Saat berlibur ke pantai, tabir surya tentu tidak boleh ketinggalan untuk dibawa. Tabir surya berfungsi melindungi kulit dari paparan sinar matahari agar kulit tak rusak. Namun, amankah ketika Anda menggunakan tabir surya yang sudah kedaluwarsa?
Masa kedaluwarsa tabir surya
Sama seperti produk skincare lainnya, tabir surya alias sunblock atau sunscreen pun memiliki masa habis pakai.
Umumnya, tabir surya diwajibkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memiliki masa kedaluwarsa hingga tiga tahun.
Beberapa tabir surya menyertakan tanggal kedaluwarsanya atau tanggal kapan produk ini tidak lagi efektif. Namun, setiap tabir surya mungkin memiliki formula yang berbeda, sehingga masa habis pakainya pun berbeda.
Bagaimana bila produsen tidak mencantumkan tanggal kedaluwarsa?
Bila sunscreen yang dibeli tidak mencantumkan masa kedaluwarsanya, sebaiknya catat kapan Anda beli produk tersebut.
Jika sudah melewati waktu tiga tahun atau mengalami perubahan secara tekstur dan bau, sebaiknya buang produk tersebut.
Ada banyak hal yang dapat mengubah tekstur, konsistensi, dan bau tabir surya, seperti panas.
Panas dapat menurunkan kualitas dan menghilangkan manfaat dari sunscreen. Itu sebabnya, tabir surya tidak disarankan disimpan di tempat yang terkena sinar matahari, seperti di dalam mobil.
Tanda-tanda tabir surya tidak dapat dipakai
Tabir surya mengandung sejumlah senyawa anorganik, seperit seng oksida atau titanium dioksida.
Beberapa zat ini yang berperan penting dalam melindungi kulit dari sinar matahari dengan menyerap atau memantulkan sinar ultraviolet (UV).
Selain itu, tabir surya memiliki kandungan lainnya, seperti minyak, lidah buaya, atau pengelmusi, yaitu senyawa yang mencampurkan minyak dan air menjadi satu.
Sayangnya, penyimpanan yang terlalu lama hingga tabir surya mencapai masa kedaluwarsa atau berada di tempat yang salah dapat mengubah zat tersebut.
Sebagai contoh, senyawa pengemulsi merupakan zat yang pertama kali akan berubah dan memengaruhi konsistensi tabir surya.
Ada pun ciri-ciri pengemulsi sunscreen yang sudah mencapai tanggal kedaluwarsa atau berubah antara lain:
- lebih cair,
- terasa kasar, atau
- tidak menempel dengan baik pada kulit.
Bila hal ini terjadi pada produk yang akan dipakai, segera hentikan penggunaan dan pilih sunscreen yang baru untuk melindungi kulit Anda dari paparan matahari.
Bagaimana dengan spray sunscreen?
Hingga saat ini, BPOM masih terus mengevaluasi keamanan dan tingkat efektivitas tabir surya semprot (spray sunscreen).
Hal yang mungkin perlu diperhatikan ketika menggunakan jenis tabir surya ini yaitu memastikan bahwa bau dari produk sama saat Anda beli.
Bila ragu, tanyakan kepada dokter atau ahli dermatologi terkait penggunaan spray suncreen dan bagaimana sebaiknya produk ini digunakan.
Efek samping memakai tabir surya kedaluwarsa
Semakin dekat usia tabir surya dengan tanggal kedaluwarsanya, kekuatan SPF di dalamnya pun akan menurun.
Alhasil, tabir surya tidak lagi efektif dalam melindungi kulit dari risiko terbakar, kerusakan, dan penuaan dini.
Terlebih lagi, penggunaan tabir surya yang sudah melewati masa habis pakai mungkin dapat memicu iritasi atau gatal pada kulit. Hal ini pun bisa memicu berbagai masalah kulit lainnya.
Tips menyimpan sunscreen
Guna menjaga tabir surya dalam kondisi baik dan memaksimalkan masa kedaluwarsa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Berikut ini beberapa tips menyimpan sunscreen agar tetap efektif, dilansir dari Mayo Clinic.
- Menjauhkan tabir surya dari panas yang berlebihan atau paparan sinar matahari langsung.
- Menempatkan wadah sunscreen di tempat yang teduh atau bungkus dengan kain.
- Membuat sunblock yang memiliki perubahan warna atau konsistensi.
- Menggunakan tabir surya tergantung pada ukuran tubuh hingga menutupi bagian tubuh yang terbuka.
Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli dermatologi guna memahami solusi yang tepat.