backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Penyakit Prostat

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 12/08/2022

Penyakit Prostat

Prostat terletak di bawah kandung kemih, membungkus saluran tempat keluarnya urine dan sperma. Ada beberapa penyakit prostat serta penyebab dan pengobatan yang perlu Anda ketahui. Apa saja itu?

Apa itu penyakit prostat?

Penyakit prostat adalah berbagai kondisi yang menyerang fungsi prostat. Organ prostat merupakan kelenjar pada sistem reproduksi pria yang berperan dalam produksi sperma. 

Seiring bertambahnya usia, prostat akan semakin membesar. 

Jika terlalu besar, hal ini bisa mengakibatkan penyakit yang memengaruhi fungsi buang air kecil dan kehidupan seksual.

Tak hanya itu, infeksi atau jaringan abnormal juga memicu timbulnya gangguan prostat.

Jenis-jenis gangguan prostat

Ada tiga jenis penyakit yang dapat menyerang prostat. Ketiganya meliputi penyakit berikut.

1. Prostatitis

Prostatitis adalah gangguan berupa infeksi atau peradangan yang menimbulkan pembengkakan pada prostat. 

Penyakit ini membuat penderitanya akan merasakan sakit saat melakukan buang air kecil. Gejalanya bisa muncul secara bertahap atau tiba-tiba bergantung dengan penyebabnya.

2. Pembesaran prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH)

Benign prostatic hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak adalah sebuah penyakit yang menyebabkan kelenjar prostat mengalami pembesaran. 

Prostat yang membesar dapat menekan saluran kemih sehingga memperlambat atau bahkan menghentikan aliran urine.

3. Kanker prostat

Penyakit ini terjadi ketika ada pertumbuhan sel kanker di dalam prostat. Bila sel kanker lebih agresif, sel ini dapat keluar dari kelenjar prostat dan memasuki sistem pembuluh darah sejak dini. 

Dari sanalah sel akan menyebar ke bagian tubuh lain dan menyebabkan tumor sekunder.

Gejala penyakit prostat

gejala penyakit prostat

Karena terletak di bawah kandung kemih, gejala meliputi masalah saat melakukan buang air kecil. 

Berikut beberapa gejala yang harus Anda waspadai.

  • Sering ingin buang air kecil tak tertahankan, tetapi hanya sedikit urine yang keluar.
  • Urine menetes atau sulit dikendalikan.
  • Aliran urine melemah.

Selain masalah di atas, masih ada gejala lain yang kerap dirasakan.

1. Gejala prostatitis

Berikut gejala yang umum dialami,

  • Rasa nyeri atau seperti terbakar saat buang air kecil (disuria).
  • Warna urine keruh.
  • Urine mengandung darah.
  • Nyeri di sekitar perut, selangkangan, dan punggung bawah.
  • Sakit di daerah antara skrotum dan rektum (perineum).
  • Nyeri pada penis.
  • Ejakulasi yang menyakitkan.
  • Flu dan menggigil, bila penyakit disebabkan oleh bakteri.

2. Gejala pembesaran prostat jinak

Penderita mungkin akan sering terbangun saat malam hari untuk buang air kecil. Berikut beberapa gejala lainnya.

  • Kesulitan saat akan memulai buang air kecil.
  • Aliran urine yang tersendat-sendat.
  • Kandung kemih yang belum terasa kosong setelah buang air kecil.
  • Perih saat buang air kecil.

3. Gejala kanker prostat

Berikut beberapa gejala penyakit prostat yang akan dirasakan.

  • Kesulitan buang air kecil.
  • Nyeri di daerah panggul.
  • Darah pada sperma.
  • Sakit tulang.
  • Disfungsi ereksi.

Penyebab gangguan prostat

Berikut penyebab penyakit prostat berdasarkan jenisnya.

1. Penyebab prostatitis

Penyakit ini terbagi menjadi prostatitis karena bakteri dan prostatitis non-bakteri.

Prostatitis bakteri terdiri dari dua jenis, yaitu prostatitis akut dan prostatitis kronis. Penyakit ini terjadi ketika bakteri dalam urine bocor dan masuk ke dalam prostat. 

Ketika tidak segera diatasi, prostatitis mungkin akan sulit diobati dan bisa menjadi kronis, di mana kondisi ini bisa kambuh sewaktu-waktu.

Sementara itu, prostatitis nonbakteri muncul karena adanya peradangan dan iritasi pada saraf-saraf di dekat prostat.

Ringkasan

Prostatitis terjadi akibat dua hal, bakteri atau nonbakteri. Prostatitis nonbakteri terjadi karena masalah saraf dan radang.

2. Penyebab pembesaran prostat jinak

Belum ditemukan secara pasti apa yang menyebabkan terjadinya pembesaran prostat jinak. Namun. kemungkinan terbesarnya adalah perubahan keseimbangan hormon akibat bertambahnya usia.

3. Penyebab kanker prostat

Hingga saat ini, para ahli belum bisa memastikan penyebab berkembangnya sel dan gejala kanker prostat.

Pada dasarnya, kanker prostat muncul akibat perubahan DNA pada sel prostat yang normal. 

Sel-sel tumbuh secara tak terkendali dan menumpuk, membentuk tumor, lalu menyerang jaringan tubuh lainnya.

Faktor risiko penyakit prostat

Berikut adalah berbagai hal yang membuat rentan terhadap gangguan prostat.

  • Usia, pria 50 – 60 tahun rentan terkena penyakit kanker dan BPH, sedangkan prostatitis bisa menyerang di usia yang lebih muda.
  • Keturunan.
  • Obesitas.
  • Penggunaan obat tertentu, seperti beta-blockers.
  • Cedera akibat biopsi prostat.

Diagnosis gangguan prostat

tes urine untuk diagnosis penyakit prostat

Dokter mungkin akan menanyakan riwayat penyakit Anda atau anggota keluarga lain. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.

Tujuannya, agar mengetahui adanya cairan yang bocor dari saluran uretra, memeriksa skrotum (buah zakar) yang bengkak atau lunak, dan memeriksa prostat menggunakan digital rectal exam atau colok rektum.

Inilah beberapa prosedur lain yang juga mungkin akan dilakukan.

  • Tes urine. Tes urine berguna untuk melihat tanda-tanda infeksi.
  • Sistoskopi. Memasukkan tabung kecil sistoskop untuk melihat penyumbatan pada uretra.
  • Tes darah. Sampel dengan kadar protein bernama prostate-specific antigen (PSA) tertentu menandakan penyakit prostat.
  • Tes urodinamik. Melihat kinerja kandung kemih dan uretra saat menahan dan mengeluarkan urine.
  • Ultrasonografi. USG transrektal dimasukkan ke dalam rektum yang nantinya akan menghasilkan gambar dari prostat Anda.
  • Biopsi prostat. Dokter akan mengambil sampel jaringan prostat untuk melihat penyakit kanker prostat.

Pengobatan penyakit prostat

Pengobatan prostat menyesuaikan dengan kondisi yang diderita. Inilah adalah pilihan pengobatan secara umumnya.

1. Konsumsi obat dari dokter

Pada prostatitis dan BPH, konsumsi obat menjadi cara yang paling umum untuk mengurangi gejala. Salah satu obat yang sering digunakan, yaitu:

Selain itu, pasien prostatitis akut dan kronis biasanya juga harus meminum antibiotik untuk melawan bakteri.

2. Operasi

Bila obat tak cukup membantu, operasi menjadi jalan lain untuk mengobati gangguan prostat.

Pada pasien BPH, operasi akan disarankan jika saluran kemih tersumbat atau masalah yang berhubungan dengan ginjal.

Pada pasien kanker, operasi akan dibutuhkan bila penyakit kanker sudah memasuki stadium kanker prostat yang lebih tinggi. Operasi dilakukan dengan tujuan untuk mengangkat kelenjar prostat dan sebagian jaringan di sekitarnya.

3. Terapi

Terapi juga dipilih sebagai salah satu prosedur pengobatan penyakit kanker prostat. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut jenis terapinya.

  • Terapi radiasi. Terapi radiasi menggunakan energi dengan kekuatan tinggi untuk membunuh sel kanker.
  • Terapi hormon. Ini dilakukan untuk menghentikan produksi hormon testosteron demi menghambat pertumbuhan sel kanker.
  • Kemoterapi. Kemoterapi menggunakan obat-obatan yang akan membunuh sel kanker.
  • Terapi biologis. Mengambil sebagian sel imun, lalu direkayasa secara genetik untuk melawan sel kanker.

Pencegahan penyakit prostat

Berikut hal yang sebaiknya dilakukan di rumah untuk mencegah penyakit prostat.

  • Batasi konsumsi kafein dan alkohol.
  • Hindari minum terlalu banyak di malam hari.
  • Jauhi makanan yang asam dan pedas
  • Olahraga rutin.
  • Perbanyak konsumsi buah dan sayuran.
  • Batasi penggunaan obat dekongestan dan antihistamin.
  • Buang air kecil setiap empat sampai enam jam sekali.
  • Makan makanan yang bergizi seimbang.

Jangan lupa untuk terus melakukan pemeriksaan rutin ke dokter sesuai dengan jadwal yang ditentukan. 

Jangan ragu juga untuk mengonsultasikan semua gejala penyakit prostat yang dirasakan agar masalah bisa ditangani dengan lebih cepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 12/08/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan