Pasien yang didiagnosis positif mengidap kanker payudara harus menjalani perawatan guna mencegah perkembangan sel kanker. Salah satu obat yang dapat digunakan dalam perawatan kanker payudara adalah eribulin.
Golongan obat: kemoterapi
Merk dagang eribulin: Halaven
Apa itu eribulin?
Eribulin mesylate adalah obat yang sering digunakan dalam kemoterapi kanker payudara. Obat ini diberikan kepada pasien kanker payudara stadium lanjut yang setidaknya pernah menjalani satu program kemoterapi dengan obat lain.
Eribulin juga kerap digunakan kepada pasien liposarkoma (kanker jaringan lemak) yang telah menjalani kemoterapi dan kondisinya tidak bisa ditangani dengan operasi.
Eribulin termasuk ke dalam jenis kelompok obat yang disebut inhibitor mikrotubulus. Obat ini menghambat pertumbuhan kanker dengan menghambat pembelahan sel kanker.
Dosis dan sediaan eribulin
Dosis yang diberikan dapat berbeda-beda pada setiap pasien, tergantung dengan kondisi, respons pasien terhadap pengobatan, serta jenis kanker yang ingin ditangani.
Namun, umumnya, dosis yang diberikan pada pasien dewasa adalah sebanyak 1,23 mg/m2 melalui infus selama 2–5 menit. Obat diberikan pada hari ke-1 dan ke-8 dalam siklus 21 hari.
Bila pasien memiliki gangguan hati ringan (Child-Pugh A), obat bisa diberikan dengan dosis sebanyak 0,97 mg/m2 selama 2–5 menit pada hari ke-1 dan ke-8.
Sementara pada pasien yang memiliki gangguan hati sedang, obat cukup diberikan sebanyak 0,62 mg/m2.
Aturan pakai eribulin
Mengingat eribulin berbentuk cairan injeksi, pemberiannya harus dilakukan oleh dokter atau perawat di rumah sakit. Nantinya, obat akan diberikan melalui infus ke dalam pembuluh darah.
Obat diberikan dengan sistem siklus yang berlangsung selama 21 hari. Pada hari pertama siklus, perawat akan memberikan obat selama lima menit. Kemudian, hari ke-2 sampai hari ke-7 berlangsung tanpa pemberian obat.
Obat akan diberikan kembali pada hari ke-8, dilanjutkan dengan waktu istirahat dari hari ke-9 sampai ke-21.
Cara ini dilakukan supaya tubuh punya waktu untuk pulih setelah menjalani kemoterapi. Pada masa-masa ini, dokter juga akan terus mengawasi kondisi Anda dan berjaga-jaga bila ada efek samping yang serius.
Anda mungkin harus menjalani pemeriksaan berupa tes darah dan rekam jantung (EKG) sebelum dan selama menjalani pengobatan. Tinggi dan berat badan juga akan diukur guna menentukan dosis kemoterapi yang tepat.
Sebelum mendapatkan perawatan ini, dokter biasanya akan menyusun jadwal temu untuk pemberian obat. Pastikan Anda menepati semua janji dengan dokter agar tidak ada dosis yang terlewat.
Bila Anda melewatkan janji temu, segera beri tahu dokter atau perawat untuk mendapatkan suntikan pengganti.
Efek samping eribulin
Efek samping mungkin akan timbul selama pengobatan dengan eribulin. Beberapa efek samping yang umum meliputi:
- peningkatan risiko terkena infeksi,
- sesak napas,
- batuk,
- memar,
- kehilangan selera makan,
- mati rasa atau kesemutan pada jari tangan dan kaki,
- sakit kepala,
- merasa tidak enak badan,
- sembelit atau diare,
- rambut rontok,
- nyeri pada tubuh,
- kelelahan, dan
- turun berat badan.
Efek samping yang disebutkan telah terjadi pada lebih dari 10% pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
Pada kasus yang lebih jarang, kemoterapi juga bisa menyebabkan dehidrasi, meningkatnya kadar gula darah, perubahan suasana hati, serta pusing atau vertigo. Efek samping ini terjadi pada sekitar 1—10% pasien kanker.
Segera hubungi dokter bila Anda terkena demam di atas 37,5°C, merasa tidak enak badan secara tiba-tiba, atau mengalami efek samping yang tak kunjung membaik.
Peringatan dan perhatian sebelum menggunakan obat
Obat eribulin dapat menyebabkan risiko pembekuan darah seperti deep vein thrombosis (DVT). DVT bisa berkembang menjadi emboli paru, kondisi yang ditandai dengan adanya bekuan darah yang mengalir ke paru-paru.
Maka dari itu, beri tahu dokter bila Anda mengalami gejala pembekuan darah seperti berikut.
- Nyeri, kemerahan, atau sensasi panas dan bengkak pada betis atau paha.
- Pembengkakan atau nyeri pada area bekas pemberian kemoterapi.
- Sesak napas.
- Batuk yang tidak dapat dijelaskan, terutama bila disertai dengan keluarnya darah.
Sebelum menjalani pengobatan, Anda juga harus memberi tahu dokter mengenai obat-obatan lain, produk herbal, vitamin, atau suplemen yang sedang Anda konsumsi. Hal ini penting untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
Jangan mendapatkan vaksin mengandung bibit hidup selama menggunakan obat eribulin, terutama bila sistem kekebalan tubuh sedang lemah.
Apakah eribulin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi bisa menyebabkan kemandulan, baik pada pria maupun wanita.
Menurut US Food and Drugs Administration (FDA), pemberian eribulin pada wanita hamil juga dapat membahayakan janin. Maka dari itu, pasien tidak dianjurkan untuk mengikuti program kehamilan saat menjalani perawatan dengan obat ini.
Begitu pula dengan ibu menyusui. Ada risiko obat mengalir ke dalam ASI sehingga Anda tidak dianjurkan untuk menyusui bayi bila sedang mendapatkan pengobatan ini.
Interaksi dengan obat lain
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Berikut merupakan jenis obat-obatan yang dapat menimbulkan interaksi bila digunakan bersamaan dengan eribulin.
- Obat radang untuk mengatasi kaku dan nyeri sendi seperti abatacept dapat meningkatkan risiko efek samping bila digunakan bersama eribulin.
- Vaksin hidup seperti adenovirus tipe 7 dapat memperparah infeksi bila digunakan bersama eribulin.
- Obat epilepsi seperti carbamazepine, bila digunakan bersama eribulin dapat menimbulkan peningkatan efek samping.
Masih ada berbagai interaksi obat lainnya yang belum disebutkan. Bila Anda khawatir mengenai efek dari interaksi obat docetaksel dan obat tertentu, konsultasikan pada dokter atau apoteker.
[embed-health-tool-bmi]