Untuk mendapatkan kandungan nutrisi buah, kini sudah tersedia berbagai macam olahan buah yang juga menyegarkan. Salah satunya adalah manisan buah yang banyak disukai oleh masyarakat. Meski menawarkan kesegaran dan rasa yang lezat saat dikonsumsi, apakah manisan buah ini baik untuk kesehatan tubuh? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Seperti apa cara pembuatan manisan buah?
Dari namanya saja tentu Anda sudah tahu kalau manisan buah berasal dari buah yang diberikan pemanis tambahan. Hampir semua jenis buah dapat diolah menjadi manisan basah atau kering, tapi buah yang dipilih tentu tidak sembarangan.
Biasanya, buah yang dijadikan bahan baku utama dalam pembuatan manisan adalah buah yang sudah matang, tapi masih cukup keras dan tidak cacat fisik. Daya simpan manisan sangat bergantung pada konsentrasi gula yang ditambahkan. Sebab, kandungan gula tersebutlah yang menentukan manisan dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama.
Walaupun sudah ditambahkan gula, manisan buah masih membutuhkan bahan pengawet untuk mencegah proses pembusukan buah. Bahan yang digunakan di antaranya natrium benzoat atau natrium meta-bisulfit. Kandungan sulfit tersebut digunakan untuk mengawetkan dan menangkal browning alias kecokelatan yang biasa terjadi pada buah yang direndam gula.
Untuk membuat manisan, buah yang akan dijadikan manisan direndam dulu dengan larutan gula 40 persen terlebih dahulu. Setelah diaduk rata, larutan ditambahkan sedikit garam dan bahan pengawet untuk menambah sensasi renyah pada manisan. Larutan manisan kemudian dipanaskan hingga mendidih sampai buah menjadi setengah matang.
Setelah manisan setengah matang ditiriskan, air sisa perendaman tadi ditambahkan ekstrak vanili untuk mengharumkan manisan buah. Selanjutnya, buah yang telah ditiriskan akan dimasukkan kembali dan didiamkan satu malam. Barulah manisan buah siap dikonsumsi.
Kandungan gizi manisan buah
Seperti yang sudah diketahui, buah mengandung nutrisi, mineral, dan kalori yang baik untuk tubuh. Namun, beberapa kandungan gizi tersebut akan hilang atau berkurang karena proses pengolahan, termasuk juga saat dibuat menjadi manisan.
Dalam satu porsi manisan dengan berat 21 gram, manisan buah mengandung 83 kilokalori; 0,04 gram lemak; 20,58 gram karbohidrat; 13,21 gram gula; dan 8 miligram natrium. Jika dikalkulasi secara keseluruhan, manisan mengandung hampir 100 persen karbohidrat dalam satu porsinya.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, proses pengolahan manisan menggunakan gula pasir yang berfungsi sebagai pengawet dan pemanis. Jumlah gula yang digunakan bervariasi, rata-rata membutuhkan 200 kg gula pasir untuk menghasilkan 500 sampai 800 kg manisan. Kebutuhan gula ditentukan oleh rasa buah yang menjadi bahan baku. Jika buahnya sudah manis, maka kebutuhan gulanya tentu tidak sebanyak buah yang kurang manis.
Awas, kandungan gula pada manisan buah tidak baik untuk kesehatan tubuh
Dilihat dari proses pembuatan dan kandungan gizinya, manisan termasuk makanan tinggi gula. Artinya, jika Anda terlalu sering makan manisan buah, Anda memasukkan banyak gula ke dalam tubuh. Ini tentu dapat membuat gula darah melonjak naik dan membahayakan kesehatan tubuh Anda.
Konsumsi gula berlebihan dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh dan berdampak pada timbulnya penyakit. Dilansir dari laman Healthline, gula yang ditambahkan (seperti sukrosa dan sirup jagung fruktosa tinggi) mengandung sejumlah kalori tanpa nutrisi penting lainnya (sehingga disebut juga kalori kosong). Jadi, Anda hanya menumpuk kalori dalam tubuh tanpa memperoleh manfaat gizinya.
Asupan gula berlebihan dalam tubuh bisa membuat Anda rentan terkena masalah gigi dan mulut, diabetes, resistensi insulin, obesitas, dan berakhir pada risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, sebaiknya hindari konsumsi manisan buah secara berlebihan agar gula darah Anda tetap stabil.
[embed-health-tool-bmi]