backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kemoterapi

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 12/02/2024

Kemoterapi

Kemoterapi merupakan salah satu cara menghentikan pertumbuhan kanker. Pengobatan ini terdiri dari berbagai metode yang akan disesuaikan dengan jenis, lokasi, stadium, dan kondisi pasien.

Lalu, apa saja yang perlu diketahui sebelum melakukan kemoterapi? Simak ulasan berikut untuk jawabannya.

Apa itu kemoterapi?

Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan menggunakan berbagai bahan kimia dalam obat-obatan untuk menghentikan dan membunuh sel kanker.

Meski paling banyak digunakan untuk pasien kanker, kemoterapi sebenarnya juga bisa mengatasi masalah kesehatan lain yang berhubungan dengan pertumbuhan sel abnormal, seperti autoimun dan gangguan darah.

Namun, di samping menghancurkan sel abnormal, chemotherapy memang bisa menghancurkan sel sehat di sekitarnya. Inilah penyebab efek samping kemoterapi.

Tujuan kemoterapi

Kemoterapi obat batuk berdarah

Berdasarkan laman American Cancer Society, tujuan kemoterapi bisa dibedakan dibedakan menjadi tiga seperti berikut.

1. Kuratif

Jika memungkinkan, kemoterapi akan digunakan untuk menyembuhkan atau menghilangkan seluruh sel kanker.

Namun,, karena kanker merupakan penyakit yang tidak bisa sembuh total, dokter biasanya menggunakan istilah kuratif.

2. Kontrol

Jika kemungkinan kanker sembuh sangat kecil, dokter akan memberikan chemotherapy kontrol untuk menghentikan pertumbuhan dan penyebaran kanker.

Kemoterapi kontrol bertujuan untuk meningkatkan angka harapan hidup pasien.

3. Paliatif

Kemoterapi paliatif bertujuan meringankan gejala kanker. Perawatan paliatif umumnya diberikan untuk kanker stadium lanjut yang sudah sulit dikendalikan.

Dengan kemoterapi paliatif, pasien diharapkan bisa hidup lebih nyaman karena berbagai rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh kanker telah berkurang.

Cara kerja kemoterapi

Kemoterapi bekerja dengan cara menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker yang tumbuh cepat.

Dengan begitu, penyebaran sel kanker ke bagian tubuh lain bisa dihentikan. Selain itu, ukuran tumor juga bisa menjadi lebih kecil sehingga meringankan rasa sakit.

Sebelumnya, perlu Anda tahu bahwa sel manusia memang terus membelah diri. Namun, pada pasien kanker, pertumbuhan tersebut tidak terkendali sehingga membentuk benjolan atau tumor.

Persiapan chemotherapy

Sebelum menjalani chemotherapy, dokter biasanya meminta pasien untuk menjalani beberapa persiapan seperti berikut.

  • Tes darah, fungsi ginjal, hati, dan jantung untuk menentukan jenis kemo.
  • Periksa gigi untuk melihat ada-tidaknya infeksi. Jika ada infeksi, Anda harus mengobatinya terlebih dahulu untuk mencegah komplikasi.
  • Memastikan Anda cukup istirahat karena kemo mungkin membuat Anda lelah fisik dan mental.

Setelah itu, dokter akan melakukan rencana pengobatan. Pasalnya, kemoterapi biasanya dilakukan selama kurun waktu tertentu, tergantung jenis kanker dan tujuan pengobatan.

Satu periode kemoterapi bisa dilakukan selama 3–6 bulan. Seorang pasien kanker bisa mendapatkan hingga 4–8 periode kemo.

Prosedur kemoterapi

Obat chemotherapy bisa diberikan dengan berbagai cara, tergantung jenis kanker dan kondisi pasien.

Melansir dari lama Mayo Clinic, berikut adalah beberapa cara pemberian obat-obatan kemo pada pasien kanker.

  • Infus: obat kemo berupa cairan yang dialirkan melalui pembuluh vena pada lengan atau dada. Ini merupakan metode kemo yang paling sering digunakan.
  • Injeksi: diberikan melalui suntikan pada otot atau lapisan lemak lainnya, seperti lengan, paha, atau perut.
  • Oral: obat kemo berbentuk pil, kapsul, atau cairan yang bisa diminum di rumah sesuai resep dokter.
  • Topikal: obat kemo berbentuk krim atau gel yang dioleskan ke kulit. Paling sering digunakan untuk penyembuhan kanker kulit.
  • Langsung: pemberian obat ke area tubuh tertentu melalui operasi atau selang khusus, seperti ke perut (intraperitoneal), rongga dada (intrapleural), sistem saraf pusat (intratekal), atau kandung kemih (intravesikal).
  • Terapi target: pengobatan oral, suntik, atau infus secara langsung ke sel kanker untuk mengurangi risiko kerusakan sel sehat. Namun, pengobatan ini masih sangat terbatas.

Terlepas dari cara pemberiannya, setiap jenis pengobatan kanker dengan kemo memiliki tingkat keberhasilan yang hampir sama.

Alih-alih metode, tingkat keberhasilan pengobatan akan didasarkan pada jenis kanker, keparahan, usia, dan kondisi kesehatan pasien.

Berapa biaya kemoterapi?

Biaya kemoterapi di rumah sakit sangat bervariasi, tergantung jenis, tingkat keparahan, dan berapa lama perawatan dibutuhkan. Namun, untungnya, biaya kemoterapi sudah ditanggung oleh BPJS.

Apa efek samping kemoterapi?

nafsu makan menurun

Kemoterapi merupakan salah satu pengobatan yang cukup efektif untuk kanker, terlebih kemo bisa dikombinasikan dengan metode pengobatan lain, seperti operasi dan radiasi.

Namun, chemotherapy juga bisa menimbulkan berbagai efek samping bagi pasien kanker. Berikut adalah beberapa di antaranya.

Efek samping chemotherapy jangka pendek

Umumnya, berbagai efek samping kemoterapi berikut akan menghilang saat kemo dihentikan.

  • Kelelahan yang membuat pasien kanker kesulitan melakukan aktivitas harian.
  • Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, atau sembelit.
  • Rambut rontok, termasuk alis dan bulu mata.
  • Mudah sakit karena sistem kekebalan tubuh menurun.
  • Urine berbau menyengat, umumnya menghilang 24–72 jam setelah perawatan.
  • Mudah sariawan atau mengalami luka di sekitar mulut.
  • Lidah terasa seperti logam.

Efek samping chemotherapy jangka pendek

Selain menghancurkan sel kanker, pengobatan ini juga bisa merusak sel sehat dalam tubuh.

Oleh karena itu, pengobatan ini juga berisiko menyebabkan berbagai efek samping jangka panjang seperti berikut.

  • Gangguan jantung, seperti gagal jantung hingga serangan jantung.
  • Masalah pada pembuluh darah.
  • Gangguan pendengaran.
  • Penurunan kesuburan.
  • Penurunan fungsi kognitif.
  • Gangguan psikologis, seperti stres hingga depresi.
  • Peningkatan risiko demensia.
  • Meski begitu, jangan takut untuk menjalani kemoterapi. Pasalnya, dokter tentu sudah mempertimbangkan efektivitas dan risiko efek samping dari setiap pengobatan yang dipilih.

    Setelah memberikan perawatan, dokter biasanya juga akan memberikan anjuran pola hidup sehat untuk pasien kanker. Dengan mengikuti petunjuk tersebut, risiko efek samping akan berkurang.

    Serba-serbi kemoterapi

    • Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan menggunakan berbagai bahan kimia dalam obat-obatan untuk menghentikan dan membunuh sel kanker.
    • Tindakan ini dapat dilakukan untuk menghilangkan kanker, memantau penyebaran kanker, dan meringankan gejala kanker pada pasien stadium lanjut.
    • Beberapa efek samping kemoterapi yaitu rambut rontok, kelelahan, gangguan pencernaan, dan dalam jangka panjang, gangguan pada pembuluh darah, jantung, dan/atau kesuburan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 12/02/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan