backup og meta

Infertilitas pada Pria

Infertilitas pada Pria

Masalah kesuburan alias infertilitas tidak hanya menghantui wanita, tetapi juga pria. Untuk mengetahui lebih jelas tentang penyebab dan cara menangani infertilitas pada pria, simak pembahasan berikut ini.

Ciri-ciri pria yang tidak subur

Ketidaksuburan atau infertilitas merupakan masalah yang bisa dialami wanita maupun pria. Infertilitas pada pria biasanya menandakan gangguan pada sistem reproduksi yang memengaruhi produksi sperma.

Dikutip dari Mayo Clinic, masalah kesuburan pada pria adalah penyebab susah hamil pada lebih dari sepertiga pasangan yang sedang menjalani program hamil.

Masalah kesuburan pada pria kerap kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Akan tetapi, Anda mungkin mengalami salah satu atau beberapa tanda berikut ini.

  • Testis bengkak. Nyeri, benjolan, atau pembengkakan pada testis bisa menandakan infeksi atau gangguan pada organ reproduksi yang memengaruhi produksi sperma.
  • Impotensi. Kesulitan untuk mengalami atau mempertahankan ereksi dapat menandakan masalah kesuburan pada pria.
  • Perubahan gairah seksual. Berkurangnya gairah seksual atau libido bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dan gangguan pada sistem reproduksi.
  • Penurunan jumlah rambut wajah atau tubuh. Kondisi ini dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi kesuburan pria.
  • Payudara membesar. Membesarnya ukuran payudara pria atau ginekomastia bisa menjadi tanda penurunan hormon testosteron.

Penyebab infertilitas pada pria

infertilitas pria

Berikut ini adalah beberapa penyebab umum infertilitas atau masalah kesuburan pada pria.

1. Kelainan sperma

Ciri-ciri sperma tidak sehat antara lain jumlah sperma sedikit, bentuk sperma abnormal, dan sperma tidak mampu berenang dengan baik.

Masalah pada sperma ini adalah penyebab utama dari infertilitas pada pria. Adapun, beberapa kelainan sperma yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut.

  • Oligospermia: jumlah sperma dalam air mani lebih rendah dari normal (kurang dari 15 juta sperma per mililiter).
  • Azoospermia: jumlah sperma pada air mani sangat sedikit atau tidak ada sama sekali.
  • Teratozoospermia: bentuk sperma yang tidak normal, seperti bentuk kepala, ekor, dan leher pada sel sperma yang aneh.
  • Asthenozoospermia: pergerakan sperma abnormal atau terlalu rendah sehingga tidak dapat mencapai dan membuahi sel telur.

2. Impotensi

Impotensi atau disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan seorang pria untuk melakukan ereksi.

Walau kondisi ini dapat dialami oleh pria pada usia berapa pun, disfungsi ereksi tetap dianggap tidak normal dan bisa memengaruhi kesuburan pria.

Di samping itu, impotensi juga bisa menandakan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit jantung, diabetes melitus, atau gangguan hormonal para pria.

3. Masalah ejakulasi

Masalah ejakulasi juga dapat menyebabkan infertilitas pada pria. Adapun, beberapa masalah ejakulasi yang umum terjadi adalah sebagai berikut.

  • Ejakulasi dini: ejakulasi lebih cepat dari yang diinginkan selama berhubungan sehingga bisa menimbulkan ketidakpuasan pada pasangan.
  • Ejakulasi retrograde: kondisi saat sperma tidak dikeluarkan melalui penis, tetapi masuk ke dalam kandung kemih saat ejakulasi.

4. Masalah testis

Gangguan yang berdampak pada testis juga merupakan penyebab masalah kesuburan pada pria. Berikut ini adalah beberapa contohnya.

  • Varikokel: pembesaran pembuluh darah vena pada satu sisi atau kedua sisi testis yang dapat mengganggu produksi sperma.
  • Torsio testis: kondisi darurat medis saat testis terpuntir. Kondisi ini bisa mengganggu aliran darah dan mengakibatkan kerusakan testis bisa tidak segera ditangani.
  • Trauma testis: cedera pada testis akibat benturan atau kecelakaan yang bisa memicu rasa sakit, pembengkakan, bahkan kerusakan permanen.

