Kebiasaan ini disebut dengan bruxism. Jika dilakukan terus-terusan, menggemeretakkan gigi kuat-kuat akan menyebabkan gigi geraham aus sehingga melonggarkan gigi dari kantung gusinya dan tulang pendukungnya ikut hancur.
Efek menggemeretakkan gigi bukan cuma bisa gigi copot saja. Jika kebiasaan ini terus dilanjutkan, lama kelamaan rahang Anda akan menderita sindrom TMJ. Sindrom TMJ adalah gangguan pada persendian temporomendibular di rahang yang menyebabkan rasa sakit luar biasa, yang bisa menjalar hingga ke wajah dan telinga.
Tapi stres belum tentu jadi penyebab gigi copot
Bila mempertimbangkan beberapa kemungkinan di atas seperti bruxism, penyakit gusi, dan kebersihan gigi yang buruk, membuat stres berat benar-benar menjadi penyebab gigi rusak dan copot.
Namun begitu, efek mengerikan dari stres ini termasuk langka. Kalau pun benar terjadi, tidak akan langsung terjadi tiba-tiba dalam semalam.
Hal ini ditegaskan oleh dr. Ronald Burakoff, kepala departemen Kesehatan Gigi di North Shore University Hospital, New York. Burakof berkata pada Live Science bahwa benar jika seseorang menggemeratakkan giginya karena stres, ditambah lagi juga punya penyakit periodontal yang mendasarinya, kebiasaan inilah yang bisa memicu gigi copot.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar