Psoriasis Lidah

Psoriasis merupakan peradangan pada kulit yang dapat memengaruhi semua area tubuh, termasuk mulut dan lidah. Kondisi ini mempunyai gejala yang mirip dengan masalah mulut lain, sehingga agak sulit untuk dideteksi.

Apa saja gejalanya? Bagaimana cara mengatasi psoriasis lidah?

Apa itu psoriasis lidah?

Psoriasis lidah adalah gangguan autoimun jangka panjang yang menyebabkan munculnya bercak merah dengan tepian kuning atau putih pada lidah. Kondisi ini merupakan salah satu bentuk psoriasis mulut/oral.

Orang dengan penyakit ini cenderung mempunyai gejala pada kulit juga. Umumnya, akan timbul bercak tebal dan bersisik pada kulit pengidapnya.

Psoriasis, termasuk pada lidah, merupakan kondisi yang langka. Dilansir dari laman DermNet New Zealand, kondisi ini hanya dialami 1–3% dari total populasi dunia.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada kelompok usia 10 hingga 30 tahun. Selain itu, pria dan wanita punya risiko yang sama terhadap serangan psoriasis oral.

Tanda dan gejala psoriasis lidah

Psoriasis lidah menyebabkan perubahan pada warna lidah, tekstur lidah, dan kemampuan pengecapan. Dalam kasus ini, sel kulit lidah tumbuh berlebihan dan tidak teratur hingga menimbulkan bercak halus.

Gejala utama psoriasis lidah yaitu munculnya bercak merah dengan tepian kuning atau putih pada lidah. Selain itu, berikut beberapa gejala lain yang dapat menjadi tandanya.

• Bercak halus pada lidah maupun bagian dalam pipi.
• Adanya lepuhan dengan nanah (pustula) pada lidah.
• Bengkak dan kemerahan pada lidah.
• Muncul celah atau retakan pada permukaan lidah.
• Lidah terasa terbakar atau sakit, terutama saat makan pedas.
• Perubahan dalam hal rasa.

Tidak semua gejala di atas menjadi tanda psoriasis lidah. Untuk mengetahui kondisi yang mendasarinya, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter.

Selain itu, gejala pada masing-masing orang juga dapat berbeda. Anda bisa mengalami satu atau lebih gejala saat mengalami kondisi ini.

Penyebab psoriasis lidah

Penyebab psoriasis lidah yaitu adanya masalah pada sistem imun. Kondisi tersebut membuat sel kulit lidah tumbuh cepat dan tidak beraturan, yang kemudian menyebabkan kemunculan bercak halus.

National Psoriasis Foundation menyebut, sebanyak 10% orang dilahirkan dengan satu atau lebih gen yang membuat mereka rentan terhadap psoriasis.

Namun, hanya 2–3% dari jumlah tersebut yang akhirnya memiliki penyakit psoriasis di mulut ini.

Untuk bisa terserang psoriasis oral, setidaknya Anda harus mempunyai satu dari gen yang menjadi penyebabnya. Selain gen, beberapa faktor lain yang bisa menjadi pemicu penyakit ini meliputi:

• stres,
• efek konsumsi obat-obatan,
• infeksi, dan
• luka pada kulit.

Diagnosis psoriasis lidah

Jika dilihat dengan mata saja, diagnosis psoriasis pada lidah akan sulit dilakukan. Ini karena gejalanya mirip dengan beberapa kondisi lain, seperti:

• kandidiasis mulut,
• lidah geografis,
• leukoplakia,
• lichen planus oral,
• sindrom Reiter, hingga
• efek gigi palsu yang tidak terpasang dengan baik.

Berkaca pada hal tersebut, dokter umumnya akan melakukan biopsi untuk mempermudah proses diagnosis. Caranya dengan mengambil sedikit jaringan dari area lidah yang terdampak.

Nantinya, jaringan tersebut akan diperiksa menggunakan mikroskop. Dengan begitu, dokter bisa mengetahui penyebab kemunculan gejala dan cara mengobatinya secara tepat.

Cara mengobati psoriasis lidah

Psoriasis oral tidak dapat disembuhkan total. Ini karena psoriasis merupakan penyakit autoimun, yakni penyakit yang disebabkan oleh serangan sistem imun terhadap jaringan tubuh yang sehat.

Meski begitu, perawatan bisa dilakukan untuk mengontrol gejalanya. Pada awal kemunculan gejala, dokter biasanya akan meresepkan obat antiradang atau obat anestesi topikal (obat bius yang dioleskan).

Kedua obat tersebut berguna untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit. Dengan begitu, Anda bisa makan dan minum dengan lebih mudah.

Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik, obat sistemik akan diberikan. Obat sistemik tak cuma bekerja di lidah, tetapi seluruh tubuh Anda.

Beberapa obat sistemik yang umumnya diresepkan antara lain:

• acitretin (Soriatane),
• cyclosporine (Neoral, Restasis, Sandimmune, Gengraf), dan
• methotrexate (Trexall).

Untuk mendapat manfaat obat yang maksimal, pastikan Anda mengonsumsinya sesuai resep dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter terlebih dahulu.