backup og meta
Kategori

1

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Penyebab dan Gejala Seseorang Mengalami Hamil Palsu (Pseudocyesis)

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Adinda Rudystina · Tanggal diperbarui 14/04/2023

    Penyebab dan Gejala Seseorang Mengalami Hamil Palsu (Pseudocyesis)

    Hamil palsu atau pseudocyesis adalah kondisi yang membuat seorang wanita percaya bahwa dirinya hamil, padahal tidak. Ia bahkan memiliki banyak gejala umum dari kehamilan. Namun, ini tidak disebabkan oleh keguguran. Dalam hamil palsu, wanita tersebut memang tidak sedang hamil dan tidak pernah ada bayi. Meskipun demikian, gejala dapat bertahan cukup lama untuk membuat seorang wanita, dan bahkan orang di sekitarnya, percaya bahwa dia hamil.

    Apa yang menyebabkan kondisi hamil palsu?

    Baru-baru ini, dokter mulai memahami bahwa masalah psikologis dan fisik merupakan akar dari pseudocyesis. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, dokter menduga bahwa faktor psikologis mungkin mengelabui tubuh untuk “berpikir” bahwa kehamilan memang terjadi.

    Ketika seorang wanita merasakan keinginan atau bahkan ketakutan yang kuat akan kehamilan, maka otak wanita tersebut salah menginterpretasikan sinyal sebagai kehamilan, dan memicu pelepasan hormon, seperti estrogen dan prolaktin, yang dapat menyebabkan gejala kehamilan yang sebenarnya. Beberapa peneliti telah menyatakan bahwa kemiskinan, kurangnya pendidikan, pelecehan seksual, atau masalah hubungan mungkin memainkan peran dalam memicu hamil palsu.

    Apa saja gejala dari hamil palsu?

    Pseudocyesis sering menyerupai kehamilan yang sesungguhnya, dalam segala hal, kecuali kehadiran jabang bayi. Pada semua kasus pseudocyesis yang terjadi, wanita benar-benar yakin bahwa ia hamil. Secara fisik, gejala yang paling umum adalah perut yang buncit, mirip seperti sedang mengandung bayi. Perut dapat mulai membesar seperti halnya kehamilan ketika bayi mulai tumbuh dan berkembang. Selama hamil palsu, pembesaran perut ini bukan disebabkan oleh adanya bayi, melainkan disebabkan oleh penumpukan:

    • Gas
    • Lemak
    • Kotoran
    • Air seni

    Ketidakteraturan siklus menstruasi wanita adalah gejala fisik kedua yang paling umum. Sekitar setengah dari wanita yang mengalami hamil palsu melaporkan adanya perasaan bayi bergerak. Banyak dari mereka juga mengatakan bahwa ada juga perasaan bayi menendang, meskipun pada kenyataannya tidak pernah ada bayi di sana. Gejala lain yang dapat terjadi pada kehamilan palsu mirip dengan gejala hamil yang sebenarnya, yaitu:

    • Morning sickness dan muntah
    • Payudara nyeri
    • Perubahan payudara (termasuk ukuran dan pigmentasi)
    • Laktasi, payudara mengeluarkan air susu
    • Berat badan naik
    • Pusar mencuat keluar
    • Nafsu makan meningkat
    • Pembesaran uterus
    • Pelunakan serviks

    Gejala ini sangat menyerupai keadaan wanita yang benar-benar hamil, sehingga dokter terkadang dapat tertipu.

    Tes untuk mendeteksi kondisi hamil palsu

    Untuk menentukan apakah seorang wanita mengalami hamil palsu, biasanya dokter akan mengevaluasi gejalanya, yaitu dengan melakukan pemeriksaan panggul dan USG perut. Tes yang sama digunakan untuk merasakan dan melihat bayi yang belum lahir selama kehamilan normal

    Dalam kasus kehamilan palsu, tidak akan ada bayi yang terlihat pada USG, dan tidak akan ada detak jantung. Terkadang, dokter memang akan menemukan beberapa perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan, seperti rahim yang membesar dan leher rahim yang melunak. Tes urin kehamilan akan selalu negatif dalam kasus ini, dengan pengecualian adanya kanker langka yang memproduksi hormon yang mirip dengan kehamilan. Kondisi medis tertentu yang dapat meniru gejala kehamilan adalah kehamilan ektopik, obesitas morbid, dan kanker. Kondisi ini mungkin dapat dilihat dengan tes.

    Apakah ada pengobatan untuk kondisi hamil palsu?

    Sebenarnya, menunjukkan bukti bahwa seorang wanita benar-benar tidak hamil, melalui teknik penggambaran seperti USG, adalah cara yang paling sukses untuk membuat hamil palsu ini berakhir. Hamil palsu tidak dianggap sebagai masalah fisik, melainkan psikologis, sehingga tidak ada rekomendasi umum untuk mengatasinya dengan obat-obatan. Tetapi, jika seorang wanita mengalami gejala seperti menstruasi tidak teratur, obat dapat diresepkan.

    Hamil palsu nampaknya berlangsung pada wanita yang mengalami ketidakstabilan psikologis. Untuk itu, mereka harus dirawat dengan seorang psikoterapis untuk pengobatan.

     

    BACA JUGA:

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Adinda Rudystina · Tanggal diperbarui 14/04/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan