backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Telinga Berdenging Terus Karena Tinnitus? Atasi Dengan 6 Cara Ini

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh dr. Marsha Desica Arsanta · Tanggal diperbarui 20/10/2022

    Telinga Berdenging Terus Karena Tinnitus? Atasi Dengan 6 Cara Ini

    Apakah Anda pernah merasakan bunyi berdenging yang terus menerus di telinga Anda? Seberapa burukkah itu? Apakah terjadi terus menerus? Ada kemungkinan Anda mengalami tinnitus. Tinnitus diartikan sebagai persepsi bising atau berdenging pada telinga, ada juga yang mengartikannya sebagai mendengar suara pada telinga yang bukan berasal dari luar telinga. Nah, untuk mengatasi telinga berdenging karena tinnitus, Anda bisa mencoba enam cara berikut ini.

    Apakah tinnitus bisa disembuhkan?

    Kebanyakan kasus tinnitus sayangnya sulit untuk diobati. Bahkan, terkadang tinnitus yang sudah berat tidak dapat diobati sehingga bersifat permanen. Akan tetapi, Anda bisa mengurangi gejala yang terasa mengganggu dengan berbagai cara alami.

    Cara mengatasi telinga berdenging karena tinnitus

    1. Pelajari seluk-beluk tinnitus

    Telinga berdenging karena tinnitus mungkin saja membuat Anda merasa gelisah atau terganggu sepanjang waktu. Biasanya Anda akan semakin merasa tidak tenang karena Anda belum benar-benar memahami seluk-beluk tinnitus. Misalnya apa penyebabnya dan mengapa Anda harus mengalami hal ini.

    Karena itu, mempelajari lebih dalam soal tinnitus bisa membantu Anda mengatasi telinga berdenging dengan baik. Langkah awalnya yaitu dengan periksa ke dokter. Setelah itu, konsultasikan cara terbaik untuk menangani gejala tinnitus. Anda juga bisa bergabung dengan komunitas penyandang tinnitus agar bisa saling berbagi pengalaman dan tips menjalani hidup dengan gangguan pendengaran ini.

    2. Menggunakan alat bantu dengar

    Menggunakan alat bantu dengar khusus bisa membantu menumpulkan suara yang tidak diinginkan dan dapat membantu mengurangi tinnitus. Alat yang ditujukan bagi pasien dengan tinnitus ini dikenal dengan istilah masking hearing aid. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk menentukan jenis alat bantu dengar yang paling cocok untuk kondisi Anda.

    3. Hindari suara yang sangat keras

    Paparan terhadap suara yang terlalu keras bisa menyebabkan hilang pendengaran (tuli) dan masalah telinga lain. Suara yang keras termasuk suara mesin berat atau alat konstruksi, suara tembakan, kecelakaan mobil, atau konser yang keras dapat memicu terjadinya tinnitus akut. Namun, hal ini dapat hilang beberapa hari setelah kasus. Suara yang kurang dari 75 dB (meskipun setelah paparan lama) tidak menyebabkan masalah telinga atau tinnitus, tapi suara lebih dari 85 dB dapat menyebabkan hilangnya pendengaran dan masalah telinga lainnya.

    Karena itu, tetap atur volume pada saat mendengarkan musik atau menelepon, jangan sampai terlalu keras atau terlalu lama. Apalagi kalau Anda menggunakan earphone atau headphone.

    4. Jangan pakai cotton bud untuk membersihkan telinga

    Untuk mengatasi telinga berdenging, banyak orang langsung menggunakan cotton bud karena mengira ada kotoran yang menyumbat telinga. Padahal, cotton bud justru berisiko menyebabkan terjadinya sumbatan pada telinga, infeksi telinga, dan kerusakan telinga.

    Kotoran telinga berfungsi melindungi liang telinga Anda dengan menangkap kotoran dan bakteri. Menggunakan cotton bud malah bisa mendorong kotoran tersebut masuk ke telinga lebih dalam.

    Untuk mencegah iritasi atau bahaya pada telinga dalam, jangan masukkan apa pun ke dalam liang telinga Anda. Hal ini tidak akan membantu mengatasi telinga berdenging. Lebih baik langsung periksa ke dokter dan minta dokter untuk membersihkan telinga Anda.

    5. Hindari penggunaan obat-obatan atau alkohol

    Penelitian menemukan bahwa beberapa obat, bisa membuat gejala tinnitus semakin bertambah parah. Misalnya obat pereda nyeri. Selain itu, merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol juga dapat memperparah tinnitus. Obat-obatan yang berisiko menyebabkan pada kerusakan telinga dan memicu tinnitus antara lain:

    • Antibiotik: polymyxin B, eritromisin, vancomisin, dan neomisin
    • Obat kanker: mekloretamin dan vincristine
    • Diuretik: bumetanide, asam ethacrynic, atau furosemide
    • Quinine
    • Antidepresan
    • Aspirin dalam dosis tinggi

    6. Kurangi peradangan dan stres kronis

    Peradangan dalam tubuh dapat meningkatkan risiko permasalahan telinga, seperti infeksi telinga, hilang pendengaran, dan vertigo. Peradangan sendiri bisa terjadi ketika tubuh berusaha melawan penyakit atau organisme asing yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

    Stres berlebihan juga dapat memperburuk gejala tinnitus dengan mengubah reaksi otak ketika mendengar suara bising pada telinga. Pola makan yang tidak sehat, gaya hidup yang kurang baik, dan juga dapat menurunkan kekebalan tubuh dan berpengaruh pada kerusakan saraf, alergi, serta masalah telinga.

    Karena itu, salah satu cara terbaik untuk mengatasi telinga berdenging terus-terusan karena tinnitus adalah menjalani pola hidup sehat. Misalnya dengan menjaga kesehatan, mengonsumsi makanan bernutrisi, rutin berolahraga, mengelola stres, dan istirahat yang cukup.

    Untuk mendapatkan pengobatan yang lebih tepat, sebaiknya Anda berkonsultasi kepada dokter spesialis THT. Cari dokter spesialis THT terdekat dari lokasi Anda dan booking melalui Hello Sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh dr. Marsha Desica Arsanta · Tanggal diperbarui 20/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan