Kanker yang menyerang usus besar (kolon), rektum, atau keduanya, dikenal dengan sebutan kanker kolorektal. Berdasarkan data Globocan tahun 2018, kanker kolorektal merupakan jenis kanker terbanyak yang menempati peringkat keenam di Indonesia. Sebenarnya, adakah cara untuk mencegah kanker kolorektal alias kanker usus besar dan rektum ini?
Cara mencegah kanker usus besar dan rektum (kolorektal)
Tidak ada cara pasti memang untuk mencegah kanker kolorektal. Namun, ahli kesehatan berpendapat bahwa menghindari berbagai faktor risikonya bisa membantu. Berikut ini tindakan pencegahan kanker yang menyerang usus besar dan rektum, di antaranya:
1. Hati-hati saat menggunakan obat NSAID
Obat NSAID, seperti aspirin sering digunakan untuk meredakan rasa nyeri. Ternyata, bagi orang yang berisiko kanker pada saluran cerna, penggunaan obat jenis ini harus dibatasi. Pasalnya, aspirin dapat menimbulkan perdarahan dan bisul sehingga membuat risiko kanker kolorektal jadi lebih tinggi.
Jadi, cara mencegah kanker usus besar dan rektum yang bisa Anda terapkan adalah berhati-hati menggunakan aspirin. Sebaiknya, konsultasikan pada dokter lebih dahulu sebelum menggunakan obat.
2. Perbanyak konsumsi sayur dan buah, serta batasi makan daging
Makanan menjadi sumber nutrisi bagi sel-sel tubuh Anda. Agar sel tetap sehat, Anda harus mengonsumsi makanan yang sehat bergizi. Anda harus meningkatkan asupan sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Menurut studi yang diterbitkan pada American Association for Cancer Research menunjukkan bahwa kopi mengandung antioksidan, seperti polifenol bisa menurunkan risiko kanker karena mengurangi kerusakan oksidatif pada sel-sel di usus.
Tidak hanya itu, cara mencegah berkembangnya kanker usus besar dan rektum juga bisa diterapkan dengan membatasi konsumsi daging merah (daging sapi atau kambing) dan makanan yang dibakar.
Ilmuwan menemukan bahwa daging merah mengandung heterosiklik amina (HCA), yakni bahan kimia yang dihasilkan dari daging yang dimasak dengan suhu tinggi. Bahan kimia tersebut dapat meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jumlah banyak secara rutin.
Kemudian, orang-orang juga cenderung mengonsumsi daging olahan yang tinggi nitrat. Ketika dimakan, nitrat bisa berubah menjadi nitrosamin, yang sifatnya karsinogenik (memicu kanker). Zat karsinogenik juga ditemukan pada daging yang dibakar.
Supaya upaya pencegahan kanker usus besar dan rektum jadi lebih baik, porsi makanan juga harus dijaga dan penyajiannya harus sehat, seperti dikukus, ditumis, direbus, atau dipanggang.
3. Berhenti merokok, batasi alkohol, dan rutin olahraga
Zat karsinogenik juga ditemukan pada rokok dan alkohol. Oleh karena itu, jika Anda ingin mencegah kanker usus besar dan rektum, segera berhenti merokok dan kurangi kebiasaan minum alkohol.
Untuk wanita, tidak boleh minum lebih dari satu gelas alkohol per hari. Sementara untuk pria, tidak boleh lebih dari 2 gelas alkohol per hari. Kemudian, cobalah untuk membiasakan diri untuk olahraga setidaknya 30 menit setiap hari.
4. Ikuti skrining kanker
Risiko kanker kolorektal bisa sangat tinggi, jika Anda memiliki sindroma kanker keluarga. Kondisi ini menandakan bahwa Anda mewarisi mutasi gen tertentu sehingga lebih rentan memiliki polip di usus dan terkena kanker di kemudian hari. Salah satu tandanya adalah ada anggota keluarga, baik ibu atau ayah yang punya penyakit kanker.
Nah, jika Anda termasuk orang yang berisiko, cara mencegah kanker usus besar dan rektum yang paling ampuh adalah melakukan tes skrining secara rutin. Alasannya, lewat tes ini Anda dan dokter bisa mendeteksi adanya sel kanker usus maupun polip abnormal. Bagi Anda yang tidak punya risiko kanker keluarga, skrining kanker usus dan rektum bisa dilakukan secara rutin bila usia mencapai 50 tahun.
5. Kenali gejala kanker kolorektal
Mengenal gejala penyakit kanker ini lebih dalam, bisa membantu Anda mendeteksi adanya penyakit lebih awal. Tindakan ini termasuk cara mencegah kanker pada usus besar dan rektum agar tidak bertambah parah.
Gejala kanker kolorektal (usus besar dan atau rektum) yang umum terjadi, meliputi:
- Kebiasaan buang air besar berubah, mulai dari sering diare atau sembelit yang berlangsung lebih dari beberapa hari.
- Terjadi perdarahan pada rektum, kadang membuat feses jadi lebih gelap.
- Nyeri perut disertai perasaan perut terasa penuh.
- Tubuh sangat lemah dan berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas.
Jika Anda mengalami gejala kanker tersebut, segera konsultasi ke dokter untuk mengetahui bahwa penyebabnya adalah kanker atau masalah pencernaan lain.
[embed-health-tool-bmi]