Bolehkah filler berulang-ulang, merupakan pertanyaan yang kerap muncul di benak seseorang yang sedang keranjingan filler. Tindakan filler kerap dianggap sebagai solusi dari keinginan untuk selalu tampil awet muda. Pada dasarnya, filler memang dilakukan untuk memperbaiki estetik kulit, seperti menghilangkan kerutan dan mengencangkan kulit wajah.
Tak jarang, orang merasa butuh mengulangi filler ketika efeknya hilang perlahan. Namun, sebenarnya kapan filler boleh dilakukan kembali?
Sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk mengulang filler pada bagian wajah Anda. Pasalnya, jika dilakukan dengan benar, risiko bentuk wajah tidak proporsional bisa mengintai Anda. Efek samping yang mungkin akan mempengaruhi tampilan Anda juga bisa saja terjadi.
Kapan filler boleh dilakukan lagi?
Hasil filler bisa bertahan dalam waktu 6 hingga 18 bulan, tergantung jenis dan area injeksi. Tindakan tersebut dapat dilakukan kembali jika dirasa hasil sebelumnya sudah mulai berkurang. Biasanya, hasil filler memudar pada bulan ke-6 hingga 12.
Dalam beberapa kasus, pasien bisa kurang atau tidak puas dengan hasil injeksi filler pertama. Alhasil, mereka meminta dokter melakukan filler kembali, beberapa hari setelah injeksi sebelumnya.
Hal tersebut tidak masalah, asalkan menggunakan bahan yang tepat dan teregistrasi BPOM. Agar hasil terasa maksimal, Anda perlu memilih dokter yang punya jam terbang tinggi dalam melakukan tindakan filler.
Mengingat prosesnya yang tergolong mudah dan cepat, orang cenderung tak berpikir panjang untuk melakukan prosedur ini. Kalau sudah begini, tak menutup kemungkinan filler dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu.
Melihat hasil filler memang terasa adiktif. Siapa yang tidak ingin selalu tampil lebih muda daripada usia aslinya?
Pasien seringkali merasa ketergantungan terhadap injeksi filler. Namun, itu bukan berarti filler bersifat adiktif. Psikologis pasien yang merasa puas dengan hasil injeksi membuat mereka terus menerus ingin mengulang filler pada bagian wajah.
Ketika bentuk asli wajah perlahan kembali setelah melakukan filler, pasien akan cenderung melakukan filler lagi. Terlebih, jika mereka sudah menganggap hal itu sebagai sebuah kebutuhan.
Apa efek samping melakukan filler secara berulang?
Injeksi filler berbahan asam hialuronat biasanya tidak menimbulkan efek alergi, asalkan teregistrasi BPOM. Efek samping tindakan itu bisa terjadi karena kesalahan prosedur penyuntikan oleh dokter yang tidak berpengalaman.
Efek samping tersebut antara lain kematian jaringan kulit yang diinjeksi (nekrosis kulit), bahkan yang paling parah adalah kebutaan. Kehilangan penglihatan bisa terjadi jika infeksi filler masuk ke pembuluh arteri.
Oleh sebab itu, memilih dokter dengan jam terbang tinggi dan pengalaman itu sangat penting. Ditangani dengan dokter yang tidak berpengalaman, atau melakukan filler berulang tanpa petunjuk dokter bisa meningkatkan risiko overfilled face syndrome, di mana bentuk wajah menjadi aneh dan tidak proporsional.
Ada banyak kasus yang dirujuk ke saya untuk ditangani lebih lanjut. Biasanya, pasien ini sebelumnya ditangani oleh dokter yang tidak berpengalaman.
Tips aman melakukan filler secara berulang
Satu hal yang paling penting dalam tindakan injeksi filler adalah dokter yang menangani Anda. Anda perlu memastikan kompetensi dan kualitas dokter sebelum melakukan filler.
Biasanya, dokter yang berpengalaman dengan jam terbang tinggi dan sertifikasi yang mumpuni mempengaruhi harga filler per-cc-nya. Karena itu saran saya, jangan terlalu cepat tergiur dengan harga miring yang ditawarkan klinik kecantikan.
Anda harus menyadari bahwa harga yang mahal biasanya dibarengi dengan kualitas pengerjaan filler. Hal tersebut tentu mampu dilakukan oleh dokter yang memiliki jam terbang tinggi.
Memang, menentukan kualitas dokter tidak selalu mudah karena pengerjaan filler juga sangat tergantung pada keahlian serta bakat. Namun, cara yang paling mudah adalah dengan melihat sertifikasi apa saja yang sudah diterima dokter tersebut.
Selain itu, pelatihan apa saja yang sudah diikuti dokter hingga dianggap mumpuni melakukan tindakan filler. Langkah ini sangat penting demi menjamin kepuasan Anda sebagai pasien.
Jangan ragu untuk menanyakan kompetensi si dokter. Anda bisa mencari tahu profil dokter di internet atau bertanya langsung kepada pihak yang bersangkutan.
Selain itu, penting untuk memastikan kualitas produk filler yang digunakan. Filler harus terdaftar BPOM dan punya kualitas baik.
[embed-health-tool-bmi]