5. Prostatektomi

Prostatektomi (prosedur operasi untuk mengatasi kanker prostat) juga bisa menjadi salah satu penyebab infertilitas pada pria.

Ini karena prostatektomi akan mengangkat kelenjar prostat dan vesikula seminalis yang berfungsi untuk menghasilkan air mani yang membawa sel sperma.

Pria yang menjalani operasi ini mungkin akan kehilangan air mani dalam jumlah banyak. Kondisi ini bisa menyulitkan ejakulasi dan bahkan menimbulkan masalah kesuburan.

6. Diabetes

Diabetes bisa mengganggu kesuburan pria. Pasalnya, kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah ini bisa berdampak pada sistem reproduksi.

Sebagai contoh, diabetes dapat meningkatkan risiko terjadinya impotensi dengan memengaruhi kadar hormon testosteron sehingga menjadi lebih rendah.

Akibat testosteron yang menurun, libido ikut berkurang dan produksi sel sperma bisa terganggu.

Sering masturbasi memicu infertilitas pada pria?

Kebiasaan masturbasi tidak menyebabkan infertilitas pada pria. Namun, masturbasi yang berlebihan mungkin dapat menurunkan kualitas sperma. Ini lantaran tubuh butuh waktu 2–3 hari untuk memproduksi sel sperma baru dengan jumlah dan kualitas yang optimal.

Faktor risiko infertilitas pada pria

Selain kondisi atau penyakit tertentu, beberapa kebiasaan sehari-hari di bawah ini juga meningkatkan risiko gangguan kesuburan pria sehingga menjadi penyebab wanita susah hamil.

1. Berada di suhu panas

Paparan panas pada testis bisa mengganggu produksi sperma, sebab suhu ideal pembentukan sperma lebih rendah beberapa derajat daripada suhu normal tubuh.

Berendam air panas, memangku laptop, memakai celana terlalu ketat, atau duduk terlalu lama merupakan beberapa aktivitas yang mampu meningkatkan suhu pada sekitar area testis.

2. Alkohol dan kafein

Konsumsi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan berisiko menurunkan kualitas sperma, mengurangi gairah seksual, dan menyebabkan impotensi.

3. Merokok

Hampir sama dengan pengaruh dari alkohol, zat-zat beracun dalam rokok dapat menyebabkan kerusakan pada sel sperma yang sehat.

Merokok juga kemungkinan akan mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh yang berujung pada masalah kesuburan pada pria.

4. Obesitas

Pria dengan berat badan berlebih memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami kelainan sperma, seperti jumlah sperma lebih sedikit dan pergerakan sperma yang buruk.

Pasalnya, lemak yang berlebihan di dalam tubuh bisa mengubah testosteron menjadi estrogen. Kelebihan estrogen dalam tubuh pria dapat menyebabkan penurunan kualitas sperma.

Diagnosis infertilitas pada pria

Untuk mendiagnosis masalah kesuburan pada pria, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan di bawah ini.

  • Anamnesis. Dokter akan mengajukan pertanyaan seputar riwayat kesehatan serta gaya hidup, yang mencakup kehidupan seksual, kebiasaan merokok, dan konsumsi obat-obatan.
  • Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan pada area genital dapat dilakukan untuk mencari tahu penyebab infertilitas, seperti varikokel atau kelainan testis.
  • Analisis semen. Pemeriksaan pada sampel air mani bisa dilakukan untuk mengetahui seberapa baik jumlah, bentuk, dan pergerakan sel sperma.
  • Pemeriksaan hormon. Tes darah bisa dilakukan untuk memeriksa kadar hormon yang memengaruhi produksi sperma, seperti testosteron, FSH (follicle-stimulating hormone), dan LH (luteinizing hormone).
  • USG skrotum. Tes pencitraan pada skrotum atau kantong buah zakar bertujuan untuk memeriksa struktur organ reproduksi pria, terutama testis dan saluran sperma.

