backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Panjang Usus Manusia dan Bahayanya Jika Terlalu Panjang

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 06/01/2022

    Panjang Usus Manusia dan Bahayanya Jika Terlalu Panjang

    Setelah dicerna di lambung, makanan dan minuman yang Anda telan masih akan melewati perjalanan melewati usus halus dan usus besar. Tahukah Anda bahwa proses ini dapat memakan waktu berjam-jam karena ukuran usus manusia yang panjang?

    Seberapa panjang salah satu organ pada saluran pencernaan ini dan adakah masalah tertentu yang bisa terjadi akibat usus yang terlalu panjang? Simak jawabannya berikut ini.

    Sekilas tentang fungsi usus

    fungsi dan anatomi usus halus

    Usus adalah organ berbentuk saluran panjang yang menghubungkan bagian bawah lambung dengan anus, bagian akhir dari sistem pencernaan. Secara garis besar, usus terbagi menjadi usus halus dan usus besar.

    Fungsi usus halus yaitu mencerna makanan lebih lanjut dan menyerap zat-zat gizi untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah. Setelah proses ini selesai, sisa makanan akan melewati proses pencernaan selanjutnya di usus besar.

    Usus besar berfungsi menyerap air serta mineral elektrolit dari sisa makanan. Bakteri di dalam usus ini juga membantu memecah zat gizi yang mungkin masih tersisa. Ampas makanan yang tersisa lantas menjadi feses yang akan dikeluarkan dari tubuh.

    Gangguan pada sistem pencernaan bisa ikut mengganggu fungsi usus halus dan usus besar. Penyakit yang kerap menyerang usus halus antara lain:

    Sementara itu, gangguan pencernaan yang umum terjadi pada usus besar yaitu:

    Panjang usus halus manusia

    Usus halus adalah organ terpanjang pada sistem pencernaan manusia. Panjangnya berkisar 3 – 5 meter, tapi laporan lainnya menyebutkan bahwa panjang saluran ini bisa mencapai 6 – 7 meter.

    Usus halus terdiri atas tiga bagian, yakni duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Tiap bagian usus halus memiliki panjang tersendiri sebagai berikut.

    • Duodenum: bagian usus halus paling pendek dengan panjang sekitar 20 – 25 cm atau kurang-lebih sama dengan 12 jari yang dijajarkan.
    • Jejunum: bagian usus halus dengan jonjot-jonjot penyerapan (vili) yang paling panjang. Panjang saluran ini sekitar 2,5 meter.
    • Ileum: bagian akhir dari usus halus sekaligus yang paling panjang, yakni mencapai 3 meter.

    Duodenum berbatasan dengan bagian bawah organ lambung. Sementara itu, bagian akhir ileum berbatasan dengan sekum. Sekum yaitu kantong yang terdapat pada bagian awal usus besar. Fungsinya sebagai penghubung antara usus halus dan usus besar.

    Panjang usus besar manusia

    Usus besar merupakan saluran penghubung usus halus dan anus. Panjangnya sekitar 1,5 meter atau setara dengan tempat tidur ukuran besar. Tahap pencernaan di sini lebih singkat dibandingkan di usus halus karena semua zat gizi dari makanan telah diserap.

    Saluran ini terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu sekum dan usus besar itu sendiri alias kolon. Kolon lalu dibagi lagi menjadi empat bagian sesuai letaknya. Tiap bagian usus besar pun memiliki panjang masing-masing sebagai berikut.

    • Sekum: bagian awal usus besar dengan bentuk seperti kantong. Panjangnya 6 cm dengan diameter mencapai 9 cm.
    • Kolon asenden: bagian usus besar yang naik dengan panjang 20 – 25 cm.
    • Kolon transversum: bagian usus besar yang mendatar sekaligus terpanjang. Panjangnya berkisar antara 40 – 50 cm.
    • Kolon desenden: bagian usus besar yang menurun dengan panjang rata-rata 25 cm.
    • Kolon sigmoid: bagian akhir usus besar dengan bentuk seperti huruf S. Panjang bagian ini yaitu 40 – 45 cm.

