Proses fermentasi pada makanan diklaim baik untuk kesehatan pencernaan. Salah satu jenis fermentasi yang digunakan pada berbagai jenis makanan adalah fermentasi asam laktat.
Apa itu fermentasi asam laktat?
Fermentasi asam laktat adalah proses pemecahan gula atau glukosa pada suatu makanan menggunakan bakteri tertentu sehingga menghasilkan zat bernama asam laktat.
Jenis bakteri asam laktat yang digunakan di antaranya Lactobacillus, Lactococcus, dan Leuconostocs. Namun, bakteri Lactobacillus yang paling sering digunakan.
Jangan khawatir, bakteri ini merupakan bakteri baik atau probiotik yang memberikan beragam manfaat untuk kesehatan.
Berikut beberapa kegunaan fermentasi asam laktat.
- Mengawetkan bahan makanan.
- Menambah cita rasa dan tekstur.
- Mencegah kontaminasi bakteri jahat penyebab keracunan makanan.
Proses fermentasi asam laktat
Proses fermentasi dimulai dari memastikan bahan makanan bersih.
Makanan dan bakteri dimasukkan ke wadah kedap udara. Beberapa jenis makanan perlu direndam ke dalam air garam, seperti sayur-sayuran.
Setelah itu, bahan makanan dibiarkan selama beberapa hari hingga beberapa bulan.
Terakhir, makanan disimpan di tempat yang sejuk agar proses fermentasi melambat dan mencegah pembusukan.
Bahan makanan dan bakteri harus diletakkan ke wadah kedap udara agar tidak ada oksigen di dalamnya.
Mengutip studi terbitan Molecules (2021) bakteri asam laktat merupakan bakteri anaerobik atau hidup tanpa oksigen.
Bakteri ini membantu melawan bakteri jahat penyebab makanan membusuk.
Wadah kedap udara juga mencegah makanan tercemar bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan pembusukan.
Saat makanan dibiarkan, bakteri akan memecah kandungan gula pada makanan. Proses ini memproduksi kandungan asam laktat dan gas karbondioksida.
Kadar oksigen di dalamnya pun akan berkurang sehingga probiotik akan tumbuh dan berkembang biak lebih banyak lagi.