Pernahkah Anda membaca dongeng “Putri Salju dan 7 Kurcaci”? Ternyata, orang yang bertubuh seperti kurcaci tidak hanya ada dalam dongeng saja. Badan pendek tidak normal ini dimiliki oleh orang-orang yang mengalami dwarfisme atau kretinisme. Dwarfisme dan kretinisme sama-sama disebabkan oleh produksi hormon pertumbuhan (Human Growth Hormone/HGH) yang bermasalah, tapi kedua kondisi ini merupakan hal yang berbeda.
Jadi, untuk mengetahu lebih jelas apa saja perbedaan dwarfisme dengan kretinisme, simak ulasannya berikut ini.
Badan pendek karena dwarfisme atau kretinisme?
Beda definisinya
Dwarfisme adalah kondisi kelainan fisik yang membuat seseorang memiliki tubuh sangat pendek. Akan tetapi, tidak semua orang yang bertubuh pendek pasti mengidap dwarfisme.
Istilah dwarfisme diprakarsai oleh kelompok advokasi Little People of America (LPA) untuk menggambarkan orang-orang yang memiliki tinggi badan mentok sekitar 120-140 cm ketika sudah dewasa. Itu sebabnya dwarfisme juga sering disebut sebagai penyakit manusia kerdil.
Secara umum, dwarfisme dibagi menjadi dua kategori besar:
- Dwarfisme tidak proporsional: Kondisi ini menggambarkan ukuran tubuh yang tidakberbeda-beda, tidak secara keseluruhan berperawakan kerdil. Beberapa bagian tubuh bisa berukuran kecil, sementara ukuran tubuhnya rata-rata atau ukurannya di atas rata-rata.
- Dwarfisme proporsional: Kondisi ini menyebabkan keseluruhan tubuh berperawakan kecil dan pendek, tampak proporsional. Jika kondisi ini muncul pada usia dini, hal ini dapat membatasi pertumbuhan tulang Anda.
Kemudian, dwarfisme tidak proporsional di kategorikan menjadi 3 tipe, yaitu achondroplasia, spondyloepiphyeal dysplasia congenital (SEDC), dan diastropik displasia.
Sementara itu, kretinisme adalah kondisi lanjutan yang terjadi ketika hipotiroidisme kongenital tidak disembuhkan. Hipotiroid yang tidak diobati dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan keterbatasan kecerdasan pada anak. Kretinisme tidak memiliki tipe berbeda.
Beda penyebabnya
Badan pendek akibat dwarfisme paling umum disebabkan oleh kelainan genetik sejak dalam kandungan yang diturunkan dari salah satu atau kedua orangtua. Kemungkinan penyebab dwarfisme lainnya adalah kelainan pertumbuhan tulang yang membuat perawakan tubuh jadi lebih kecil daripada normalnya. Ini bisa terjadi karena adanya gangguan metabolisme atau masalah kekurangan gizi yang mengganggu hormon pertumbuhan. Gangguan ini menghambat perkembangan tulang.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kretinisme terjadi sebagai lanjutan dari hipotiroidisme bawaan. Hipotiroid merupakan kelainan tiroid yang paling sering terjadi pada anak-anak. Fungsi dari kelenjar tiroid sangatlah penting karena berpengaruh pada perkembangan otak dan tubuh. Kegagalan tumbuh ini bisa terjadi akibat kelainan genetik yang membuat kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon pertumbuhan (HGH) yang dibutuhkan.
Beberapa kemungkinan penyebab kretinisme, meliputi:
- Tidak adanya kelenjar tiroid atau adanya kecacatan pada kelenjar tiroid.
- Kekurangan yodium saat hamil.
- Ibu memiki penyakit pada kelenjar tiroid selama hamil.
- Kelenjar pituitari pada otak tidak tidak berfungsi dengan baik sehingga kelenjar tiroid pun juga bekerja tidak normal.
3. Gejala yang ditimbulkan
Walaupun sama-sama bikin badan pendek, tanda dan gejala lainnya yang ditunjukkan oleh masing-masin kondisi ini berbeda.
Tanda dan gejala dwarfisme bisa berbeda, tergantung jenis dwarfisme yang dialami. Namun, umumnya dwarfisme menunjukkan gejala:
- Lengan dan kaki berukuran sangat pendek
- Lengan tangan dan kaki pendek; jari-jari juga terlihat pendek; kelainan bentuk ibu jari
- Gerakan siku terbatas
- Ukuran kepala yang besar dan tidak proporsional
- Kaki huruf O (pengkor membengkok)
- Tinggi badan hanya sekitar 91-122 cm
- Memiliki leher pendek
- Mulut selalu terbuka
- Tulang belakang bagian atas membungkuk
- Mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan
- Memiliki dada yang lebih bidang
- Memiliki peradangan sendi
- Gerakan tubuh terbatas
- Kesulitan bergerak
- Kesulitan bernapas
- Telat puber atau tidak puber
- Perkembangan tubuh tidak sesuai dengan laju pertumbuhan pada usia normal.
Sementara itu, gejala kretinisme meliputi:
- Wajah bayi yang baru lahir terlihat membengkak dan kusam
- Lidah tampak membesar, tebal, dan menonjol
- Jaundice (perubahan warna kulit dan bagian putih menjadi kuning)
- Perubahan berat badan yang bertambah tiba-tiba
- Denyut nadi melambat
- Sulit bernapas
- Bayi terlihat bertubuh pendek
Dwarfisme dan kretinisme bisa tampak mirip. Namun agar lebih pasti, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis tepatnya. Setelah diagnosis didapat, pengobatan bisa dilakukan sesuai dengan kondisi Anda.
[embed-health-tool-bmi]