Sudah mendaftar untuk berangkat ke tanah suci? Jangan lupa, Anda perlu mengikuti rangkaian vaksinasi yang memang diwajibkan bagi calon jemaah haji. Vaksin haji dibutuhkan lantaran risiko penularan penyakit akan meningkat di tempat yang dipenuhi orang dari berbagai negara.
Jenis vaksin apa saja yang perlu Anda dapatkan sebelum berangkat ke tanah suci? Simak ulasan berikut untuk mengetahui jenis dan jadwal pelaksanaannya.
Vaksin apa saja yang dibutuhkan untuk haji?
Saat menunaikan ibadah haji, Anda akan bertemu dan bahkan berdekatan dengan jutaan orang di satu lokasi yang sama. Inilah yang membuat risiko penularan beberapa penyakit meningkat selama ibadah haji.
Karena itulah, pemerintah menjadikan vaksin sebagai salah satu kewajiban yang harus dilakukan calon jemaah haji sebelum berangkat beribadah.
Fungsi vaksin bagi rombongan calon jemaah haji adalah menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) sehingga meminimalkan risiko penularan dan penyebaran penyakit.
Bukan hanya bagi calon jemaah, vaksin juga bermanfaat untuk keluarga yang menunggu kedatangan Anda di rumah. Pasalnya, Anda mungkin saja membawa bibit penyakit yang tidak disadari.
Supaya Anda bisa menjalani ibadah haji dengan nyaman dan aman, berikut adalah vaksin yang diwajibkan dan disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI.
1. Vaksin meningitis
Berdasarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/A/3717/2024 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis bagi Jamaah Haji dan Umrah, vaksin meningitis yang sebelumnya menjadi rekomendasi kini telah diwajibkan.
Ada dua jenis vaksin meningitis untuk calon jemaah haji, yaitu suntik Quadrivalent (ACYW) Polysaccharide Vaccine dan suntik Quadrivalent (ACYW) Conjugated Vaccine yang keduanya perlu diberikan setidaknya 10 hari sebelum keberangkatan.
Polysaccharide Vaccine berlaku untuk tiga tahun, sementara Conjugated Vaccine berlaku untuk lima tahun. Artinya, Anda tidak perlu vaksin lagi jika menjalani ibadah haji atau umrah dalam periode waktu tersebut.
Karena wajib, vaksin yang berfungsi mencegah infeksi pada selaput otak dan saraf tulang belakang ini akan diberikan secara gratis bagi calon jemaah haji.
2. Vaksin polio
Vaksin polio merupakan vaksin yang menjadi kewajiban bagi calon jemaah haji dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pasalnya, ada kasus polio di dua kabupaten di Jawa Timur dan satu kasus polio di Jawa Tengah.
Waktu pemberian vaksin polio bagi calon jemaah haji adalah sekitar 4–6 minggu sebelum keberangkatan.
Dalam beberapa kondisi, pemerintah Arab Saudi akan memberikan satu dosis vaksin polio tambahan, yaitu bagi jemaah berusia di bawah 15 tahun dan yang berasal dari negara dengan kasus polio.
Kisaran harga vaksin polio adalah Rp500.000,00–Rp750.000,00. Setiap fasilitas kesehatan (faskes) mungkin memiliki harga yang berbeda.
Bagi jemaah haji yang menerimanya, vaksin ini berlaku selama 12 bulan setelah disuntikkan.
3. Vaksin COVID-19
Setiap calon jemaah haji juga diwajibkan sudah menerima vaksin COVID-19 sampai setidaknya dosis dua atau booster. Ini juga termasuk sebagai vaksin untuk umrah.
Bila belum melengkapi dosis booster, Anda perlu segera mendapatkannya, setidaknya dua minggu sebelum keberangkatan.
Sementara itu, orang yang tidak bisa menerima vaksin COVID-19 karena riwayat medis tertentu akan diberikan surat keterangan khusus.
Meski dulunya gratis, saat ini Anda mungkin harus membayar sekitar Rp100.000,00 untuk mendapatkan vaksin booster.
4. Vaksin pneumonia
Padatnya aktivitas selama menunaikan ibadah haji serta lingkungan yang padat dan bervariasi dapat meningkatkan risiko penularan pneumonia.
Karena itulah, pemerintah merekomendasikan vaksin pneumonia bagi calon jemaah haji. Vaksin ini sebaiknya didapatkan oleh calon jemaah lanjut usia atau yang memiliki sistem imun lemah (imunodefisiensi).
Vaksin pneumonia sebaiknya diperoleh setidaknya dua minggu sebelum waktu keberangkatan ke tanah suci.
Harga vaksin pneumonia pada setiap faskes bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, Anda bisa bertanya terlebih dulu ke faskes terdekat sebelum menerimanya.
Selain mencegah pneumonia, vaksin ini berfungsi mengurangi risiko radang selaput otak (meningitis) dan infeksi darah (bakteremia).
5. Vaksin influenza
Di samping pneumonia, pemerintah juga merekomendasikan vaksin influenza bagi calon jemaah haji.
Vaksin ini juga lebih disarankan bagi calon jemaah yang berusia di atas 65 tahun dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Vaksin influenza sebaiknya didapatkan calon jemaah haji minimal dua minggu sebelum keberangkatan ke tanah suci agar tubuh memiliki waktu untuk membentuk kekebalan.
Harga vaksin influenza untuk orang dewasa berkisar pada Rp280.000,00–Rp600.000,00, tergantung merk dan kebijakan fasilitas kesehatan.
Bagi kelompok yang rentan terkena virus, vaksin influenza sebenarnya dianjurkan untuk diperbarui setiap tahun karena virus flu bisa bervariasi pada tiap musim.
Untuk mendapatkan vaksin sebagai syarat pergi ke tanah suci, Anda bisa langsung mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.
Saat ini, sudah banyak faskes yang menyediakan paket vaksinasi lengkap untuk calon jemaah haji dan umrah sehingga Anda bisa lebih mudah mendapatkannya.
Selain melakukan vaksinasi, pastikan Anda menjaga kesehatan fisik dan mental dengan baik sebagai bagian dari persiapan berangkat haji.
Kesimpulan
- Vaksin yang diwajibkan oleh semua calon jemaah haji adalah meningitis dan COVID-19. Sementara itu, vaksin polio hanya diwajibkan bagi calon jemaah yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.
- Sementara itu, vaksin yang dianjurkan adalah pneumonia dan influenza. Kedua vaksin ini khususnya dianjurkan untuk lansia dan kelompok imunodefisiensi.
- Setiap jenis vaksin punya saran waktu pemberiannya masing-masing. Ppastikan Anda melakukannya sesuai jadwal sehingga manfaatnya lebih optimal.
