backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Vitamin dan Mineral yang Berpotensi "Menyuburkan" Sperma

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 19/04/2022

    Vitamin dan Mineral yang Berpotensi "Menyuburkan" Sperma

    Apabila Anda sedang mengalami masalah kesuburan, konsumsi vitamin “penyubur” sperma bisa membantu untuk meningkatkan kualitas sperma. Apa saja jenis vitaminnya dan seberapa ampuh dalam membantu mengatasi masalah kesuburan pria?

    Apakah ada yang dinamakan vitamin penyubur sperma?

    Keberhasilan pembuahan bukan hanya ditentukan dari faktor kesuburan wanita, melainkan juga berhubungan dengan kesuburan pria.

    Apabila seorang pria memiliki masalah kesuburan, misalnya kualitas sperma yang kurang baik, kemungkinan besar pasangannya tidak bisa mengalami kehamilan.

    Hal tersebut juga diungkapkan pada riset terbitan The Journal of Urology tahun 2007. Studi ini mencatat sekitar satu dari tiga pasangan yang sulit memiliki anak disebabkan kualitas sperma pasangan pria yang kurang baik. 

    Kualitas sperma dapat dipengaruhi oleh banyak hal seperti genetik, riwayat kesehatan, kebugaran, penyakit, dan pola makan.

    Meskipun ketidaksuburan pria tidak selalu dapat diobati, tetapi masih dapat ditingkatkan dengan diet sehat, rutin olahraga, atau minum suplemen tertentu. 

    Oleh sebab itu, banyak pria mencari vitamin penyubur sperma saat ini. Dari sejumlah studi ilmiah, konsumsi beberapa jenis vitamin memang diketahui berpotensi meningkatkan kualitas sperma. 

    Jenis-jenis vitamin penyubur sperma

    Beberapa penelitian menyarankan sejumlah vitamin untuk meningkatkan kualitas sperma, di antaranya sebagai berikut.

    1. Vitamin C

    Salah satu kandungan aktif yang berperan penting dalam meningkatkan kesuburan pria adalah vitamin C

    Vitamin penyubur sperma ini mengandung antioksidan sehingga dapat membantu Anda mengurangi dampak buruk dari stres oksidatif

    Stres oksidatif adalah kondisi ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan di dalam tubuh yang mengarah pada kerusakan sel. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kadar reactive oxygen species (ROS).

    Terjadinya stres oksidatif  secara terus-menerus dapat meningkatkan kemungkinan seorang pria untuk mengalami masalah kesuburan.

    Antioksidan yang bisa Anda dapatkan dari vitamin C sangat penting untuk menghalau segala jenis dampak buruk yang mungkin diberikan oleh ROS.

    Riset yang diterbitkan dalam Genetic Testing and Molecular Biomarkers (2012) menjelaskan bahwa kandungan vitamin C dalam vitamin untuk mendukung kesuburan bisa membantu meningkatkan produksi sperma

    Penelitian lain di dalam Journal of Medicinal Food (2006) menyebut vitamin C juga dapat berfungsi mengurangi jumlah sperma yang tidak sehat di dalam testis.

    2. Vitamin D

    Kelebihan vitamin D

    Vitamin D mampu meningkatkan kadar testosteron di dalam tubuh. Tinggi-rendahnya kadar hormon testosteron sangat memengaruhi kualitas sperma. 

    Riset yang diterbitkan di dalam Human Reproduction (2011) menerangkan bahwa mengonsumsi vitamin D bisa meningkatkan motilitas atau pergerakan sperma. Dengan begitu, sperma lebih cepat untuk membuahi sel telur.

    Namun, bukti vitamin D bisa merupakan zat gizi “penyubur sperma” belum kuat. Peneliti masih perlu melakukan eksperimen lebih lanjut. 

    Selain mengonsumsi suplemen, Anda bisa mendapatkan asupan vitamin D di dalam makanan yang Anda konsumsi sehari-hari, di antaranya sebagai berikut.

    • Keju
    • Yoghurt
    • Jamur
    • Hati sapi
    • Kuning telur
    • Ikan salmon, makerel, tuna
    • Susu

    3. Seng (Zink)

    Selain vitamin, terdapat pula mineral yang dapat meningkatkan kualitas sperma pria, yakni seng.

    Seng merupakan salah satu mineral yang bisa didapatkan dari daging, ikan, dan juga telur.  Kegunaan seng untuk mengatasi ketidaksuburan pria sudah sejak lama diteliti oleh para ahli.

    Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Renal Failure menyatakan bahwa pria yang mengonsumsi suplemen penyubur sperma dengan kandungan seng mengalami peningkatan kadar hormon testosteron dan produksi jumlah sperma.

    Untuk menambah asupan seng, Anda bisa mengonsumsi sejumlah makanan berikut ini.

    • Tiram.
    • Kerang.
    • Daging merah.
    • Kepiting dan lobster.
    • Gandum utuh.
    • Sereal.
    • Kacang-kacangan dan biji-bijian.
    • Produk olahan susu.

    4. Folat

    asam folat untuk promil

    Mengonsumsi suplemen penyubur sperma yang mengandung asam folat juga baik untuk membantu meningkatkan kesuburan pria. 

    Riset di dalam jurnal Fertility and Sterility (2001) menjelaskan kadar folat yang rendah bisa memengaruhi DNA sperma dan produksi jumlah sperma.

    Para peneliti menemukan bahwa pria dengan masalah kesuburan yang mengonsumsi 5 mg asam folat sehari dan 66 mg seng sulfat sehari selama 26 minggu mengalami peningkatan 74% jumlah sperma sehat.

    Anda bisa mendapatkan zat gizi ini melalui makanan selain suplemen. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang memiliki kandungan folat yang baik untuk kesehatan pria.

  • Sayuran hijau, misalnya bayam, asparagus, dan selada romaine.
  • Buah-buahan segar, khususnya buah jeruk.
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian.
  • Gandum utuh.
  • Sereal.
  • Produk yang kaya akan tepung, misalnya roti dan pasta.
  • Cara menyuburkan sperma yang tepat

    Anda perlu mencari tahu terlebih dahulu apa penyebab ketidaksuburan pada pria sebelum mengonsumsi vitamin penyubur sperma.

    Cara penanganan masalah kesuburan berbeda-beda tergantung pada penyebabnya. Anda perlu menjalani pemeriksaan medis terlebih dahulu dengan dokter andrologi.

    Dari hasil diagnosis, dokter dapat menentukan pengobatan yang sesuai dengan penyebab masalah ketidaksuburan yang Anda alami. 

    Konsultasikan juga kepada dokter terkait suplemen atau vitamin penyubur sperma seperti apa yang aman untuk Anda konsumsi.

    Kemudian menerapkan pola hidup yang sehat juga bisa membantu meningkatkan kualitas sperma. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 19/04/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan