backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Penyebab dan Cara Mudah Cerahkan Dengkul Hitam

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Penyebab dan Cara Mudah Cerahkan Dengkul Hitam

Lutut hitam bagi sebagian orang bisa mengganggu penampilan, terlebih untuk Anda yang gemar menggunakan celana pendek atau rok di atas lutut. Meski begitu, kondisi ini sebenarnya hal yang normal.

Beberapa proses alami dari dalam tubuh atau faktor lingkungan bisa menyebabkan dengkul berubah gelap. Jika ingin mencerahkan lutut kembali, Anda bisa melakukan sejumlah perawatan kulit.  

Apa penyebab lutut hitam?

Kulit lutut memang cenderung tampak lebih gelap daripada bagian tubuh lain karena ada beberapa faktor yang memengaruhi. 

Berikut beberapa kemungkinan penyebab dengkul menjadi hitam.

1. Penuaan kulit

Efek penuaan kulit biasa terjadi pada orang dewasa dan lansia. Timbulnya bintik gelap pada lutut dan siku berhubungan dengan penuaan.

Begitu struktur kulit mulai menua, lapisan terluar kulit (epidermis) akan menipis.

Seiring bertambahnya usia, lapisan kulit teratas akan semakin menipis. 

Hal tersebut mengakibatkan melanosit, yaitu sel yang menghasilkan pigmen (warna kulit) melanin, yang tersisa akan bertambah besar dan terlihat jelas. Alhasil, kulit tampak lebih gelap. 

2. Gesekan

sakit lutut

Dalam aktivitas sehari-hari, lutut kaki bisa sering mengalami gesekan, seperti gesekan dari bahan celana atau ketika Anda terjatuh.

Gesekan tersebut dapat menyebabkan cedera atau luka kecil pada kulit dan hampir tidak menimbulkan rasa sakit.

Nah, cedera kecil ini bisa memicu terjadinya hiperpigmentasi pada dengkul. Proses hiperpigmentasi ini pada akhirnya akan membuat warna kulit dengkul jadi lebih gelap.  

3. Faktor genetik

Dengkul hitam juga bisa menjadi suatu kondisi yang diturunkan karena faktor genetik keluarga. 

Jika orang tua atau anggota keluarga dekat memiliki lutut hitam tidak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut diwariskan dari mereka.

Obesitas genetik juga ikut menyebabkan kondisi ini.

4. Penumpukan sel kulit mati

Lutut atau dengkul harus rutin dibersihkan setiap hari menggunakan produk perawatan kulit dan eksfoliasi. 

Eksfoliasi berguna untuk mengangkat penumpukan sel kulit pada lutut.

Penumpukan sel kulit mati sendiri bisa mengakibatkan kulit kusam dan kulit kering pada dengkul.

5. Paparan matahari

Gunakan tabir surya pada kulit Anda jika ingin melakukan aktivitas di luar ruangan dalam waktu yang lama. 

Paparan sinar matahari dapat menyebabkan dengkul hitam lantaran memicu produksi melanin berlebih sehingga menimbulkan hiperpigmentasi. 

6. Penyebab lainnya

Ada beberapa hal lain yang dapat berkontribusi pada pembentukan lutut hitam di antaranya: 

  • mengonsumsi obat-obat tertentu, 
  • gejala penyakit tertentu (seperti sindrom Addison), 
  • ketidakseimbangan hormon, dan 
  • hiperpigmentasi kulit.

Cara memutihkan lutut secara alami

lutut kopong

Berikut beberapa cara memutihkan dengkul hitam menggunakan bahan-bahan alami yang bisa Anda temukan di rumah. 

1. Gula

Gula dapat digunakan untuk membantu proses pengelupasan kulit.

Tekstur kasar pada gula mampu menjadikan scrub alami untuk mengangkat sel-sel kulit mati pada dengkul hitam.

Campur gula dengan minyak zaitun pada sebuah wadah, lalu oleskan ke bagian yang dirasa memiliki warna gelap. 

2. Lidah buaya

lidah buaya untuk sakit gigi

Kandungan aloesin dalam lidah buaya mungkin bisa mencegah hiperpigmentasi kulit.

Aloesin mungkin mengurangi hiperpigmentasi yang disebabkan oleh paparan sinar matahari. 

Cara menggunakannya potong lidah buaya menjadi dua bagian. Ambil gel dalam lidah buaya lalu oleskan pada kulit siku ataupun lulut.

Gunakan ini secara rutin sebagai pelembap alami kulit.

3. Kunyit

Dalam studi di Phytotherapy Research (2012), peneliti menemukan bahwa kurkumin dalam kunyit berpotensi menghambat aktivitas tirosinase.

Artinya, kurkumin membatasi sintesis melanin yang kemudian mengurangi hiperpigmentasi.

Campurkan satu sendok teh (5 gram) bubuk kunyit dengan satu sendok makan (10 gram) yoghurt atau madu.

Oleskan pasta kunyit ke lutut Anda. Tunggu 10 – 15 menit, kemudian bilas. Ulangi 2 – 3 kali seminggu.

4. Bubuk soda kue

Baking soda untuk asam lambung

Soda kue diyakini memiliki sifat pencerah kulit dan sifat pengelupasan yang mungkin bisa menghilangkan dengkul hitam.

Scrub pun bisa dibuat menggunakan soda kue. Caranya dengan mencampurkan soda kue menggunakan air, jangan terlalu encer, biarkan jadi pasta.

Oleskan pada lutut yang hitam, biarkan mengering 10 – 15 menit kemudian bilas. 

5. Lemon

Buah lemon berpotensi melindungi dari kerusakan kulit lantaran paparan sinar ultraviolet (UV), mencerahkan kulit, dan menjaga warna kulit tetap merata.

Potong jeruk lemon menjadi dua bagian, lalu gosokkan lemon pada lutut dan siku.

Gunakan cara ini setiap malam sebelum tidur pada lutut yang hitam kemudian bilaslah pada keesokan harinya.

6. Teh hijau

Teh hijau mengandung senyawa yang disebut epigallocatechin gallate (EGCG).

Penelitian dari Journal of veterinary science (2015), peneliti menemukan bahwa EGCG mungkin mencegah pembuatan enzim yang bertanggung jawab untuk membuat melanin.

Seduh sekantong teh hijau dalam secangkir (220 ml) air panas, biarkan dingin.

Celupkan kapas ke dalam teh, peras dan usapkan pada lutut Anda. Ulangi dua kali sehari.

Mencegah lutut hitam

  1. Oleskan tabir surya secara teratur karena hiperpigmentasi sering disebabkan oleh kerusakan akibat sinar matahari.
  2. Gunakan pelembap secara rutin untuk memperkuat lapisan pelindung kulit.
  3. Rutin eksfoliasi 1 – 2 kali seminggu untuk mencegah penumpukan sel-sel kulit mati. 

Memiliki lutut yang gelap sebenarnya tidak berbahaya dan tidak mengganggu kesehatan.

Namun, ada beberapa cara memutihkan dengkul hitam menggunakan bahan alami. 

Jika Anda khawatir pada lutut hitam Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit. Mereka dapat merekomendasikan perawatan yang didukung oleh diagnosis.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 07/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan