Parkour merupakan kegiatan fisik yang dilakukan dengan bergerak secara efektif melalui kemampuan motorik tubuh pada berbagai jenis lingkungan. Le traceur atau pelacak merupakan istilah untuk orang yang melakukan parkour. Mereka mengolah tubuh dan kontrol yang baik melalui gabungan latihan lari, melintasi rintangan, melompat, dan memanjat. Lantas, apa saja manfaat parkour bagi kesehatan tubuh?
Berbagai manfaat olahraga parkour untuk tubuh
Parkour pertama kali diciptakan oleh David Belle di Prancis. Melalui olahraga ini, dia memperlihatkan kualitas fisik manusia melalui parkour. Hingga sekarang parkour telah dipraktikkan oleh puluhan ribu orang di seluruh dunia. Mulanya, latihan parkour dilakukan di sekitar area gedung. Kini olahraga parkour banyak dilakukan di gym atau pusat kebugaran.
Sebagai olahraga, parkour melibatkan berbagai aktivitas fisik, mulai dari berlari, melompat, memanjat, berayun, berguling, dan gerakan bebas lainnya. Berikut adalah beberapa manfaat parkour sebagai olahraga ekstrem yang bisa Anda rasakan.
1. Melatih dan membentuk seluruh tubuh
Latihan parkour bermanfaat untuk kebugaran tubuh secara total. Berlari, melompat, dan melintasi rintangan membutuhkan kerja dari semua otot tubuh. Olahraga parkour melibatkan pergerakan hampir semua bagian tubuh sehingga membuat otot tubuh terbentuk dengan sendirinya dari hari ke hari.
Menurut Luciano Acuna Jr., pelatih parkour dari Brooklyn, New York seperti dikutip dari ABC News, latihan parkour dengan intensitas tinggi sama halnya seperti berlari sejauh 8 km atau mendaki gunung. Olahraga ini bahkan bisa membakar antara 600 hingga 900 kalori per jam, tergantung intensitas yang seseorang lakukan.
2. Meningkatkan daya pikir dan kreativitas
Parkour mengharuskan le traceur untuk mengatasi rintangan secara cepat. Anda akan diminta untuk tiba-tiba melatih otak dan berpikir bagaimana menggunakan tubuh, terutama bagian kaki, demi melewati semua rintangan. Dengan begitu Anda melatih otak untuk berpikir cepat serta melatih koordinasi antara otak dan bagian tubuh lainnya.
Aktivitas parkour juga mendorong le traceur untuk menunjukkan dan meningkatkan kreativitas mereka. Sebagai olahraga tanpa aturan, parkour tak memiliki acuan yang pasti untuk bisa melewati setiap rintangan. Oleh karena itu penting bagi Anda untuk menggunakan kreativitas dalam melewati setiap rintangan.
3. Ketahanan jantung dan paru-paru
Parkour mengharuskan Anda untuk bergerak sangat aktif. Gerakan konstan dan melompat akan membuat organ jantung dan paru-paru Anda bekerja ekstra. Sebuah studi dalam Open Sports Sciences Journal menyebutkan olahraga parkour bisa meningkatkan kebugaran dan kekuatan jantung dan paru-paru dengan meningkatkan suplai oksigen dalam tubuh Anda.
4. Mengembangkan keterampilan tumbuh
Kebugaran terkait juga dengan keterampilan, termasuk kelincahan, keseimbangan, kekuatan, kecepatan, koordinasi dan reaksi. Dalam parkour, Anda harus menggunakan keterampilan tersebut ketika melompat, memanjat, dan menyeimbangkan tubuh. Hal ini sangat bermanfaat untuk memastikan kebugaran fisik Anda tetap terjaga dengan baik.
5. Membangun kekuatan inti tubuh
Inti tubuh terdiri dari serangkaian otot kompleks yang membentang dari otot dada bawah, perut, punggung, hingga otot bagian sekitar panggul. Bagian ini sekaligus merupakan pusat dari seluruh tubuh dan bertanggung jawab untuk membantu Anda membungkuk, memutar, dan gerakan lainnya. Menguatkan inti tubuh melalui olahraga parkour juga bermanfaat dalam mencegah cedera punggung bawah.
6. Meningkatkan kekuatan tulang
Seperti banyak olahraga lainnya, manfaat parkour juga bisa membantu meningkatkan kekuatan tulang. Hal ini berkat aktivitas parkour yang banyak melibatkan gerakan melompat. Penelitian dari University of Missouri menyebutkan latihan melompat tergolong aman dan efektif untuk meningkatkan kepadatan tulang.
Secara khusus, gerakan parkour banyak melibatkan tubuh bagian bawah dan atas yang menimbulkan efek positif untuk membangun kekuatan tulang secara menyeluruh.
7. Meningkatkan kepercayaan diri
Parkour dapat meningkatkan kepercayaan diri dengan memungkinkan Anda menaklukan hal-hal yang tidak pernah dicoba sebelumnya. Sebagai contoh, Anda mungkin akan merasa minder saat melihat dinding besar yang sebelumnya tampak seperti suatu hal yang mustahil untuk dilewati. Namun, setelah berhasil untuk melewatinya Anda akan merasakan kepuasan tersendiri dan ingin terus mencoba menaklukan hal-hal yang baru.
8. Mengurangi kecenderungan antisosial
Parkour telah terbukti dapat mengurangi perilaku antisosial. Sebuah penelitian dari International Journal of Sport Policy and Politics menguji kaitan perilaku remaja dengan pembinaan parkour. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan tingkat kejahatan remaja dengan rentang usia 8 hingga 19 tahun berkurang 69% ketika mereka berlatih parkour.
Aktivitas parkour memberikan alternatif cara positif untuk meluangkan waktu dan energi bagi para remaja. Hal ini sekaligus bisa menghadirkan tantangan dan rintangan baru setiap kali mereka terlibat dalam parkour, sekaligus mengurangi kecenderungan antisosial.
9. Dapat dilakukan oleh semua orang
Anda mungkin sering melihat video parkour di media sosial dan berpikir bahwa aktivitas ini adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Hal ini karena video tersebut penuh dengan gerakan akrobatik dan langkah-langkah besar yang pasti sulit untuk pemula kuasai. Padahal, latihan parkour tidak hanya terdiri dari gerakan tersebut.
Sebagian gerakan parkour berasal dari gerakan sederhana yang mudah untuk Anda pelajari, seperti berlari dan melompat. Latihan ini pun sebenarnya bisa Anda lakukan di mana saja, misalnya di taman kota, karena tidak ada peralatan khusus yang diperlukan.
Namun agar aktivitas ini aman dan tidak mengganggu orang lain, sebaiknya Anda berlatih bersama dengan komunitas parkour. Beberapa gym bahkan sudah memiliki fasilitas parkour dalam ruangan sehingga lebih aman dan nyaman untuk pemula.
Sebelum dan setelah melakukan latihan, jangan lupa untuk melakukan pemanasan sekaligus pendinginan. Pastikan juga Anda berlatih bersama instruktur parkour profesional, untuk mengenal teknik terlebih dulu dan menghindari risiko cedera saat berolahraga.
[embed-health-tool-bmr]