saat Ereksi, Apakah Normal?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 14/07/2021

    Penis Bengkok Saat Ereksi, Apakah Normal?

    Sejak zaman dahulu kala, penis yang berdiri tegak telah dinobatkan sebagai simbol keperkasaan pria. Akan tetapi, beberapa pria mengalami ereksi penis yang justru melengkung, entah itu sedikit ke atas, ke bawah, atau ke salah satu sisi tubuh.

    Penis bengkok saat ereksi merupakan kondisi yang agak umum, karena ukuran dan bentuk penis bervariasi untuk setiap pria. Namun, penis yang bengkok bisa menjadi pertanda masalah serius, seperti penyakit Peyronie — suatu kondisi medis yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan parut di dalam penis. Akibatnya, penis jadi melengkung secara tidak normal saat menegang sehingga Anda mengalami sakit atau kesulitan berhubungan seks.

    Lalu, bagaimana cara membedakan mana penis bengkok yang normal dan tidak? Simak artikel ini lebih lanjut untuk lebih lengkapnya.

    Ciri-ciri penis bengkok saat ereksi yang dianggap normal

    Selama proses ereksi, pembuluh darah dalam penis mengendur dan melebar untuk memungkinkan aliran darah masuk lebih lancar, dan akhirnya terperangkap di bawah tekanan tinggi untuk menciptakan sebuah penis yang menegang. Kelengkungan biasanya terjadi ketika ruangan di dalam penis tidak terisi dan berkembang secara merata.

    Arah ke mana penis melengkung akan bergantung pada keseimbangan crus — “pilar” penis di bawah kulit — dengan batang penis. Artinya, pria dengan crus pendek dan batang penis yang panjang akan cenderung memiliki penis yang berbelok ke atas atau menunjuk lurus. Dalam beberapa kasus, penis juga bisa menekuk ke kiri atau ke kanan.

    Jika Anda memperhatikan bahwa penis Anda selalu bengkok saat menegang, bahkan semenjak Anda masih remaja tanggung, maka kemungkinan besar Anda memiliki penis bengkok bawaan. Penis bengkok bawaan ini aman-aman saja asalkan tidak disertai oleh rasa sakit saat ereksi, tidak ada bekas luka yang tampak jelas di sepanjang batang penis, dan tidak ada pembengkakan jaringan.

    Penelitian medis menunjukkan bahwa hampir 20 persen dari semua pria dilahirkan dengan penis melengkung. Paling sering, ini adalah karena perbedaan normal dalam anatomi penis atau kondisi warisan dari kelainan jaringan fibrosa (kolagen). Gangguan autoimun dan obat-obatan tertentu juga berkontribusi terhadap lekukan junior Anda. Beta blockers yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, misalnya, terkadang dapat menyebabkan penis bengkok saat ereksi.

    Beberapa studi menunjukkan bahwa sebagian wanita merasa penis yang bengkok tidak menarik dan tidak menggairahkan. Oleh karena itu, meskipun penis bengkok saat ereksi mungkin tidak memerlukan perawatan medis, banyak pria yang memilih untuk memperbaikinya dengan berbagai metode koreksi, seperti perangkat pemanjang penis yang paling populer digunakan. Ada kalanya bedah plastik mungkin diperlukan.

    Ciri penis bengkok saat ereksi yang tidak normal

    Sebaliknya pada beberapa kasus, seorang pria bisa memiliki lengkungan penis yang lebih menukik dari kebanyakan, yang bisa menandakan penyakit Peyronie. Penis bengkok yang terjadi akibat penyakit Peyronie bisa sangat ekstrim sehingga dapat mencegah penis menegang seutuhnya, dan dapat membuat penetrasi menjadi sulit.

    Peyronie sebagian besar memengaruhi pria berusia di atas 40, tapi dapat terjadi di usia berapa pun terutama jika Anda baru saja menyadari bahwa penis ereksi Anda sebelumnya selalu lurus (atau hampir lurus) namun tiba-tiba bengkok menukik tajam atau tampak melengkung lebih parah. Kadang, penyakit Peyronie juga bisa menyebabkan bentuk penis yang aneh saat menegang, seperti jam pasir.

    Jika Anda juga menyadari adanya pembengkakan atau benjolan keras bawah kulit — seukuran koin — akibat plak yang mengeras dan bersarang di bawah kulit sehingga mengubah kemampuan penis untuk menegang sepenuhnya, Anda bisa saja berurusan dengan penyakit Peyronie. Sayangnya, penumpukan plak ini tidak selalu mudah ditemukan, sehingga dapat sedikit sulit untuk menentukan diagnosis Peyronie dengan hanya berdasarkan pada kemampuan untuk menemukan jaringan asing ini.

    Beberapa pria dengan kondisi ini bisa mengalami rasa sakit di penis mereka saat ereksi atau orgasme. Pada kasus yang berat, penis bengkok bahkan mungkin dapat sangat terasa sakit saat disentuh. Peyronie dapat membuat berhubungan seks sangat sulit, menyakitkan, atau bahkan mustahil. Penyakit Peyronie mungkin juga menyebabkan disfungsi ereksi.

    Apa penyebab penyakit Peyronie?

    Penyebab penyakit Peyronie belum dipahami. Faktor risiko untuk kondisi ini termasuk cedera penis saat berhubungan seks dan pembedahan atau pengobatan radiasi untuk kanker prostat. Kondisi ini juga terkait dengan kontraktur Dupuytren, yang merupakan penebalan jaringan seperti kabel di bawah kulit telapak tangan.

    Namun, Peyronie juga dapat muncul tanpa penyebab yang jelas. Penyakit Peyronie mungkin juga diturunkan dalam keluarga. Pilihan pengobatan tergantung pada tingkat keparahan kasus Anda, tetapi termasuk suntikan steroid, enzim atau saline, atau bahkan operasi.

    Ingat, selama ereksi, hubungan seksual, dan ejakulasi Anda normal, penyakit Peyronie tidak mempengaruhi kesuburan maupun produksi sperma Anda. Jika Anda tidak yakin di kategori mana penis bengkok saat ereksi Anda berada, solusi terbaik adalah berkonsultasi dengan ahli urologi, dan kemudian memperoleh opini kedua.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 14/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan