Apakah Anda mudah merasa tertarik pada orang-orang dengan kecerdasan di atas rata-rata? Jika iya, mungkin saja Anda seorang sapioseksual. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sapioseksual, simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu sapioseksual?
Istilah sapioseksual berasal dari dua kata, yakni “sapiens” yang mempunyai arti bijaksana atau cerdas, dan “sexual” yang merujuk pada ketertarikan seksual atau romantis.
Jadi, dapat dikatakan bahwa sapioseksual adalah ketertarikan terhadap orang lain berdasarkan tingkat kecerdasan dan isi pikirannya.
Popularitas istilah tersebut meningkat ketika aplikasi kencan daring, OkCupid, memperkenalkan pilihan orientasi seksual untuk penggunanya, salah satunya sapiosexsual.
Beberapa orang menganggap sapioseksual sebagai orientasi seksual, seperti halnya biseksual, panseksual, homoseksual, dan lainnya.
Namun, perlu dipahami bahwa istilah untuk ketertarikan pada orang cerdas ini lebih mengarah pada preferensi atau minat khusus di dalam hubungan.
Karakteristik sapioseksual
Kemunculan istilah ini dijelaskan pada sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Intelligence (2018).
Penelitian yang dilakukan terhadap 383 orang dewasa ini mencari tahu kualitas apa yang dicari dalam pasangan serta ketertarikan mereka pada tingkat kecerdasan yang berbeda-beda.
Hasilnya menunjukkan bahwa “kecerdasan” menempati posisi kedua pada kualitas yang paling disukai dalam pasangan, setelah “baik dan pengertian”.
Setidaknya, dua karakteristik utama di bawah ini dimiliki oleh orang-orang sapioseksual.
1. Ketertarikan pada kecerdasan dan isi pikiran
Dalam artikel yang diterbitkan pada situs Psychology Today, Diana Raab, PhD menjelaskan bahwa sapioseksual percaya bahwa otak manusia merupakan “organ seks” terbesar.
Mereka lebih bergairah dan antusias pada lawan bicara yang memiliki rasa ingin tahu, mampu berpikir tajam, dan terbuka akan hal-hal baru.
Apabila diibaratkan sebagai foreplay saat berhubungan intim, hal-hal yang dapat “merangsang” seorang sapioseksual adalah percakapan berbau filsafat, politik, atau psikologi.
Akan tetapi, tidak selamanya ketertarikan yang dimilikinya tersebut menjurus pada seksualitas.
2. Tidak terbatas pada gender tertentu
Sapioseksualitas tidak terbatas pada jenis kelamin atau gender tertentu. Ketertarikan ini fokus pada kecerdasan dan dapat ditujukan kepada siapa pun, tanpa memandang faktor fisik.
Di dalam hubungan pertemanan, orang sapioseksual mungkin lebih memilih berteman dengan orang-orang yang cerdas dan mempunyai wawasan luas.
Sebagai contoh, Anda dapat merasa lebih tertarik dan nyaman ketika berdiskusi dengan orang yang melek dengan isu-isu politik atau ekonomi.
Hal tersebut menegaskan bahwa ketertarikan terhadap kecerdasan tidak hanya berlaku dalam konteks romantis, tetapi juga dalam hubungan sosial dan profesional.
Ciri-ciri orang sapioseksual
Berikut adalah ciri-ciri yang pada umumnya ada pada diri seorang sapioseksual.
- Lebih suka melakukan kencan dengan membaca buku di perpustakaan, berkunjung ke museum, atau menonton film dokumenter bersama.
- Tertarik untuk terlibat dalam percakapan mendalam dan bermakna (deep talk).
- Mengutamakan tingkat kecerdasan daripada penampilan fisik dalam memilih pasangan.
- Bisa terangsang saat terlibat langsung dalam diskusi yang menantang pikiran bersama dengan orang yang memiliki pengetahuan luas dan mampu berpikir kritis.
- Mempunyai kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik.
Apakah sapioseksual termasuk gangguan mental?
Sapioseksual bukan gangguan mental, melainkan hanya preferensi atau minat khusus dalam hubungan. Namun, hal ini bisa membuat Anda menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap pasangan sehingga mengganggu dinamika hubungan yang sehat dan semestinya saling mendukung. Mengapa orang bisa menjadi sapioseksual?
Identitas manusia terbentuk dari apa yang terjadi selama masa kecilnya, termasuk bagaimana dirinya memandang hubungan asmara.
Faktor-faktor yang mendasari hal tersebut termasuk hubungan dengan orangtua, pengalaman cinta pertama, dan pengalaman intim dengan pasangan.
Anda kemungkinan menjadi sapioseksual saat mencari pasangan dengan sifat dan kualitas diri yang tidak pernah Anda miliki.
Sebagai contoh, sewaktu kecil, orang-orang di sekitar Anda sering mengatakan bahwa Anda kurang pintar. Mungkin juga orangtua menuntut Anda untuk ranking satu di sekolah.
Hal-hal tersebut mungkin membuat Anda selalu ingin menjadi pribadi yang lebih cerdas. Anda pun akhirnya mencari kualitas tersebut pada calon pasangan.
Aspek-aspek masa kecil inilah yang dapat berpengaruh pada preferensi asmara serta seksual.
Namun, tidak menutup kemungkinan seorang sapioseksual akan mempertimbangkan kualitas lain di samping kecerdasan pasangannya, termasuk penampilan fisik dan kebaikan hatinya.
Kesimpulan
- Sapioseksual adalah ketertarikan terhadap orang lain berdasarkan kecerdasan dan isi pikiran, bukan dari penampilan fisik atau kebaikan hatinya.
- Ketertarikan ini tidak terbatas pada jenis kelamin dan gender tertentu. Tak hanya pada hubungan romantis, ini bisa muncul dalam hubungan pertemanan dan profesional.
- Seseorang dapat tertarik pada kecerdasan karena faktor-faktor tertentu, misalnya merasa dirinya kurang pintar atau ekspektasi tinggi dari orangtua.