Penanganan infertilitas pada pria

turun berok dan kesuburan pria

Penanganan infertilitas pada pria akan tergantung pada penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa metode yang umumnya disarankan oleh dokter.

1. Perubahan gaya hidup

Pada kasus infertilitas yang ringan, umumnya dokter akan menyarankan pasein untuk menghentikan perilaku yang tidak sehat, seperti merokok dan minum alkohol secara berlebihan.

Hal ini juga perlu dibarengi dengan penerapan gaya hidup sehat, meliputi pola makan sehat dan seimbang serta berolahraga rutin untuk membantu meningkatkan kualitas sperma.

2. Obat-obatan

Dokter akan meresepkan obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan produksi sperma serta mengatasi gangguan hormonal yang menjadi penyebab masalah kesuburan pada pria.

Beberapa jenis obat kesuburan pria yang umumnya digunakan yakni clomiphene citrate dan anastrozole untuk merangsang produksi testosteron dan meningkatkan jumlah sperma. 

3. Operasi

Jika ada masalah struktural, seperti varikokel dan penyumbatan pada saluran sperma, prosedur bedah mungkin diperlukan untuk memperbaiki kelainan tersebut.

4. Teknologi reproduksi berbantuan

Prosedur yang juga dikenal sebagai assisted reproductive technology (ART) ini dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesuburan pada kebanyakan pasangan suami-istri.

Dokter akan terlebih dahulu mengambil sperma melalui ejakulasi normal atau prosedur operasi.

Kemudian, dokter dapat mengusahakan pembuahan sel telur melalui inseminasi intrauterin (IUI) atau fertilisasi in vitro (IVF).

Dengan diagnosis dan penanganan yang sesuai, banyak kasus infertilitas pada pria bisa diatasi dengan baik.

Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter bila Anda sudah mencoba memiliki anak dengan metode alami, tetapi pasangan belum kunjung hamil.

Kesimpulan

  • Infertilitas pada pria bisa disebabkan kelainan sperma, disfungsi ereksi, masalah testis, efek samping operasi prostat, dan diabetes.
  • Dokter bisa melakukan sejumlah tes untuk mendiagnosis masalah kesuburan pada pria, seperti analisis semen, pemeriksaan hormon, hingga USG skrotum.
  • Perubahan gaya hidup, obat-obatan, operasi, atau teknologi reproduksi berbantuan (ART) dapat dilakukan untuk meningkatkan peluang kehamilan.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Infertility. (2023). World Health Organization. Retrieved September 26, 2024, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infertility

Infertility: Frequently asked questions. (2024). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved September 26, 2024, from https://www.cdc.gov/reproductive-health/infertility-faq/

Male infertility. (2019). Johns Hopkins Medicine. Retrieved September 26, 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/male-infertility

Infertility in men. (2023). Better Health Channel. Retrieved September 26, 2024, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/ConditionsAndTreatments/infertility-in-men

Premature ejaculation. (2023). Urology Care Foundation. Retrieved September 26, 2024, from https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/p/premature-ejaculation

Testicular trauma. (2023). Urology Care Foundation. Retrieved September 26, 2024, from https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/t/testicular-trauma

Retrograde ejaculation. (2022). Mayo Clinic. Retrieved September 26, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/retrograde-ejaculation/symptoms-causes/syc-20354890

Low sperm count. (2022). Mayo Clinic. Retrieved September 26, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/low-sperm-count/symptoms-causes/syc-20374585

Does male masturbation affect fertility? (2023). Mayo Clinic. Retrieved September 26, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/male-infertility/expert-answers/male-masturbation/faq-20058426

High blood sugar and male infertility. (2019). Your Fertility. Retrieved September 26, 2024, from https://www.yourfertility.org.au/high-blood-sugar-and-male-infertility

Versi Terbaru

17/10/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Mengenal Ragam Alat Tes Kesuburan pada Pria dan Wanita

Bisakah Motilitas Sperma Rendah Menurunkan Kesuburan Pria?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan