Definisi pseudogout
Apa itu pseudogout?
Pseudogout adalah jenis arthritis (peradangan sendi) yang terjadi akibat endapan kristal kalsium prosfosfat.
Radang sendi ini memiliki banyak sebutan lain, yakni calcium pyrophosphate deposition disease (CPPD) atau “false gout‘ alias asam urat palsu. Disebut demikian karena gejalanya mirip asam urat tapi penyebab yang mendasarinya berbeda.
Sendi yang paling sering terkena adalah sendi lutut. Namun, penyakit ini juga bisa menyerang sendi tubuh lainnya yang berada di pergelangan kaki, pergelangan tangan, siku, atau bahu.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Pseudogout adalah masalah kesehatan yang bisa semua usia. Akan tetapi, lebih sering menyerang orang berusia lanjut. Hampir setengah jumlah keseluruhan kasus menunjukkan bahwa penderitanya berusia di atas 85 tahun.
Tanda-tanda & gejala pseudogout
Berikut ini adalah berbagai gejala yang umumnya menyerang penderita pseudogout.
- Nyeri sendi yang muncul secara mendadak dan berulang.
- Area dekat sendi menjadi bengkak, hangat dan lembut ketika disentuh.
- Sendi yang terkena terlihat kemerahan.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter. Setiap orang sangat mungkin menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Bahkan, ada pula yang mengalami gejala yang tidak tercantum pada penjelasan di atas.
Penyebab pseudogout
Melansir laman Cleveland Clinic, penyebab pseudogout adalah adanya pembentukan kristal kalsium pirofosfat dihidrat abnormal pada tulang rawan atau pada cairan sendi (cairan sinoval).
Adanya kristal ini menyebabkan munculnya serangan tiba-tiba yang mirip dengan asam urat. Terbentuknya kristal abnormal pada tulang rawan atau cairan sendi sering kali tidak diketahui secara pasti.
Namun, beberapa di antaranya berkaitan dengan gangguan kesehatan seperti berikut.
- Cedera pada sendi.
- Hiperparatiroidisme (kelenjar paratiroid yang terlalu aktif).
- Hipomagnesemia (kadar magnesium yang terlalu rendah).
- hipofosfatasia (kadar fosfat yang terlalu rendah).
- hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang tidak menghasilkan hormon sesuai kebutuhan).
- hemokromatosis (kadar zat besi yang terlalu berlebihan).
Di samping itu, pembentukkan kristal kalsium yang abnormal juga mungkin bersifat turun-menurun, yakni diwariskan orangtua ke anak-anaknya.
Faktor-faktor risiko pseudogout
Pseudogoat bisa menyerang siapa saja. Namun, beberapa orang mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini karena berbagai faktor.
- Usia yang lebih tua. Risiko CPPD meningkat seiring menuanya usia seseorang.
- Trauma sendi. Kondisi cedera serius atau efek samping pembedahan, bisa meningkatkan risiko terjadinya pembentukan kristal pada tulang rawan.
- Kelainan genetik. Asam urat palsu bisa saja terjadi karena diturunkan oleh orangtuanya. Biasanya, ini menyerang orang yang berusia muda.
- Ketidakseimbangan mineral. Orang yang memiliki kadar kalsium atau zat besi berlebihan dalam darahnya berisiko dengan penyakit ini. Begitu juga dengan orang yang terlalu rendah kadar magnesium dalam tubuhnya.
Komplikasi pseudogout
Penumpukan kristal pada tulang rawan atau cairan sendi, dapat menyebabkan kerusakan sendi jika tidak diobati atau diobati namun dengan cara yang tidak tepat.
Sendi yang rusak ini bisa menyerupai gejala rematik atau osteoarthritis seperti berikut ini.
- Nyeri, kemerahan, dan pembengkakan pada area yang terkena.
- Sendi terasa kaku, biasanya memburuk di pagi hari atau setelah beristirahat.
- Tubuh lelah, demam, dan nafsu makan memburuk.
Diagnosis & pengobatan pseudogout
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Tanda dan gejala pseudogout dapat menyerupai gejala asam urat dan jenis radang sendi lainnya, sehingga tes laboratorium dan pencitraan biasanya diperlukan untuk memastikan diagnosis.
Tes laboratorium
Tes darah dapat memeriksa masalah dengan kelenjar tiroid dan paratiroid Anda, serta berbagai ketidakseimbangan mineral yang telah dikaitkan dengan kondisi CPPD.
Dokter Anda mungkin menarik sampel cairan dari sendi Anda yang terkena dengan jarum untuk menguji keberadaan kristal.
Tes pencitraan
Sinar-X dari sendi Anda yang terkena sering kali dapat mengungkapkan kerusakan sendi dan endapan kristal pada tulang rawan.
Apa saja pilihan pengobatan saya untuk pseudogout?
Penyakit asam urat palsu tidak bisa disembuhkan. Itu artinya, orang yang memiliki kondisi ini akan terus memilikinya seumur hidup.
Meski begitu, ada berbagai perawatan yang bisa memnbantu mengendalikan keparahan gejala dan meningkatkan fungsi sendi.
Minum obat
Obat pereda nyeri tanpa resep umumnya tidak cukup efektif untuk mengatasi gejala. Oleh karena itu, dokter akan meresepkan obat berikut ini.
- Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID). Contoh obat yang masuk dalam golongan ini adalah naproxen (Anaprox, Naprosyn, lainnya) dan indometasin (Indocin). Namun, obat ini bisa menyebabkan perdarahan lambung dan gangguan ginjal pada orang yang lebih tua.
- Colchicine. Pil dosis rendah obat asam urat ini juga efektif untuk pseudogout. Jika Anda sering mengalami asam urat palsu, dokter Anda mungkin menyarankan agar Anda mengonsumsi colchicine setiap hari.
- Kortikosteroid. Jika Anda tidak dapat mengonsumsi NSAID atau colchicine, dokter Anda mungkin menyarankan untuk mengonsumsi pil kortikosteroid, seperti prednison, untuk mengurangi peradangan.
Penyedotan cairan sendi
Untuk menghilangkan rasa sakit dan tekanan pada sendi yang terkena, dokter memasukkan jarum dan mengeluarkan cairan sendi. Ini membantu menghilangkan kristal abnormal dari sendi dan tulang rawan.
Dokter kemudian akan menyuntikkan sendi dengan obat mati rasa dan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan.
Pengobatan pseudogout di rumah
Selain pengobatan dokter, Anda juga perlu mengubah gaya hidup jadi lebih sehat untuk mendukung pemulihan kesehatan tubuh secara menyeluruh.
- Cukup istirahat, baik itu dengan tidur atau beristirahat di tengah aktivitas. Jangan biarkan tubuh Anda kelelahan karena ini bisa memicu gejala.
- Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta mengurangi makanan yang meningkatkan peradangan, seperti makanan tinggi lemak.
- Tetap rutin berolahraga, jadi konsultasikan dengan dokter jenis olahraga yang aman Anda lakukan.
[embed-health-tool-bmi]
