backup og meta
Kategori

3

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Benarkah Obat Pelancar Haid Bisa Mencegah Kehamilan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

    Benarkah Obat Pelancar Haid Bisa Mencegah Kehamilan?

    Banyak orang memilih mengonsumsi obat pelancar haid untuk melancarkan siklus menstruasi yang tidak teratur akibat gangguan hormon. Namun, tahukah Anda bahwa obat pelancar haid juga kerap digunakan sebagai “opsi darurat” untuk mencegah kehamilan?

    Apakah penggunaan obat ini untuk mencegah kehamilan terbilang aman atau justru sebaliknya? Simak uraian berikut untuk mengetahui jawabannya.

    Apakah obat pelancar haid bisa mencegah kehamilan?

    Obat pelancar haid tidak bisa diandalkan untuk mencegah kehamilan. Obat ini juga tidak bisa digunakan sebagai morning pill, yaitu “obat darurat” untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual.

    Beberapa obat untuk melancarkan haid, seperti progestin, klomifen, hingga pil KB, memang bekerja dengan cara menyeimbangkan kadar hormon reproduksi.

    Dengan begitu, proses peluruhan dinding rahim yang membuat Anda mengalami menstruasi dapat berjalan lebih lancar.

    Namun, bukan berarti Anda bisa menggunakan obat pelancar haid untuk gugurkan kehamilan. Pasalnya, obat ini tidak diracik untuk mencegah pembuahan.

    Selain itu, perlu Anda ingat bahwa obat pelancar haid tidak akan bisa bekerja jika pembuahan atau fertilisasi sudah terjadi.

    Artinya, apabila Anda minum progestin atau klomifen setelah sel telur dibuahi sperma, efektivitas obat haid dalam meluruhkan lapisan dinding rahim akan berkurang drastis.

    Pasalnya, jika pembuahan sudah berlangsung, tidak ada lagi dinding rahim yang bisa diluruhkan. Dinding rahim sudah terbentuk untuk mendukung pertumbuhan janin.

    Sebaliknya, mengonsumsi obat pelancar haid untuk mencegah kehamilan ketika proses pembuahan sudah berlangsung justru bisa membahayakan janin.

    Laman Mayo Clinic menyebutkan bahwa penggunaan klomifen saat hamil dapat meningkatkan risiko cacat lahir.

    Di samping obat-obatan, Anda mungkin pernah mendengar bahwa bahan tradisional seperti kunyit bisa meredakan nyeri haid dan melancarkannya.

    Meski terbuat dari bahan alami, sampai saat ini belum ada penelitian memadai yang membuktikan bahwa kunyit memiliki manfaat untuk mencegah kehamilan.

    Cara mencegah kehamilan dengan aman dan benar

    perubahan badan setelah berhubungan

    Sampai saat ini, belum ditemukan cara efektif untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan badan, termasuk dengan obat pelancar haid.

    Cara terbaik untuk mencegah kehamilan ialah dengan menggunakan alat kontrasepsi. Meski begitu, alat kontrasepsi hanya ampuh jika digunakan sebelum atau saat berhubungan badan, bukan setelahnya.

    Berikut adalah berbagai macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan untuk mencegah kehamilan sebagai ganti obat pelancar haid.

    1. Minum pil KB

    Minum pil KB setelah berhubungan seksual memang tidak bisa mencegah kehamilan. Namun, jika Anda sudah minum pil KB sesuai anjuran dokter, peluang hamil saat berhubungan badan akan jauh berkurang.

    Selain dalam bentuk pil, KB juga bisa diberikan dengan suntikan atau pemasangan alat yang disebut intra-uterine device (IUD) alias spiral.

    2. Pakai kondom

    Tak hanya mencegah kehamilan, kondom juga dinilai dapat menurunkan risiko penularan penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore.

    Oleh karena itu, alih-alih mempertanyakan apakah obat pelancar haid bisa gugurkan kandungan, lebih baik gunakan kondom saat berhubungan badan sebagai tindakan pencegahan.

    Efektivitas kondom dalam menurunkan peluang kehamilan memang cukup besar. Namun, pastikan Anda memasang kondom dengan benar.

    Pemasangan kondom yang tidak tepat memungkinkan sperma untuk tetap masuk ke dalam vagina sehingga menghasilkan pembuahan.

    3. Keluarkan cairan ejakulasi di luar vagina

    Kehamilan setelah berhubungan ranjang bisa terjadi ketika ketika sperma berhasil masuk ke dalam vagina dan membuahi sel telur.

    Oleh karena itu, untuk mencegah masuknya sperma ke dalam vagina, usahakan untuk mengeluarkan cairan ejakulasi di luar vagina.

    Mengeluarkan cairan ejakulasi di dalam mungkin memang memberikan kenikmatan tersendiri bagi beberapa orang.

    Namun, jika Anda tidak merencanakan kehamilan dan enggan menggunakan alat kontrasepsi, sebaiknya pertimbangkan kembali hal tersebut.

    Jangan sampai Anda menyesalinya setelah berhubungan badan sehingga berusaha mencegah kehamilan dengan minum obat pelancar haid yang kinerjanya belum terbukti.

    4. Hindari berhubungan seks pada masa subur

    Enggan memakai kondom atau minum pil KB karena merasa kenikmatan bercinta terganggu? Berhubungan seksual di luar masa subur bisa menjadi salah satu solusi untuk mencegah kehamilan.

    Namun, pastikan Anda benar-benar teliti dalam menghitung masa subur. Perhitungan yang meleset tidak akan membuat cara ini efektif.

    Selain itu, perlu Anda ingat bahwa cara ini memang tidak seefektif KB atau kondom dalam mencegah kehamilan.

    Kesimpulan

    Obat pelancar haid memang bekerja dengan cara menyeimbangkan kadar hormon reproduksi sehingga dinding rahim bisa luruh, tetapi obat ini tidak diproduksi untuk bisa mencegah kehamilan. Supaya aman dan berhasil, cegah kehamilan saat berhubungan seksual dengan menggunakan alat kontrasepsi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan