backup og meta

Kenapa Sit Up Tidak Bisa Menghilangkan Lemak Perut?

Kenapa Sit Up Tidak Bisa Menghilangkan Lemak Perut?

Memiliki timbunan lemak di perut dapat membuat kita merasa kurang percaya diri dan berusaha menghilangkannya. Salah satunya adalah dengan berolahraga seperti sit up dengan harapan dapat menghilangkan lemak di perut.

Metode pembakaran lemak dengan berolahraga fokus pada bagian tubuh tertentu dikenal dengan istilah one spot reduction. Benarkah metode tersebut ampuh?

Kenapa sit up dan metode one spot reduction lainnya tidak efektif

Olahraga hanya fokus pada bagian tubuh tertentu merupakan mitos yang paling terkenal dalam upaya penurunan lemak tubuh. Metode ini sering kali diperkenalkan dalam olahraga dengan beberapa variasi gerakan. Namun sebenarnya semua gerakan tersebut tidak mencukupi baik dari segi intensitas atau waktu yang direkomendasikan untuk aktivitas fisik.

Jika Anda hanya melakukan metode olahraga ini tanpa mencukupi kebutuhan aktivitas fisik, maka kemungkinan besar tidak akan ada perubahan yang signifikan pada tubuh Anda.

Kesalahpahaman dari metode one spot reduction adalah Anda akan diminta melatih otot pada bagian tubuh tertentu untuk menurunkan kadar lemak pada bagian tersebut. Meski terdengar masuk akal, namun fungsi tubuh dalam mengatur lapisan lemak sebetulnya tidak bekerja dengan cara demikian.

Metode olahraga ini mungkin dapat membantu metabolisme lemak di sekitar bagian yang dilatih, namun tidak terlalu signifikan. Jaringan lemak tubuh pun akan tetap ada sehingga efeknya hampir tidak terlihat. Maka, hanya melakukan sit up tidak serta merta dapat membakar lemak di perut saja. 

Alasan sit up tidak cukup ampuh hilangkan lemak perut

Salah satu metode olahraga one spot reduction yang terkenal dalam menghilangkan lemak perut adalah gerakan crunch atau sit up. Gerakan ini akan membantu meningkatkan massa otot sehingga menjadi lebih kuat, namun tidak akan signifikan untuk mengurangi lemak perut.

Hal ini dikarenakan saat kita melakukan sit-up, metabolisme lemak tidak hanya terjadi pada bagian perut saja melainkan di seluruh tubuh. Sehingga metabolisme lemak di sekitar perut saat kita melakukan sit-up hanyalah sebagian kecil saja dari proses metabolisme lemak tubuh secara keseluruhan.

Pada umumnya, pengurangan berbagai jaringan lemak tubuh bergantung pada seberapa banyak kalori yang kita bakar selama berolahraga. Hal ini bergantung pada waktu dan intesitas saat beraktivitas fisik. Berolahraga dengan metode one spot reduction yang hanya mengandalkan satu gerakan seperti sit-up cenderung kurang efektif dalam menurunkan berat badan dan membakar lemak pada bagian tubuh tertentu seperti perut.

Metode ini juga dapat berdampak cedera atau kelelahan otot pada bagian yang dilatih dalam waktu yang terlalu lama. Namun bukan berarti lemak pada bagian tubuh yang mengalami pengurangan lapisan lemak.

Selain itu, penyebab lainnya metode ini tidak berhasil adalah tubuh memiliki sistem pengaturan lapisan lemaknya tersendiri yang sebagian besar sudah ditentukan oleh genetik dan jenis kelamin seseorang.

Laki-laki cenderung memiliki penumpukan lemak di perut dan perempuan memiliki penumpukan lemak di sekitar paha sehingga akan sangat sulit menghilangkan lemak dengan bagian tersebut. Namun penurunan lapisan lemak secara keseluruhan masih dapat dilakukan.

Metode apa yang efektif untuk menghilangkan lemak tubuh?

Sama halnya dengan saat mengonsumsi makanan, tubuh akan menerima kalori dan didistribusikan ke seluruh bagian tubuh. Membakar lemak yang efektif juga hanya dapat dilakukan dengan olarhaga secara keseluruhan.

Jika Anda ingin menghilangkan lemak pada perut, Anda harus menurunkan persentase lemak tubuh Anda secara keseluruhan terlebih dahulu. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi kadar lemak tubuh secara efektif:

1. Menerapkan pola hidup sehat

Ini dilakukan dengan cara menjaga pola asupan makanan untuk mengatur kalori yang tersimpan, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk mencegah kenaikan berat badan sekaligus mengurangi kalori berlebih di dalam tubuh. Baik menjaga pola asupan dan aktivitas fisik yang cukup sangat berperan dalam menentukan persentase lemak tubuh.

2. Olahraga dengan gerakan yang bervariasi  

Gerakan bervariasi akan membantu membakar lemak tubuh secara keseluruhan sehingga dapat mengurangi presentase lemak tubuh lebih efektif sekaligus meningkatkan kebugaran tubuh lebih baik dibandingkan hanya gerakan tertentu saja.

3. Tingkatkan intensitas olahraga

Peningkatan intensitas secara bertahap penting untuk dilakukan agar tubuh dapat membakar lemak lebih baik saat berolahraga dengan intensitas dan metabolisme oksigen yang lebih tinggi, terutama jika Anda melakukan olahraga kardio seperti berlari dan push-up.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Health Status, n.d. Why Spot Reducing Fat Is Impossible. [Online] Available at: https://www.healthstatus.com/health_blog/body-fat-percentage-calculation/why-spot-reducing-fat-is-impossible/ [Accessed June 2016].

Mcgarth, C., 2013. Myths and Misconceptions: Spot Reduction and Feeling the Burn. [Online] Available at: http://www.acefitness.org/acefit/healthy-living-article/59/3629/myths-and-misconceptions-spot-reduction-and/ [Accessed June 2016].

Oerum, S., 2016. Why spot reduction doesn’t work. [Online] Available at: http://thefitblog.com/why-spot-reduction-doesnt-work-and-how-to-lose-belly-fat/ [Accessed June 2016].

Rivas, A., 2015. Weight Loss Is A Whole-Body Thing, And Spot-Reducing Fat Doesn’t Work. [Online] Available at: http://www.medicaldaily.com/weight-loss-whole-body-thing-and-spot-reducing-fat-doesnt-work-317930 [Accessed June 2016].

Versi Terbaru

08/01/2021

Ditulis oleh Kemal Al Fajar

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Aprinda Puji


Artikel Terkait

Mengenal Skinny Fat, Kondisi Tubuh Kurus juga Gemuk

Bagaimana dan Dari Mana Lemak Tubuh Berasal?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Kemal Al Fajar · Tanggal diperbarui 08/01/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan