backup og meta

Konten Bersponsor 

Bagaimana Memilih Camilan Sehat untuk Diabetesi?

Mengatur asupan camilan pada pasien diabetes bukan berarti menghindari sepenuhnya. Namun memilih camilan yang tidak menaikkan gula darah secara drastis.

Bagaimana Memilih Camilan Sehat untuk Diabetesi?

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi penderita diabetes yang kerap kesulitan mengontrol asupan camilan ringan bukan pada makanan berat utama.

Masalahnya, komposisi makanan ringan umumnya berupa produk berbasis gluten olahan yang tinggi karbohidrat sederhana sehingga memicu lonjakan glukosa.

Oleh sebab itu, camilan gluten free atau bebas tepung cocok sebagai pengganti. Berikut penjelasannya!

Mengapa sebaiknya gluten dihindari?

Konsumsi gluten dapat memperberat respons inflamasi dan memperlambat kerja insulin pada individu tertentu.

Bagi penderita diabetes, asupan gluten bisa meningkatkan risiko fluktuasi glukosa darah pasca makan, terutama jika dikonsumsi berulang dalam bentuk camilan olahan.

Camilan sehat untuk diabetesi idealnya meminimalkan variabel yang tidak perlu, termasuk produk gluten olahan.

Pilihan camilan bebas gluten

Camilan bebas gluten olahan yang dapat memberi manfaat kesehatan dan memenuhi craving ngemil ialah kacang kedelai utuh.

Kacang kedelai menyediakan protein nabati, serat, dan lemak sehat yang bekerja memperlambat pencernaan karbohidrat.

Kombinasi ini menurunkan beban glikemik tanpa mengandalkan pemanis atau tepung olahan.

Selain itu, snack dengan kandungan kacang kedelai utuh juga termasuk dalam kategori camilan sehat untuk diabetesi dibanding camilan berbasis gandum atau tepung.

Manfaat kedelai untuk penderita diabetes

Kacang kedelai dapat membantu mengontrol gula darah berkat kandungan soy protein.

Dalam penelitian, telah terbukti soy protein mampu memperbaiki kontrol HbA1c pada pasien diabetes tipe 2 dibandingkan protein susu biasa dalam penelitian klinis terkontrol.

Selain itu, meta-analisis menunjukkan konsumsi makanan kedelai utuh berkorelasi dengan penurunan kadar glukosa puasa pada sub-kelompok studi. Ini dapat terjadi karena interaksi serat, fitokimia dan protein dalam kedelai.

Protein dan serat dari kedelai utuh pun menghasilkan rasa kenyang berkelanjutan.

Riset pengembangan snack gluten-free tinggi protein dari kedelai menunjukkan potensi rendah indeks glikemik, menandakan respons gula darah yang lebih lambat setelah konsumsi.

Efek ini menekan frekuensi ngemil berlebih dan membantu menjaga jarak antar waktu makan, faktor kunci dalam kontrol glikemik.

Berbeda dengan camilan berbasis gluten sering memberi rasa kenyang semu, cepat lapar, cepat naik gula darah.

Alternatif camilan gluten free dan tinggi nutrisi

Sebagai pilihan, camilan bar gluten-free berbasis kedelai utuh seperti SOYJOY cocok bagi penderita diabetes.

Sebagai pilihan camilan bar gluten-free berbasis kedelai utuh seperti SOYJOY cocok bagi penderita diabetes

Dengan kemasan yang praktis dan porsi yang sudah tertakar jelas, SOYJOY dapat menjadi camilan sehat dan enak, sekaligus mencegah keputusan impulsif yang sering berujung pada pilihan camilan tinggi gula atau tepung tersembunyi.

Sekarang, penderita diabetes tetap bisa mengonsumsi camilan dengan komposisi yang tepat.

Jika camilan diformulasikan dari bahan tinggi nutrisi, rendah indeks glikemik, dan bebas gluten, snacking bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan tidak membahayakan kesehatan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

  1. Harvard T.H. Chan School of Public Health. Carbohydrates and Blood Sugar. Diakses 29 Desember 2025 dari https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/carbohydrates/carbohydrates-and-blood-sugar
  2. Mayo Clinic. Diabetes diet: Create your healthy-eating plan. Diakses 29 Desember 2025 dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/in-depth/diabetes-diet/art-20044295
  3. PubMed. Article ID: 31143160. Diakses 29 Desember 2025 dari https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31143160/
  4. ScienceDirect. Article ID: S0002916523022712. Diakses 29 Desember 2025 dari https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0002916523022712
  5. PubMed. Article ID: 41080161. Diakses 29 Desember 2025 dari https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/41080161/

Versi Terbaru

31/12/2025

Ditulis oleh Adelia Dwitasari

Fakta medis diperiksa oleh Hello Sehat Medical Review Team

Diperbarui oleh: Wicak Hidayat


Artikel Terkait

7 Kebiasaan Diet yang Salah dan Tanda Diet Tidak Tepat

GLP-1


Fakta medis diperiksa oleh

Hello Sehat Medical Review Team


Ditulis oleh Adelia Dwitasari · Tanggal diperbarui baru saja

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan