Bagi para orangtua yang memiliki anak perempuan yang baru saja mengalami menstruasi mungkin sering bingung, bagaimana membantu mereka, terutama saat kram perut terjadi. Tidak perlu khawatir, Anda bisa membantu meringankan nyeri haid anak dengan beberapa cara di bawah ini.
Tips meringankan nyeri haid anak
Beberapa remaja mungkin merasakan pengalaman yang cukup tidak menyenangkan ketika menstruasi tiba. Salah satunya adalah nyeri haid yang mengganggu.
Kram perut akibat menstruasi terjadi karena adanya zat yang menyerupai hormon, yaitu prostaglandin, yang memicu kontraksi otot. Akibatnya, rasa sakit pun muncul. Jika kadar zat tersebut meningkat di dalam darah, biasanya rasa nyeri yang dirasakan pun semakin parah.
Hal ini dikarenakan kontraksi yang terlalu kuat dapat menekan pembuluh darah terdekat di sekitarnya. Apabila hal ini terjadi, pasokan oksigen ke rahim pun berkurang dan menambah rasa sakit pada anak Anda.
Seperti yang dilansir dari laman Cleveland Clinic, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk membantu meringankan nyeri haid pada anak.
1. Meringankan nyeri haid anak dengan olahraga
Anda bisa mengajak sang putri untuk berolahraga sebagai salah satu cara membantu mereka untuk meringankan nyeri haid. Akan tetapi, cara ini mungkin akan sulit karena kram perut bisa jadi menghambat aktivitasnya.
Dengan kondisi demikian, maka disarankan aktivitas olahrag dilakukan sebelum dan saat menstruasi tiba. Hal ini telah terbukti bisa mengurangi gejala nyeri haid yang mengganggu anak.
Menurut sebuah penelitian dari Journal of Education and Health Promotion, orang yang rutin berolahraga tiga kali dalam seminggu mengalami penurunan rasa sakit.
Anda bisa mengajak anak untuk melakukan olahraga yang ringan saja. Misalnya, berjalan santai di pagi hari selama 15 menit atau melakukan gerakan yoga selama 30 menit pun dapat membantu.
2. Mandi air hangat
Setelah berolahraga, Anda bisa menyiapkan air hangat untuk meringankan nyeri haid yang dialami oleh anak Anda. Dengan begitu, otot-otot panggul anak pun terasa lebih rileks dan membuat mereka lebih santai.
Selain itu, Anda bisa menambahkan minyak esensial untuk meningkatkan penghilang rasa sakit dari air hangat, seperti lavender atau mawar.
Biarkan anak mandi dalam waktu yang mungkin lebih lama daripada biasanya, seperti 15 menit agar mereka bisa memperoleh manfaat yang lebih maksimal.
Anda pun bisa mengaplikasikan kehangatan untuk mengurangi rasa sakit dengan meletakkan bantal pemanas pada daerah panggul mereka. Namun, perlu diingat untuk menjaga suhu bantal agar tidak terlalu panas dan membakar kulit anak Anda.
3. Memberikan anak kenyamanan penuh
Pada saat anak merasakan kram perut saat menstruasi, mungkin Anda perlu lebih bersantai dan tidak terlalu menekan mereka. Maksudnya, berikan waktu untuk bersantai untuk meringankan nyeri haid yang dialami oleh anak Anda.
Biasanya, hari-hari pertama menstruasi tiba, tingkat keparahan kram perut cukup serius. Mungkin anak membutuhkan waktu sendiri dan Anda bisa mengabulkan keinginannya tersebut.
Selain itu, Anda bisa membiarkan mereka bersantai di depan televisi sambil minum secangkir teh hangat yang dapat membuat perut lebih nyaman.
Dengan begitu, mungkin mereka bisa melupakan rasa sakit yang saat itu sedang dialami meskipun hanya sebentar.
Membantu meringankan nyeri haid yang dialami oleh anak adalah salah satu tugas orangtua agar aktivitas harian mereka tidak terganggu. Namun, jika rasa sakitnya tidak kunjung mereda, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
4. Minum obat pereda nyeri
Cara terakhir bagi orangtua membantu meringankan nyeri haid pada anak adalah memberikan obat pereda nyeri kepada mereka, seperti ibuprofen.
Ibuprofen merupakan jenis obat NSAID yang sangat sering digunakan untuk meredakan nyeri dan demam. Obat yang satu ini dipercaya cukup efektif mengurangi rasa sakit ketika menstruasi karena mampu menghentikan prostaglandin yang dihasilkan oleh tubuh.
Biasanya, para remaja dapat minum ibuprofen sebanyak 400 miligram empat kali sehari. Apabila rasa nyeri tidak kunjung mereda, mungkin Anda dapat berkonsultasi dengan dokter.
[embed-health-tool-vaccination-tool]