    Rektum yang merupakan tempat penampungan feses sementara juga kerap dianggap sebagai bagian dari usus besar. Panjang rata-rata rektum yaitu 15 cm.

    Apa bahayanya jika usus manusia terlalu panjang?

    pankreatitis akut

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, fungsi usus besar yaitu mengatur kadar air dan elektrolit di dalam sisa pencernaan makanan. Saluran ini juga mempersiapkan sisa makanan yang telah dicerna tersebut untuk dibuang.

    Menurut Cleveland Clinic, proses pencernaan hingga makanan dikeluarkan menjadi kotoran membutuhkan waktu sekitar 36 jam. Namun, jika Anda memiliki usus besar yang lebih panjang, proses ini mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama.

    Usus redundant adalah istilah untuk kondisi usus besar yang ukurannya lebih panjang dibandingkan seharusnya. Pada orang yang memiliki usus redundant, ujung ususnya terlalu panjang sehingga terkadang membuat usus semakin berliku-liku.

    Manusia dengan usus besar yang lebih panjang biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk mengeluarkan sisa makanan. Hal ini dapat menyebabkan konstipasi alias sembelit yang kronis.

    Beberapa orang mungkin saja memiliki usus besar yang lebih panjang dan mereka tidak merasakan gejala apa pun. Namun, ada pula yang mungkin mengalami gejala seperti perut kembung, susah buang air besar, sembelit, serta feses kering dan keras.

    Jika tidak ditangani, gejala-gejala tersebut akan menimbulkan masalah lain, misalnya wasir dan prolaps rektum atau kondisi saat rektum keluar dari anus. Usus besar juga bisa terpilin sehingga sisa makanan tidak bisa dikeluarkan selain dengan operasi.

    Terkadang, ada orang yang mengalami usus redundant dengan bagian memanjangnya terdapat pada sigmoid. Jika bagian ini terlalu panjang dan berliku, gejala yang dapat timbul yaitu:

    • mual,
    • muntah,
    • nyeri perut bagian bawah,
    • perut buncit, dan
    • susah buang air besar.

    Cara mencegah dan mengatasi usus redundant

    Usus redundant sebenarnya tidak perlu penanganan medis khusus selama tidak ada masalah yang parah. Namun, Anda mungkin perlu menjalani operasi jika mengalami gangguan pencernaan yang cukup parah, misalnya tidak bisa BAB hingga berhari-hari.

    Manusia dengan panjang usus yang tidak normal lebih rentan mengalami sembelit kronis atau berulang kali. Oleh karena itu, berikut adalah saran yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya.

    • Mengonsumsi lebih banyak sumber serat seperti sayur, buah, dan biji-bijian. Makanan ini membantu melancarkan pencernaan sehingga sisa makanan lebih cepat dikeluarkan oleh usus.
    • Memenuhi kebutuhan serat, kira-kira 20 – 30 gram serat dalam sehari apabila kebutuhan energi Anda dalam sehari adalah 2000 kalori.
    • Minum lebih banyak air putih. Air membuat sisa makanan yang ada di dalam usus menjadi lebih lembut dan lunak.
    • Aktif berolahraga. Gerakan tubuh Anda akan membantu melancarkan gerakan makanan di dalam usus.

    Usus merupakan komponen penting dalam sistem pencernaan. Selain berfungsi sebagai saluran bagi makanan, usus juga menjalankan fungsi penting lain seperti menyerap zat gizi serta mengatur kadar air dan mineral.

    Terkadang, ada kondisi yang membuat panjang usus manusia menjadi tidak normal. Kondisi usus yang lebih panjang ini menyebabkan sisa pencernaan bergerak lebih lama sehingga terjadi sembelit. Maka itu, penanganannya pun sama seperti cara mengatasi sembelit.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 06/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan