backup og meta

Benarkah Selingkuh Pakai Perasaan Lebih Merusak Hubungan?

Benarkah Selingkuh Pakai Perasaan Lebih Merusak Hubungan?

Selingkuh yang terjadi bukan hanya dalam bentuk cinta satu malam atau sekadar selingkuh fisik. Tak jarang ada beberapa orang yang selingkuh pakai perasaan, alias dibawa sampai ke hati. Namun, apa hati yang mendua ini bisa dikategorikan sebagai selingkuh juga? Untuk mengulas lebih lengkapnya, coba simak pembahasan mengenai selingkuh di bawah ini.

Apa yang termasuk selingkuh pakai perasaan?

Ketika Anda berada di dalam suatu hubungan, nyatanya ketertarikan tetap merupakan insting alami manusia yang akan tetap ada sampai kapanpun dan tidak dapat dielakkan. Ini karena ketika kita melihat orang lain, otak akan mulai memproses informasi visual yang kita lihat dan membuat penilaian instan berdasarkan daya tarik seseorang.

Namun, jika melewati batas-batas tertentu, memiliki perasaan atau punya pikiran spesial terhadap orang lain di luar hubungan Anda berdua, bisa jadi itu dibilang selingkuh. Hal ini juga dijelaskan oleh Gail Saltz, MD, associate professor psikiatri di New York-Presbyterian Hospital dan Weill Cornell School of Medicine.

Dilansir dari WebMD, selingkuh pakai perasaan pada umumnya pun bisa berlanjut pada tingkat yang lebih “tinggi’ lagi, yaitu selingkuh secara fisik (yang termasuk juga hubungan seksual).

Ada banyak sekali faktor yang mendasari kenapa Anda bisa selingkuh pakai perasaan. Biasanya, selingkuh hati ini dipicu oleh kekurangan serta ketidakpuasan dari pasangan dan masalah kedekatan antara Anda dengan selingkuhan. Contoh, Anda dan selingkuhan sering bertemu tatap muka sehari-hari sehingga timbul rasa kedekatan satu sama lain.

Apa bedanya selingkuh pakai hati dengan selingkuh pada umumnya?

Lalu apa bedanya selingkuh lewat perasaan dengan selingkuh secara fisik? Begini, perselingkuhan fisik lebih bersifat nyata. Misalnya adanya tindakan seksual atau terlibat dalam hal-hal erotis lainnya di antara Anda dan selingkuhan. Selingkuh fisik juga tidak harus mempunyai perasaan sayang atau cinta satu sama lain. Contohnya saja, pergi “jajan’ keluar untuk berhubungan seks dengan PSK pun sudah terhitung sebagai selingkuh fisik.

Sementara perselingkuhan lewat perasaan ini cenderung tak kasat mata. Anda harus mengamati ciri-cirinya lewat perilaku, sikap, gerak-gerik, atau perasaan masing-masing. Malah kadang, benih-benih perasaan antara orang yang sedang berselingkuh ini banyak disangkal oleh yang mengalaminya.

Apa saja tanda-tanda Anda sedang selingkuh pakai perasaan?

Selain adanya rasa ketertarikan satu sama lain dengan selingkuhan, seringkali selingkuh pakai perasaan jadi menimbulkan rasa nyaman, perasaan diinginkan, dan keterikatan secara “tidak resmi” antara Anda dengan orang lain. Namun untuk lebih lengkapnya, simak apa saja yang menjadi tolak ukur dari penentuan perasaaan hati yang berselingkuh, menurut Saltz:

  • Anda menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan, berfantasi, dan bermimpi tentang si orang ketiga. Anda suka membayangkan sedang berkencang dengan orang tersebut. Bisa juga mengkhayal atau bermimpi melakukan seks dengan selingkuhan
  • Anda menceritakan hal seperti impian dan harapan Anda pada selingkuhan yang bahkan tidak diketahui oleh pasangan resmi
  • Anda sengaja berdandan atau berpakaian rapi, untuk menarik perhatian orang tertentu
  • Anda secara sengaja membuat dan menghabiskan waktu bersama selingkuhan
  • Anda sangat peduli pada selingkuhan
  • Anda menceritakan sesuatu hal yang bersifat rahasia kepada selingkuhan, namun hal tersebut tidak pernah Anda katakan pada pasangan asli. Biasanya bersifat keluhan atau masalah pribadi lainnya

Apa saja risiko orang yang selingkuh pakai perasaan?

Sudah jelas, kalau selingkuh pakai perasaan ini bisa berlabuh di ambang kehancuran hubungan. Bagi orang yang masih berpacaran, selingkuh mendua hati bisa menyebabkan kandasnya hubungan.

Terlebih kalau hubungan Anda dan pasangan resmi Anda sudah berada di tahap pernikahan. Anda bisa berisiko dan menyakiti pasangan atau keluarga Anda, yang mungkin berujung pada perceraian. Tak jarang, Anda pun bisa di anggap pengkhianat bagi orang yang tersakiti.

Bagaimana cara menyudahi hati yang mendua ini?

Pertama, harus ada kesadaran pada diri Anda sendiri kalau perasaan dan tindakan yang Anda lakukan pada orang lain di luar hubungan adalah salah. Kalau Anda sudah paham risiko dan akibat yang akan diterima, ada baiknya segeralah berusaha menyudahi ini.

Jangan malah memanjakan dan makin memupuk perasaan ini. Kedekatan bersama orang lain di luar hubungan asmara Anda boleh-boleh saja dilakukan. Tapi ingat, Anda hanya boleh melakukan dalam batas yang wajar. Contoh, masalah kedekatan curhat dengan lawan jenis yang bisa memicu selingkuh perasaan ini, bisa Anda alihkan dengan curhat bersama sahabat atau saudara. Sedangkan jika Anda memang sering bertemu dengan orang lain tersebut, hindari berpergian berduaan saja dengannya. Terlebih, kalau Anda atau salah satu dari Anda sudah terikat dalam hubungan resmi.

Namun, tak jarang juga banyak yang berhasil keluar dari selingkuh emosional ini. Mereka berhasil untuk mengalahkan ego diri sendiri. Jika Anda dirasa tidak bisa mengatasi masalah ini, ada baiknya Anda meminta bantuan orang lain seperti psikolog, terapis atau kerabat yang bisa mengeluarkan Anda dari jeratan perasaan yang tidak seharusnya terjadi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Emotional Cheating: Are You Guilty? http://www.webmd.com/sex-relationships/features/emotional-cheating-guilty#2 Diakses pada 14 Agustus 2017.

This is what an emotional affair http://www.huffingtonpost.com/entry/this-is-what-an-emotional-affair-is-and-what-it-isnt_us_55de27cce4b08dc0948652d5  Diakses pada 14 Agustus 2017.

Versi Terbaru

06/04/2021

Ditulis oleh Novita Joseph

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Ririn Sjafriani


Artikel Terkait

7 Cara Mengetahui Apakah Pasangan Selingkuh atau Tidak

5 Faktor Psikologi yang Jadi Alasan Perselingkuhan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 06/04/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan