Tingkat kesadaran seseorang bisa dinilai dari tiga indikator, yaitu mata, kemampuan berbicara, serta gerakan tubuh. Tingkat kesadaran ini bisa dinilai melalui glasgow coma scale (GCS). Ketahui lebih lanjut mengenai pemeriksaan ini.
Apa itu GCS?
Glasgow coma scale (GCS) adalah alat yang digunakan oleh petugas kesehatan di rumah sakit untuk mengukur kesadaran seseorang.
Pemeriksaan medis dengan alat ini biasanya dilakukan setelah seseorang mengalami cedera kepala atau kondisi medis yang dapat mempengaruhi fungsi otak, seperti koma.
Skor dari setiap bagian skala menggambarkan gangguan pada fungsi sistem saraf.
Metode yang dimiliki tes ini terbilang sederhana tetapi dapat diandalkan dan cukup objektif untuk merekam tingkat kesadaran awal.
Metode pengukuran ini ditemukan oleh para ahli di Universitas Glasgow, Skotlandia pada tahun 1974.
Jenis pengukuran tingkat kesadaran GCS
Glasgow coma scale memiliki tiga kategori yang berlaku untuk pemeriksaan neurologis. Berikut jenis pengukuran tingkat kesadaran GCS.
- Respons mata: ini berhubungan dengan seberapa terjaga dan waspadanya pasien.
- Respons motorik : menunjukkan seberapa baik otak pasien dapat mengendalikan gerakan otot, dan apakah ada masalah dengan koneksi antara otak dan bagian tubuh lainnya.
- Respons verbal : menguji seberapa baik bagian otak tertentu bekerja, termasuk untuk berpikir, ingatan, rentang perhatian, dan kesadaran terhadap lingkungan sekitar.
Cara penilaian tingkat kesadaran
Untuk mendapatkan skor GCS, tenaga kesehatan akan mengambil skor dari 3 kategori GCS di atas dan menjumlahkannya.
Tenaga kesehatan akan menguji pasien dengan berbagai cara, seperti memberikan pertanyaan, cubitan, atau rangsangan cahaya.
Pedoman penilaian untuk kategori-kategori tersebut adalah sebagai berikut.
1. Respons mata
Respons pada mata menunjukkan seberapa sadar pasien. Uji ini dilakukan dengan memberikan instruksi pada pasien untuk membuka mata. Berikut kategori nilainya.
- Nilai 4 (spontaneous): pasien dapat membuka mata dan tetap terbuka dengan sendirinya.
- Nilai 3 (to sound) : pasien hanya membuka mata saat seseorang menyuruhnya melakukannya. Jika tidak, mata akan tetap tertutup.
- Nilai 2 (to pressure): mata hanya terbuka sebagai respons terhadap tekanan.
- Nilai 1 (none): mata tidak terbuka karena alasan apa pun.
2. Respons verbal
Respons verbal akan diuji oleh tenaga kesehatan untuk menguji ingatan, kemampuan berpikir, dan kesadaran terhadap sekitar.
Biasanya tenaga kesehatan akan bertanya pertanyaan sederhana, seperti nama, asal kota, atau tanggal lahir pasien. Berikut kategori nilai GCS untuk respons verbal.
- Nilai 5 (oriented): pasien sadar dan dapat menjawab pertanyaan tentang dirinya sendiri dengan benar.
- Nilai 4 (confused) : pasien bingung, dapat menjawab pertanyaan tetapi jawabannya bukan dirinya dan tidak sepenuhnya menyadari apa yang sedang terjadi.
- Nilai 3 (words) : pasien dapat berbicara dengan orang lain dan memahami ucapan, tetapi tanggapannya tidak masuk akal.
- Nilai 2 (sounds): tidak dapat berbicara dan hanya mengeluarkan suara atau bunyi.
- Nilai 1 (none): pasien tidak dapat berbicara atau mengeluarkan suara.
GCS 6 artinya apa?
GCS 6 artinya soporous atau stupor yaitu kondisi seseorang sangat mengantuk tetapi masih bisa dibangunkan dengan rangsangan kuat.
3. Respons motorik
Pemeriksaan ini dapat mengungkap masalah apa pun pada koneksi antara saraf, sumsum tulang belakang, dan otak.
Untuk mengujinya, dokter biasanya memberikan tekanan berupa cubitan atau tusukan ringan. Berikut kategori nilai GCS untuk respons motorik.
- Nilai 6 (obey commands): pasien mengikuti instruksi tentang bagaimana dan kapan bergerak.
- Nilai 5 (localising): secara sengaja pasien menjauh dari rangsangan cubitan.
- Nilai 4 (normal flexion): pasien hanya menjauh dari rangsangan sebagai refleks bawah sadar.
- Nilai 3 (abnormal flexion): pasien melenturkan otot (menarik ke dalam) sebagai respons terhadap rangsangan.
- Nilai 2 (extension): pasien meregangkan otot ke arah luar tubuh sebagai respons terhadap rangsangan.
- Nilai 1 (none): pasien tidak bergerak dari rangsangan apa pun.
4. GCS-P
Pada tahun 2018, tim ahli yang juga termasuk penemu alat pengukur kesadaran ini menerbitkan versi terbaru berupa GCS-P yaitu glasgow coma scale pupil.
Respons pupil dinilai berdasarkan reaktivitas terhadap cahaya. Pupil yang tidak reaktif menunjukkan adanya kerusakan saraf yang lebih serius.
Skor pupil diberikan sebagai berikut.
- Nilai 0: Kedua pupil reaktif terhadap cahaya.
- Nilai 1: Satu pupil tidak reaktif terhadap cahaya.
- Nilai 2: Kedua pupil tidak reaktif terhadap cahaya.
Skor GCS-P dihitung dengan mengurangkan skor pupil dari skor GCS.
Hasil nilai GCS
Skor GCS tertinggi yang mungkin adalah 15, dan terendah adalah 3. Skor 15 berarti pasien benar-benar sadar, responsif, dan tidak memiliki masalah dengan kemampuan berpikir atau ingatan.
Secara umum, memiliki skor 8 atau kurang berarti pasien dalam keadaan koma. Semakin rendah skornya, semakin dalam komanya.
Sementara itu, terkait cedera kepala, tenaga kesehatan memiliki rentang nilai GCS tersendiri untuk mengukurnya.
Berikut rentang nilai GCS untuk cedera kepala.
- Nilai 13 – 15: cedera otak traumatis ringan, atau dikenal sebagai gegar otak.
- Nilai 9 – 12: cedera otak sedang.
- Nilai 3 – 8: cedera otak berat.
Perlu diingat bahwa metode GCS bukanlah satu-satunya cara untuk menentukan diagnosis dan pengobatan.
GCS dapat memprediksi kemungkinan hasil, tetapi masih banyak pemeriksaan lain yang akan dilakukan dokter untuk menegakkan diagnosis.
Ringkasan
- Glasgow coma scale (GCS) adalah alat yang digunakan oleh tenaga medis untuk mengukur tingkat kesadaran seseorang melalui tiga indikator: respons mata, verbal, dan motorik.
- Skor dari tiap kategori dijumlahkan untuk memberikan penilaian tentang gangguan fungsi saraf dan memantau perubahan kondisi pasien.
- GCS adalah alat yang sederhana, andal, dan objektif untuk menilai tingkat kesadaran awal, tetapi bukan satu-satunya metode untuk diagnosis dan pengobatan.
[embed-health-tool-bmi]