backup og meta

Bolehkah Makan Yogurt dan Minum Susu Berbarengan di Satu Waktu?

Bolehkah Makan Yogurt dan Minum Susu Berbarengan di Satu Waktu?

Yogurt dan susu merupakan sumber protein yang baik. Satu gelas (8 ons/240 ml) susu sapi standar mengandung sekitar 7,7 gram protein. Dengan takaran serupa, satu porsi yogurt plain mengandung sekitar 7,9 gram protein. Keduanya pun termasuk makanan tinggi kalsium yang baik untuk kekuatan tulang dan gigi. Lantas, apakah boleh minum susu campur yogurt dalam satu waktu untuk mendapatkan manfaatnya berkali lipat?

Minum susu campur yogurt, benarkah lebih sehat dan bermanfaat?

Tidak ada salahnya untuk minum susu campur yogurt di waktu yang bersamaan, jika itu selera Anda dan Anda tidak memiliki masalah pencernaan yang terkait dengan susu — seperti alergi susu atau intoleransi laktosa. Mengonsumsi salah satunya sendirian secara bergantian atau bersama-sama dalam satu waktu juga tidak akan memengaruhi manfaatnya bagi tubuh.

Yang perlu dipahami, baik susu sapi maupun yogurt pada umumnya termasuk makanan tinggi kalori. Dengan takaran porsi yang sama, keduanya bisa mengandung hingga 150 kalori dan 8 gram lemak. Tentunya ini akan semakin menambah asupan kalori harian Anda. Belum ditambah dengan asupan kalori dari makanan pokok Anda dan camilan serta minuman lainnya.

Meski memang kebutuhan kalori harian setiap orang bisa berbeda, asupan kalori yang berlebihan bisa memicu pertambahan berat badan yang tidak perlu. Pada akhirnya, berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko Anda terhadap berbagai masalah kesehatan, mulai dari obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung.

Menyiasati cara minum susu campur yogurt agar tetap sehat

Jika Anda tetap ingin minum susu campur yogurt di waktu yang bersamaan, tidak apa. Anda hanya perlu mencari alternatif cara yang lebih aman, agar Anda tetap dapat memanen manfaatnya tanpa harus berurusan dengan risiko dampak buruknya.

Misalnya dengan memilih susu alternatif, seperti susu kambing atau susu nabati (almond, kedelai, dan lainnya) dan dipadukan dengan yogurt minim lemak (low-fat atau nonfat) yang memiliki kadar lemak kurang dari tiga gram. Pilih juga yogurt tanpa varian rasa, alias yang plain. Pasalnya, yogurt berperisa memiliki gula tambahan yang bisa meningkatkan asupan kalori.

Anda juga bisa mengolah keduanya menjadi smoothies sehat dengan campuran buah dan sayuran segar kesukaan Anda. Namun begitu, smoothies pun tetap harus dikonsumsi secukupnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Emma Derbyshire, orang-orang dianjurkan untuk mengonsumsi smoothies tidak lebih dari 150 ml per hari. Hal ini disebabkan karena kandungan nutrisi smmothies tetap berbeda bila dibandingkan dengan nutrisi pada jus buah murni. Kandungan gulanya pun lebih tinggi, karena dipengaruhi oleh berbagai macam bahan yang dimasukkan.

Itu sebabnya, Anda juga tidak disarankan untuk mengonsumsi segala sesuatunya secara berlebihan. Semua yang berlebihan tidaklah baik untuk tubuh.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

  1. Yogurt Factsheet. The Dairy Council. 1-12
  2. Pereira P. Milk nutritional coposition and its role in human health. 2004 (30): 619-627
  3. Derbyshire E. Where are we with Smoothies ? A Review of the Latest Guidelines, Nutritional Gaps and Evidence. J Nutr Food Sci.2017 (7): 1-5
  4. Fruit Smoothie. Food Standard Agency Wales. 1-22
  5. Tan K. W, et al. Daily Consumption of a Fruit and Vegetable Smoothie Alters Facial Skin Color. PLOS ONE. 2015: 1-14
  6. Tahmassebi, JF, Kandiah, P and Sukeri, S (2014) The effects of fruit smoothies on enamel erosion. European Archives of Paediatric Dentistry, 15 (3). 175 – 181

Versi Terbaru

18/12/2020

Ditulis oleh dr. Ivena

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

9 Jenis Tepung Gluten Free yang Aman Dikonsumsi

10 Makanan Khas Korea dan Manfaat Kandungan Gizinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh dr. Ivena · Tanggal diperbarui 18/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan