backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Perawatan Kecantikan Saat Hamil yang Boleh dan Dilarang

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Perawatan Kecantikan Saat Hamil yang Boleh dan Dilarang

    Wanita tidak bisa lepas dari perawatan kecantikan. Ya, semua wanita mendambakan mempunyai kulit dan rambut yang terawat untuk menunjang penampilannya, tidak terkecuali saat dirinya hamil. Hamil memang bukan suatu halangan bagi wanita untuk terus menjaga kecantikannya. Justru, saat hamil kebanyakan wanita ingin terlihat tetap cantik, sehingga mereka melakukan perawatan kecantikan saat hamil. Namun, hati-hati dalam melakukan perawatan kecantikan saat hamil, terutama penggunaan produk yang bisa membahayakan kehamilan Anda.

    1. Memakai produk perawatan wajah

    Wajah merupakan hal yang paling diperhatikan kecantikannya. Saat hamil, beberapa ibu mungkin mendapatkan jerawat karena pengaruh hormon kehamilan. Untuk itu, para wanita biasanya melakukan berbagai perawatan untuk membuat wajahnya tetap bersih, cerah, dan terhindar dari jerawat. Namun, Anda harus hati-hati dalam memilih produk kecantikan wajah saat hamil.

    Dilarang:

    Jangan memilih produk perawatan wajah yang mengandung accutane (isotretinoin), retin-A (tretinoin), retinol, asam retinoat, BHA, beta hydroxy acid, differin (adapelene), asam salisilat, dan tetrasiklin. Bahan-bahan ini biasanya dapat Anda temukan dalam obat jerawat, produk pembersih wajah, toner, dan produk antipenuaan. Penggunaan produk yang mengandung bahan-bahan ini berbahaya karena dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi dan berbagai komplikasi kehamilan.

    Boleh:

    Jika Anda ingin menggunakan produk perawatan wajah, sebaiknya gunakan produk yang mengandung bahan yang aman untuk Anda dan bayi Anda. Beberapa kandungan bahan yang aman dalam produk perawatan wajah adalah AHA (alpha hydroxy acid), asam glikolat atau asam laktat, asam azelat, eritromisin, atau klindamisin. Untuk mengatasi jerawat, obat jerawat yang mengandung benzoil peroksida adalah pilihan yang baik dan juga aman. Anda juga bisa memakai antibiotik, terutama yang mengandung sefalosporin, untuk mengatasi jerawat, tetapi sebaiknya gunakan dalam waktu singkat. Penggunaan antibiotik dalam jangka waktu lama bisa membuat wajah Anda resisten terhadap bakteri.

    Cara terbaik untuk tetap merawat wajah Anda saat hamil adalah dengan rutin mencuci wajah Anda dengan air hangat dan pembersih dua kali sehari. Hindari menggosok wajah Anda terlalu kencang.

    2. Memakai lipstik

    Ya, lipstik merupakan salah satu produk wajib yang selalu wanita pakai sebelum keluar rumah. Warna lipstik yang berbeda-beda menjadi daya tarik sendiri bagi wanita yang memakainya maupun orang lain yang melihatnya. Namun, di samping warna lipstik, yang harus Anda pertimbangkan saat membeli lipstik adalah kandungan bahan dalam lipstik.

    Dilarang:

    Saat Anda hamil, sebaiknya jangan main-main dalam memilih lipstik. Perhatikan kandungan bahan dalam lipstik tersebut. Jangan memilih lipstik yang mengandung timbal karena bisa menyebabkan keracunan. Beberapa merek lipstik mungkin mengandung timbal untuk membuat warna lipstik lebih tahan lama.

    Boleh:

    Kandungan timbal dalam beberapa merek lipstik mungkin belum menjadi perhatian khusus karena lipstik tidak tertelan atau masuk ke dalam tubuh. Namun, ada baiknya Anda tetap menghindari produk lipstik yang mengandung timbal. Lebih baik lagi jika Anda “libur” dulu dalam menggunakan lipstik selama kehamilan.

    3. Memakai cat kuku alias kuteks

    Kuku juga menjadi fokus perhatian para wanita yang ingin terlihat lebih cantik. Untuk menambah kecantikan, biasanya wanita memoleskan cat kuku pada kuku jari tangan maupun jari kaki.

    Dilarang:

    Memakai cat kuku sah-sah saja dilakukan saat Anda hamil. Tetapi, yang harus Anda perhatikan adalah jangan memilih cat kuku yang mengandung bahan phthalates. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemakaian produk kecantikan yang mengandung phthalates saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi menjadi cacat lahir. Walaupun, penelitian tentang hal ini masih sedikit, namun ada baiknya untuk tetap Anda hindari. Selain pada cat kuku, phthalates juga banyak terkandung dalam hairspray.

    Boleh:

    Jika Anda ingin menggunakan cat kuku, pilihlah cat kuku yang berlabel “phthalate-free“. Selain itu, gunakan cat kuku di tempat yang mempunyai cukup ventilasi agar cat kuku cepat kering dan Anda tidak banyak menghirup bahan kimia yang terkandung dalam cat kuku. Hal ini dapat mengurangi paparan bahan kimia dalam cat kuku terhadap Anda. Cat kuku yang cepat mengering dapat mengurangi risiko cacat lahir pada bayi karena kuku tidak dapat menyerap bahan kimia yang terdapat dalam cat kuku.

    4. Menggunakan pewarna rambut

    Beberapa ibu hamil mungkin ingin mengecat rambutnya untuk mengganti suasana baru. Namun, sebaiknya hati-hati saat Anda mengecat rambut Anda.

    Dilarang:

    Penelitian mengenai penggunaan cat rambut saat kehamilan mungkin masih sedikit. Beberapa ahli pun menyarankan agar ibu hamil tidak mengecat rambutnya selama kehamilan, namun beberapa ahli lainnya mengatakan tidak masalah jika ibu hamil mengecat rambutnya asalkan cat rambut tidak dioleskan langsung di kulit kepala. Selain itu, hindari pewarna rambut yang mengandung amonia karena bau amonia dapat membuat Anda merasa mual.

    Boleh:

    Untuk lebih amannya, sebaiknya hindari mengecat rambut Anda pada usia kehamilan trimester pertama karena pada usia ini bayi lebih rentan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, pada saat mengecat rambut, sebaiknya dilakukan di ruangan yang mempunyai ventilasi cukup agar Anda tidak banyak menghirup bau yang ditimbulkan dari pewarna tersebut dan pakailah sarung tangan saat mengecat rambut. Setelah selesai, segera bilas rambut Anda sampai bersih.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan